Mau Buka Warteg Kharisma Bahari? Siapkan Kocek Mulai Rp 110 Jutaan

Mau Buka Warteg Kharisma Bahari? Siapkan Kocek Mulai Rp 110 Jutaan

Bisnis waralaba sudah menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat saat ini. Karena sistem jual beli merek dagang ini, si pembeli justru tidak perlu susah-susah lagi untuk melakukan pemasaran. Karena pada umumnya, waralaba sudah memiliki banyak cabang dan terkenal di mana-mana.

Banyak waralaba-waralaba yang menjamur di Ibu Kota khususnya saat ini. Mau makanan ringan, minuman ringan, atau bahkan sampai makanan berat, semua sudah ada waralabanya.

Untuk memulai bisnis ini juga ada yang murah banget dan ada yang mahal banget. Tergantung dari jenis usaha apa yang kamu ingin jalankan. Misalnya saja seperti Shizuka Takoyaki, waralaba makanan khas Jepang ini ternyata bisa dimiliki dengan modal yang yang sangat murah, sekitar Rp 2,2 jutaan.

Tapi, bagaimana dengan waralaba warteg? Mungkin aneh ya melihat warteg menjadi sebuah bisnis waralaba. Kenyataannya, sekarang sudah ada lho! Kalian pasti pernah sepintas melihat atau bahkan makan di Warteg Kharisma Bahari.

Nah warteg yang terkenal bersih dan terang itu ternyata membuka sistem kemitraan untuk memperluas cabangnya. Beberapa minggu lalu, kita berkesempatan untuk berbincang dengan pemiliknya bernama Yudhika asal Tegal.

Penasaran berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuka warung ini dan berapa keuntungan yang bisa didapatkan? Simak ulasannya berikut ini.

Baca juga: Visit the Heart of Borneo Menjadi Momentum Kebangkitan Pariwisata Kalimantan

Bisnis waralaba Kharisma Bahari mulai dari Rp 110 jutaan

Bisnis waralaba Kharisma Bahari mulai dari Rp 110 jutaan (MoneySmart/Okky Budi).

Semenjak memutuskan untuk membuka sistem waralaba, warteg yang didirikan oleh Yudhika ini berkembang menjadi 200an cabang dan tersebar di Jabodetabek.

Bagi siapapun yang ingin membuka bisnis waralaba ini, kamu perlu mempersiapkan modal sekitar Rp 110 juta.  “Sebenernya gak ada syarat apapun, sebenarnya hanya modalnya aja, di luar sewa 110 juta, renovasi semuanya dari kami,” kata Yudhika saat ditemui di wartegnya di Cilandak.

Biaya yang harus dibayarkan oleh investor untuk menjadi mitra mulai dari Rp 110 juta sampai Rp 150 juta. Semuanya tergantung dari besaran kios yang akan disulap menjadi warteg. Kalau warteg dengan ukuran kecil dan standar yang hanya lebarnya sekitar 4 meter maka biayanya Rp 110 juta. Tapi kalau sudah termasuk golongan besar dengan lebarnya lebih dari 4 meter, per meternya investor perlu menambah sekitar Rp 10 juta, hingga batas maksimal Rp 150 juta.

Dengan biaya segitu investor akan mendapatkan:

– Kios yang sudah disulap jadi warteg

– Perabotan seperti meja, kursi, dan etalase makanan

– Alat memasak

– Tiga orang karyawan

– Pengelola atau tukang masak

Seperti yang sudah dikatakan Yudhika, biaya di atas belum termasuk dengan biaya sewa ya. Artinya pihak yang ingin bermitra harus mencari sendiri lokasi kiosnya. Tapi, Yudhika tetap akan memberikan referensi di mana lokasi yang baik untuk membuka bisnis warteg yang satu ini. “Rekomendasi dari kami tapi keputusan tetap dari investor, artinya dia cocok gak sama lokasi yang kami pilih,” ungkap pria asli Tegal.

Baca juga: Kamu Hobi Beli Oleh-Oleh? Ini Dia 7 Tempat Belanja Murah di Kuala Lumpur

Sistem bagi hasil 50:50

Suasana di Warung Tegal Kharisma Bahari (MoneySmart/Okky Budi).

Yudhika pun sudah tidak lagi menerima pendapatan dari mitranya ini. Kenapa begitu? Karena sistem bagi hasil bukan ke dia lagi, melainkan ke pengelola yang dia taruh di warteg mitranya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mitra atau investor akan mendapatkan tiga orang karyawan dan pengelola atau tukang masak. Pihak investor harus menggaji karyawan yang berjumlah tiga orang itu sekitar Rp 1,5 juta per bulan.

Tapi pendapatan bersih warteg harus dibagi dua dengan pengelola atau si tukang masak. Jadi misalnya, keuntungan bersih sebesar Rp 10 juta, maka investor bisa mendapatkan Rp 5 juta dan pengelola Rp 5 juta.

Bagaimana kalau investor tidak cocok dengan pengelolanya? Yudhika akan membantu mencarikan orang lain untuk menggantikannya. Tapi pada intinya, Yudhika gak sembarangan menempatkan pengelola ke mitranya, hanya orang-orang terlatih dan beretika baik saja yang akan dia berikan.

Baca juga: Pengin Liburan Tapi Ogah Jauh? Ke Tangerang Yuk! Banyak Tempat Wisata Keren

Hanya berlaku untuk Jabodetabek

Bisnis waralaba ini ternyata mengundang minat masyarakat. Gak cuma dari Jabodetabek saja, tapi dari kota lain. Yudhika mengaku saat ini sudah banyak investor yang tertarik untuk bermitra dari luar Jakarta bahkan luar Jawa.

Paling banyak dari Bandung yang notabenenya memiliki mangsa pasar yang cukup menjanjikan, terutama di sekitar wilayah kampus.

Tapi sayang Yudhika masih belum bisa menerima tawaran itu. Alasan utamanya adalah, dengan harga yang sudah ia patok sekitar Rp 110 juta sampai Rp 150 juta, ia ragu untuk dapat membukanya di luar Jabodetabek atau Jawa. Ia juga enggan untuk menaikkan biaya kemitraan itu.

Bagaimana untuk bisa bermitra?

Salah satu makanan di Warung Tegal Kharisma Bahari (MoneySmart/Okky Budi).

Untuk bisa bermitra, gak ada syarat khusus yang diminta oleh pihak Kharisma Bahari. Hanya saja, kamu perlu menyiapkan kios dan uang Rp 110 juta sampai Rp 150 juta.

Kalau kalian tertarik untuk membuka bisnis waralaba yang satu ini, bisa langsung menghubungi Yudhika di nomor 087788313111. Bisa juga langsung menghampiri Warteg Kharisma Bahari pusat di Jalan Haji Batong Raya, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. (Editor: Winda Destiana Putri).