Awalnya Jual Anggur, Orang Tua Group Jadi Raksasa Consumer Goods

Orang Tua Group Product (ot.id)

Di antara kamu, tentunya ada yang pernah cicipi lezatnya wafer Tango. Kalau saat ini lagi makan, coba deh perhatikan kemasannya. Pasti ada cetakan bertuliskan Orang Tua Group.

Nah, Orang Tua Group ini merupakan grup usaha ternama dari brand makanan dan minuman berkemasan di Indonesia. Orang Tua Group juga menjual produk perawatan, seperti pasta gigi dan sikat gigi.

Nama-nama brand seperti Tango, Oops, Teh Gelas, Kiranti, hingga Formula, adalah bagian dari Orang Tua Group. Padahal, grup usaha ini awalnya cuma jual minuman herbal, yaitu anggur kolesom. Itu pun masih dalam skala kecil. Bukan skala besar seperti sekarang.

Penasaran sama kisah Orang Tua Group, yuk simak ulasannya berikut ini.

1. Awalnya jualan anggur kolesom

Rupanya gak sedikit juga yang mengenal Orang Tua Group sebagai produsen minuman anggur. Sampai saat ini, minuman anggurnya tersebut masih dikenal dengan nama anggur cap Orang Tua.

Namun, jangan berprasangka buruk dulu nih. Anggur cap Orang Tua ini ditujukan buat kesehatan. Jadi, jangan dipikir buat mabuk-mabukan ya!

Balik lagi ke kisah Orang Tua Group. Dulunya itu dua orang bersaudara perintis dari Orang Tua, yaitu Chu Sam Yak alias Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam buka usaha dengan jualan anggur botolan di Medan pada tahun 1948.

Dikutip dari Tirto, mereka kemudian pergi ke Semarang tahun 1950. Di sana mereka bertemu Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan yang menjadi rekan bisnis mereka.

Bersama-sama, mereka mendirikan usaha minuman anggur brand cap Orang Tua lewat NV Handel Maatchappiij May Lian & Co di Semarang. Perusahaan ini lalu berganti nama menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot yang kemudian menjadi Orang Tua Group.

2. Merambah usaha consumer goods

Ternyata usaha minuman anggur cap Orang Tua menunjukkan perkembangan yang bagus. Setelah memiliki dua pabrik anggur di Semarang dan Jakarta, Orang Tua Group mengambil peluang dengan buka usaha consumer goods.

Bukan makanan, melainkan pasta gigi dan sikat gigi yang menjadi produk pertama dari perluasan usaha Orang Tua. Produk ini kemudian dikenal banyak orang sebagai pasta gigi dan sikat gigi Formula.

Dulunya nama Orang Tua beserta logonya belum termuat di kemasan Formula. Saat itu gunakan nama ADA, singkatan dari Attention, Direction, and Action. Penyematan nama ADA berlangsung hingga 1995. Lalu diganti dengan nama Orang Tua.

3. Kembangkan banyak brand ternama

Di bawah kepemimpinan Hamid Djojonegoro, anak dari Chandra Djojonegoro, Orang Tua Group semakin serius menjadi produsen consumer goods. Dari produk perawatan, lalu merambah ke makanan dan minuman.

Agar produk-produknya menjangkau banyak orang, Orang Tua menggandeng PT Arta Boga Cemerlang sebagai distributor tunggal. Hasilnya bisa dilihat seperti sekarang. Produk-produk cap Orang Tua mudah ditemukan.

4. Keluarga Djojonegoro juga pemilik brand ABC

Senyum anda adalah kebanggaan kami #harpelnas2016 #LifeInOT

A post shared by OT (@otforyou) on

Jauh sebelum Orang Tua Group berkembang seperti saat ini, keluarga Djojonegoro juga menjadi pemilik dari brand ABC. Kisah berdirinya brand ABC bermula dari produksi baterai oleh PT Every Bright Battery Factory.

Perusahaan tersebut didirikan oleh Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam pada tahun 1959. Selain itu, kedua saudara ini juga menjadikan brand ABC sebagai produk makanan yang diproduksi PT ABC Central Food Industry.

Hebatnya brand ABC cepat dikenal masyarakat karena namanya mudah diingat. Ditambah lagi brand ABC sukses menjadi produsen baterai di Indonesia.

Itu tadi empat fakta di balik kesuksesan Orang Tua Group. Sepeninggal Chandra Djojonegoro, cap Orang Tua dan brand ABC dikelola ketiga anaknya, yaitu Hamid, Husain, dan Pudjiono Djojonegoro. Mereka bertiga juga dibantu anak-anak dari Chu Sok Sam.

Gak disangka ya usaha yang dulunya cuma jual minuman kesehatan kini menjadi raksasa consumer goods. Jeli melihat peluang dan selalu menghadirkan inovasi terbaru jadi kunci suksesnya cap Orang Tua.