Diperingatkan Luhut, Ini 6 Fakta PT Aquafarm yang Pernah Dimenangkan Hotman Paris

Fakta Aquafarm Nusantara yang Budidaya Ikan di Danau Toba (Facebook Regal Spring Group).

PT Aquafarm Nusantara mendapat peringatan dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Pasalnya, Luhut menyatakan bahwa pemerintah secara tegas bakal membebaskan Danau Toba dari seluruh keramba ikan.

Rencana pengosongan ini disampaikan Menko Luhut saat mendampingi Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Samosir, Rabu (31/7). Dibebaskannya Danau Toba dari keramba ikan menurut Luhut bertujuan buat memuluskan rencana Pemerintah menjadikan kawasan tersebut sebagai daerah pariwisata.

Keberadaan keramba ikan yang berasal dari perorangan atau pun perusahaan dinilai telah berperan dalam berkurangnya keindahan di kawasan Danau Toba. Hal ini tentu aja gak bagus buat pengembangan pariwisata di sana. 

Makanya penyingkiran keramba ikan di perairan Danau Toba dianggap perlu buat menunjang pariwisata di kawasan tersebut. Peringatan yang disampaikan Luhut ini bukan cuma berlaku buat PT Aquafarm Nusantara lho. Pemerintah juga bakal menindak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan Danau Toba, mulai dari Japfa, PT Toba Pulp Lestari (TPL), hingga Allegrindo Nusantara.

Lepas dari rencana Pemerintah tersebut, ada sejumlah fakta menarik nih mengenai PT Aquafarm Nusantara yang menjalankan bisnis budidaya ikan di Danau Toba. Seperti apa fakta-faktanya? Berikut ini ulasannya.

1. Aquafarm Nusantara mulai ada di Indonesia sejak 1988 dan mempekerjakan lebih dari 4.200 karyawan

Aquafarm Nusantara
Sudah ada sejak tahun 1988 di Indonesia (Facebook Regal Spring Grup)

Meskipun wilayah operasi terbesarnya berada di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, kemunculan PT Aquafarm Nusantara sebenarnya dimulai di wilayah Jawa Tengah. Perusahaan budidaya ikan ini menyatakan mengawali bisnisnya di wilayah Wunut, Klaten, Jawa Tengah.

Kabarnya, pendirian perusahaan budidaya ikan ini bertujuan buat mengurangi kemiskinan dengan membuka lapangan pekerjaan di wilayah di mana perusahaan beroperasi. Kini Aquafarm Nusantara telah mempekerjakan lebih dari 4.200 karyawan.

2. Membudidayakan ikan Tilapia alias ikan Nila buat dijual ke banyak negara

Aquafarm Nusantara
Membudidayakan ikan nila ke seluruh negara (Facebook Regal Spring Grup).

Gak semua ikan air tawar dibudidayakan PT Aquafarm Nusantara. Perusahaan budidaya ini justru memilih ikan Tilapia alias ikan Nila sebagai komoditas yang dijual.

Belum diketahui pasti kenapa ikan Tilapia yang dipilih. Bisa jadi karena lingkungan tempat budidaya ikan perusahaan ini mendukung buat pemeliharan ikan tersebut. Namun, dalam website resminya, Aquafarm menyebut ikan Tilapia sebagai sumber protein utama.

Alih-alih hasil panen ikan Tilapia cuma dijual di Indonesia, rupanya Aquafarm juga dijual ke banyak negara. Amerika Serikat menjadi negara pengimpor terbesar ikan Tilapia dari Aquafarm. Saking besarnya nih, Aquafarm sampai membuka kantor penjualan di Florida, Amerika Serikat pada 1994.

3. Dari Aquafarm Nusantara, kini berganti nama menjadi Regal Springs Group

Aquafarm Nusantara
Regal Spring Group (Facebook Regal Spring Grup).

Nama Aquafarm Nusantara sebenarnya udah gak dipakai lagi baru-baru ini. Sebab perusahaan ini memutuskan berganti nama menjadi Regal Springs.

Pergantian nama ini disampaikan pada acara Kami Peduli di Hotel Adimulia Medan pada Kamis (13/6). Dalam acara tersebut, Aquafarm mengungkapkan strategi lima tahun bisnisnya.

Sejumlah orang-orang penting dalam PT Aquafarm hadir dalam acara tersebut. Mulai dari CEO Regal Springs Group Achim Eichenlaub, Head of Sales & Marketing di Indonesia Yeri Afrizon, hingga Presiden Komisaris Sammy Hamzah.

4. Semula dimiliki Golden Springs Group lalu dijual ke Aboitiz Equity Ventures seharga US$ 412,5 juta

Aquafarm Nusantara
Aboitiz

Aboitiz Equity Ventures, sebuah holding company yang berbasis di Filipina, menjadi pemilik saham mayoritas dari Regal Springs Group. Perusahaan milik konglomerat asal Filipina, Jon Ramon Aboitiz, menguasai 75 persen saham Regal Springs Group.

Berpindahnya kepemilikan ini diumumkan pada 20 Juli 2018. Dilansir dari SeafoodSource, pemilik sebelumnya, Golden Springs Group, telah menjual saham Regal Springs ke anak perusahaan Aboitiz Equity Ventures, Pilmico International Pte Ltd., dengan nilai US$ 412,5 juta atau sekitar Rp 5,81 triliun.

Golden Springs Group sendiri merupakan perusahaan yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini mengakuisisi Aquafarm Nusantara pada tahun 2016.

5. Kabarnya Regal Springs Group bisa hasilkan pendapatan hingga puluhan juta dolar

Aquafarm Nusantara
Fillet ikan (Facebook Regal Spring Grup)

Sebenarnya, pendapatan yang diraih Regal Springs Group belum diketahui pastinya berapa. Namun, pada 2019, perusahaan budidaya ikan ini menargetkan pendapatan US$ 25 juta dari semua produk ikan dan US$ 10 juta dari ikan fillet.

Itu berarti Regal Springs Group bakal meraih total pendapatan sekitar Rp 493 miliar dalam setahun andaikan targetnya tercapai. Asal tahu aja nih, Regal Springs Group gak cuma mengembangkan bisnis di Indonesia, tetapi juga di Honduras dan Meksiko.

6. Pernah digugat karena mencemari Danau Toba, tapi menang di pengadilan berkat Hotman Paris Hutapea

Aquafarm Nusantara
Perusahaan ini pernah digugat (Instagram).

Dituding sebagai biang kerok pencemaran Danau Toba, PT Aquafarm Nusantara pernah digugat Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) pada Rabu (28/8/2018). YPDT menuntut agar Aquafarm Nusantara gak diperpanjang lagi izinnya oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

PT Aquafarm melakukan pembelaan dengan menyewa pengacara Rp 30 miliar, Hotman Paris Hutapea. Namun, sidang yang berlangsung di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada akhirnya dimenangkan PT Aquafarm.

Nah, itu tadi sejumlah fakta mengenai PT Aquafarm Nusantara yang telah berganti nama Regal Springs Group. Menurutmu gimana? Setuju gak kalau Pemerintah benar-benar memberi tindakan tegas? (Editor: Winda Destiana Putri).