7 Nasihat Guru untuk Muridnya yang Wajib Selalu Dikenang dalam Berkarir

7 Nasihat Guru untuk Muridnya yang Wajib Selalu Dikenang dalam Berkarir

Ada pepatah mengatakan: guru ibarat lilin, membakar diri untuk menerangi orang lain. Artinya, guru rela mengorbankan diri agar murid-muridnya memiliki pengetahuan dan sukses sebagai manusia. Tapi, yang bikin prihatin, tak sedikit murid yang suka menentang nasihat gurunya.

Padahal nasihat guru untuk muridnya diberikan agar si murid sanggup menjalani hidup yang kadang bikin sakit hati ini. Si guru yang lebih tua tentu lebih berpengalaman dalam soal hidup.

Percaya atau tidak, banyak nasihat dari guru yang berguna ketika si murid sudah dewasa kelak. Bahkan nasihat itu bisa membuat sang mantan murid meraih kesuksesan dalam dunia karir bila mempraktekkannya.

Simak daftar nasihat guru untuk muridnya yang wajib selalu dikenang dalam berkarir agar bisa meraih kesuksesan:

1. Disiplin

Disiplin
Disiplin jangan cuma pas apel ke rumah pacar doang (Karikatur Anak Sekolah / Poskotanews)

Pernah ga ditegur guru gara-gara sering datang sekolah terlambat? Teguran itu bukan tanpa alasan. Dalam kehidupan, budaya disiplin sangat penting, apalagi di dunia kerja.

Sebagai pegawai, kedisiplinan amat diperlukan untuk  menaiki tangga karir. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran karir adalah kedisiplinan.

Bila selalu datang tepat waktu, tak pernah telat menyelesaikan tugas, dan pandai mengatur waktu, bukan tak mungkin kita naik pangkat dengan cepat.

Kalau jadi pengusaha, disiplin juga penting agar pemasukan dan pengeluaran bisa diatur sedemikian rupa sehingga duit bisa terus diputar untuk menjaga kelangsungan usaha. Selain itu, kedisiplinan pengusaha juga wajib diterapkan agar diteladani anak buah.

2. Pantang menyerah

Pantang menyerah
Cari pacar aja pantang menyerah. Apalagi cari kesuksesan, ya gak? (Try Again / Gambar)

Ga hanya guru mata pelajaran di kelas, guru olahraga juga sering memberi nasihat. Salah satunya, jangan mudah menyerah!

Untuk kelancaran karir, nasihat ini berguna untuk menanamkan semangat juang, terutama buat pengusaha. Menjadi pengusaha pasti mengalami tekanan. Pada saat itulah nasihat untuk pantang menyerah ini harus diingat agar semangat tak gampang goyah.

Nasihat ini juga penting buat karyawan. Untuk karyawan, jangan pernah mudah menyerang dalam mengejar kenaikan pangkat.

3. Bekerja sama

Bekerja sama
Nasihat ini gak berlaku pas ujian yak (Pegangan Tangan / Kerjayuk)

Nasihat kerja sama di sini tentu bukan berarti saling nyontek pas ujian. Tapi bekerja sama dalam kelompok belajar agar sama-sama mendapat pengetahuan baru dan tugas selesai dengan lebih baik.

Dalam berkarir, kerja sama mutlak diperlukan dengan kolega agar pekerjaan cepat selesai dan hasilnya memuaskan. Bahkan dalam kerja sama ini bisa muncul jiwa kepemimpinan.

Kalau bagi pengusaha, kerja sama dengan pegawai penting agar usaha berjalan dengan lancar dan sukses. 

4. Menghormati yang lebih tua

Menghormati yang lebih tua
Sama temen sendiri aja bisa hormat, apalagi sama orang tua (Animasi Ortu Anak / Blogspot)

Guru meminta murid menghormati orang yang lebih tua bukan berarti dia gila hormat. Ada manfaat khusus bagi mereka yang lebih muda jika menghormati orang tua.

Saat menjadi pegawai, menghormati atasan atau rekan kerja yang lebih tua pasti membuat kita mendapat penghargaan di mata mereka karena dianggap tahu sopan santun. Tapi ingat, menghormati bukan berarti mengiyakan apa saja perkataan mereka.

Buat wirausaha, menghormati pekerja yang berusia lebih tua juga bagus untuk menunjukkan etika sehingga pekerja lain segan terhadap kita.

5. Jujur

Jujur
Yang mau kerja di KPK, yok jujur dari sekarang (Jujur / Sinarharapan)

Kalau di sekolahmu dulu ada kantin kejujuran dan kamu selalu membayar apa yang kamu ambil di sana, itu hebat! Guru menasihati kita agar selalu jujur walau konsekuensinya berat, seperti nilai ujian jelek gara-gara ga nyontek karena mau jujur.

Pegawai yang jujur lebih dihargai atasan karena tak suka mengarang-ngarang alasan saat berbuat salah. Mengakui kesalahan lebih baik ketimbang bikin alasan yang ternyata tak masuk akal.

Buat pengusaha, kejujuran menjadi modal untuk mendapat kepercayaan, misalnya untuk mendapat pinjaman kredit usaha dari bank.

6. Peduli terhadap orang lain

Peduli terhadap orang lain
Peduli jangan pas ada maunya doang. Kalau kamunya digituin orang gimana? (Perempuan / Blogspot)

Guru kerap meminta siswa-siswanya bersimpati dan berempati. Saat teman kesusahan karena sakit, misalnya, guru meminta para murid menjenguk dan mengumpulkan donasi.

Ini penting karena, dalam karir, kepedulian terhadap rekan kerja dan pekerjaan menjadi modal penting buat naik jabatan. Sebab, kita akan dinilai mempedulikan perusahaan. Bukan tak mungkin kita bisa dimasukkan ke jajaran manajemen karena kepedulian itu, selain faktor prestasi ya.

Sedangkan buat wiraswasta, kepedulian terhadap orang lain bisa saja dengan mempekerjakan orang sekitar. Karena dengan begitu berarti kita membantu mereka agar dapat bekerja.

7. Rajin

Rajin
Udah ganteng, rajin lagi. Siapa orang tua yang gak mau mantu kayak gitu? (Doraemon / Akusenang)

Kayaknya ga ada guru yang ga meminta muridnya agar rajin, khususnya rajin belajar. Bahkan ada nilai kerajinan di rapor.  Walau nilai kerajinan ga mempengaruhi kenaikan kelas, tapi tetap saja kalau nilainya C kita kena semprot orang tua.

Pekerja yang rajin bekerja tentu lebih berpeluang naik jabatan lebih cepat daripada mereka yang malas. Sedangkan pengusaha yang rajin terjun langsung ke usahanya sudah tentu lebih bisa mengatur bisnisnya karena memahami apa yang dia geluti.

Nah, sekarang kita tahu kan kenapa guru-guru kita bawel dulu. Kebawelan ini penting buat masa depan. Kita juga diharapkan bisa meneruskan nasihat-nasihat dari guru ini ke anak-anak kita.

Yang terkait artikel ini:

[Baca: 5 KIsah Pengusaha UKM yang Sukses]

[Baca: Pahami Jenis Kredit UKM yang Bisa Jadi Pilihan Modal]