Kalahkan Go-Jek, Ternyata Para Investor Ini yang Bikin Grab Kini Berstatus Decacorn

aplikasi grab

Selamat buat aplikasi transportasi online Grab! Kini aplikasi Grab menyandang status sebagai decacorn. Itu berarti, penyedia jasa transportasi ini belum lama ini menerima suntikan dana yang lebih besar lagi dari sebelum-sebelumnya.

Status decacorn sendiri merupakan fase lanjutan dari unicorn. Aplikasi Grab belakangan santer dikabarkan menerima suntikan dana investasi dengan nilai yang fantastis. Gak heran kalau valuasinya melambung hingga US$ 11 miliar.

Buat kamu yang masih belum familier dengan istilah unicorn dan decacorn, Moneysmart mau ulas sedikit nih. Istilah unicorn disematkan ke startup yang valuasinya lebih dari US$ 1 miliar. Sementara decacorn memiliki valuasinya lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

Lain lagi dengan valuasi. Istilah valuasi dimaksudkan sebagai nilai ekonomi dari sebuah bisnis. Semakin besar angkanya, itu berarti semakin besar potensi bisnis perusahaan tersebut. Udah pasti banyak investor yang berminat suntik dana ke situ.

Rupanya, di balik peningkatan status aplikasi Grab, ada sejumlah investor besar yang menyokong pendanaan penyedia transportasi online terbesar di Asia Tenggara ini. Dikutip dari Crunchbase, inilah daftar investornya.

aplikasi grab
Daftar investor Grab. (MoneySmart/Indri Solihin)

1. Softbank

aplikasi grab
Logo Softbank. (japan-product.com)

Investor yang satu ini menjadi pemodal besar di balik beroperasinya aplikasi Grab. Softbank menyuntikkan dana yang gak tanggung-tanggung besarnya, yaitu US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun.

Penyetoran dana investasi dari Softbank ini diketahui dilakukan melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu Vision Fund. Usut punya usut, Tokopedia ternyata juga dapat kucuran dana dari Softbank. Kabarnya Tokopedia dapat kucuran US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.

Softbank sendiri dikenal sebagai perusahaan konglomerat Jepang yang menjadi induk perusahaan-perusahaan multinasional. Softbank bergerak di berbagai sektor, seperti internet, investasi, artificial intelligence, robot, hingga e-commerce.

2. Toyota Motor Corporation

aplikasi grab
Logo Toyota Motor Corporation. (famouslogos.us)

Dana investasi terbesar selanjutnya didapat aplikasi Grab dari Toyota Motor Corporation. Perusahaan asal Jepang ini menyuntikkan dananya sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun pada tahun 2018.

Pemberian dana segar ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Toyota Motor Corporation. Perusahaan ini sebelumnya telah menyuntikkan dana ke Grab bersama Didi Chuxing dan Softbank.

Toyota Motor Corporation dikenal sebagai raksasa otomotif asal Jepang. Berdiri pada 1937, perusahaan ini gak cuma fokus memproduksi kendaraan, tapi juga menyediakan jasa, seperti perbankan, pembiayaan, hingga penyewaan.

3. Tokyo Century

aplikasi grab
Logo Tokyo Century. (Gatelesis.com)

Investor asal Jepang lainnya yang mendanai aplikasi Grab adalah Tokyo Century. Diketahui investor ini telah menyuntikan dananya senilai US$ 350 juta atau Rp 4,92 triliun.

Kabar pemberian dana segar oleh Tokyo Century ke Grab diketahui lewat pengumuman pada 7 Januari 2019. Dana yang diberikan tersebut rencananya bakal digunakan Grab buat mengembangkan Grab Rentals.

Tokyo Century merupakan perusahaan leasing yang menyediakan berbagai jenis pembiayaan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1969 dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

4. Hyundai Motor Company

aplikasi grab
Hyundai Motor America. (PRNewsFoto/Hyundai Motor America)

Dana investasi dalam jumlah besar juga disalurkan Hyundai Motor Company. Dana yang diberikan perusahaan asal Korea Selatan ini ke aplikasi Grab mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun.

Penyaluran dana dari Hyundai Motor Company diumumkan secara resmi pada 6 November 2018. Pemberian dana ini sekaligus menegaskan kemitraan Hyundai Motor Company dengan Grab dalam pengembangan kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Hyundai Motor Company merupakan raksasa otomotif asal Korea yang beroperasi sejak 1967. Perusahaan ini fokus dalam menyediakan mobil, mobil mewah, kendaraan komersial, hingga mesin.

5. Booking Holdings

aplikasi grab
Logo Booking Holdings. (hotelbusiness.com)

Selanjutnya, ada Booking Holdings yang menjadi investor besar dari aplikasi Grab. Perusahaan ini dikabarkan menyuntikkan dananya sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,81 triliun.

Pendanaan yang secara resmi diumumkan pada 29 Oktober 2018 adalah bentuk kemitraan strategis antara Booking Holdings dan Grab. Booking Holdings sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan jasa akomodasi dan travel.

Singkat cerita, Booking Holdings menjadi induk perusahaan dari aggregator jasa travel. Mulai dari Booking, Priceline, Agoda, Kayak, Cheapflights, Rentalcars, Momondo, Mundi, hingga OpenTable.

Itulah beberapa investor kakap yang menjadi pemodal aplikasi Grab. Dengan valuasi yang sedemikian besar dan banyaknya modal yang masuk, penyedia transportasi online yang berbasis di Singapura ini pastinya bakal memunculkan gebrakan-gebrakan baru dalam perkembangannya. Tinggal tunggu aja kapan tanggal mainnya. (Editor: Ruben Setiawan)