Ternyata Ini 5 Modus Penipuan e Cash yang Marak di Online Shop

penipuan e cash

Penipuan e cash itu merugikan banget buat para penjual di onlineshop. Gimana gak, duit dan barang penjual bisa saja hilang karena itu. Padahal kan jelas pelakunya cuma oknum dan gak bisa dipukul rata.

Seperti apa sih penipuan itu? Dan gimana si pelaku bisa mendapat uang milik korban?

Sebelumnya mari kita ketahui dulu apa itu e cash.

E cash ini merupakan uang tunai yang bisa diakses lewat ponsel tanpa harus membuka rekening. Buat top up, kamu bisa melakukannya lewat mesin ATM.

Cuma dengan mengunduh aplikasinya dan mengisi data yang tertera, kamu udah terdaftar sebagai pemegang e cash. Itu sebabnya produk ini rawan dijadikan alat buat melancarkan kejahatan.

Kalau udah paham, langsung aja yuk simak modus yang satu ini.

1. Membeli barang yang kamu jual tanpa nawar

Di situs jual beli online, nawar adalah hal yang wajar. Itu sebabnya ada istilah silahkan nawar asal jangan Afgan. Afgan itu ya penyanyi yang punya lagu berjudul sadis. Intinya boleh nawar asal nawarnya masih masuk akal.

Pelaku biasanya menghubungimu lewat nomor yang tertera di lapak. Dan dia bakal memutuskan buat membeli tanpa menawar. Ketika kamu menyebut harganya, dengan entengnya dia bakal bilang “oke saya ambil.”

Masa iya gak pengin nawar? Gak pengin gitu dikurangin Rp 50 ribu atau Rp 100 ribuan? Padahal sebagai penjual kamu udah nyantumin bahwa silahkan nego asal jangan afgan.

2. Penipu memberikan alamat yang merupakan wilayah terpencil di luar kota

Setelah deal secara harga, maka dia bakal mengirimkanmu alamat. Alamat itu umumnya adalah alamat sebuah dusun yang terletak di luar kota dan kamu dijamin gak familiar sama alamat itu.

Jelas banget itu adalah alamat palsu, kayak lagunya Ayu Ting Ting. Tujuan alamat di wilayah terpencil itu ya gak lain adalah buat membuatmu percaya kalau dia tinggal di pedalaman yang wilayahnya sulit dengan akses bank.

Otomatis, dia bakal ngomong kalau dia gak bisa transfer ke rekening bank yang kamu minta.

3. Penipu bakal memberikan bukti transfer palsu

Nah sebagai penjual, wajib banget buat kamu buat tahu seperti apa bukti transfer ATM yang asli dan palsu. Mengapa demikian? Karena penipu bakal ngomong kalau dia udah transfer ke kamu dan mengirim foto struk yang palsu.

Kalau emang kamu gak bisa bedain, ya wassalam kamu jadi korban. Tapi jika kamu mengerti, pasti kamu bisa lihat ada kejanggalan di struk tersebut. Atau lebih amannya, kamu cek aja mutasi rekeningmu lewat mobile banking buat memastikan ada transaksi yang masuk.

4. Kamu diminta ambil uangnya di ATM

Setelah ngasih bukti palsu, dia bakal bilang ke kamu bahwa uang yang dia transfer cuma bisa kamu ambil lewat ATM Mandiri (sesuai dengan produk e cashnya). Lucu kan? Mana ada transaksi kayak gitu dan gak tercatat di mutasi. Jangan tergoyah buat melakukan hal itu!

Dalam penipuan e cash ini, penipu bakal memberikanmu langkah-langkah “yang katanya” buat mencairkan e cash. Padahal kamu sedang digiring buat mengisi e cash milik si pelaku penipuan ini.

Dia pasti bakal bilang harus aktivasi dengan kode OTP dan sebagainya. Pokoknya terkesan banget kalau ini adalah proses yang ribet. Dan kamu mesti top up dulu sesuai dengan nomor tertera. Dia pun bakal memintamu ke ATM, dan bahkan siap menelpon buat memandumu.

5. Ketika penipuan e cash ini berhasil, dia bakal blokir nomormu

Setelah transaksi selesai, dia bakal lari dengan cara memblokir nomormu di WhatsApp atau telepon. Ya namanya maling pasti lari dong setelah beraksi. Kamu juga bakal sulit melacak keberadaan dia.

Itulah lima tindakan yang biasanya dilakukan para pelaku penipuan bermodus e cash. Bila kamu gak pengin hal ini menimpamu di kemudian hari, gak usah bingung. Lakukan aja beberapa hal ini:

1. Cantumkan kalimat “gak terima pembayaran e-cash”

Cantumkan aja kalimat di atas di lapakmu. Dengan melakukan hal itu, para pelaku tentunya gak bakal berani macam-macam lagi.

Jangankan mencoba beraksi, iseng-iseng nanya harga pun mereka gak bakal tertarik. Kecuali emang tertarik beneran sama daganganmu ya.

2. Ketika dia bilang e cash, maka segera lapor bank terkait

Ketika si calon pembeli menyebut kata e cash dalam chat, maka hampir dipastikan hal itu adalah penipuan. Maka, laporkan aja ke bank terkait dan serahkan nomor ponsel pelaku ke nomor customer care.

3. Waspadalah ketika proses pembayaran tertunda

Zaman sekarang, transfer beda bank itu bukan hal yang sulit. Saat itu transfer ya saat itu juga sampainya. Mana mungkin ada delay atau keterlambatan. Itu udah salah satu bentuk dari kejanggalan.

Itulah serba-serbi mengenai penipuan e cash yang menghantui situs onlineshop di Indonesia. So, jadilah penjual yang cerdas dan pelajari juga segala modus penipuan yang berkeliaran di sekitar kamu. Biar gak ketipu. .