Buat yang Gak Enakan, Ini Cara Mengakali Pengeluaran Saat Ada Kerabat Numpang Hidup di Rumah
“Alamak!” Aldo berteriak sambil menepuk jidatnya kencang-kencang.
Istri Aldo, Rita, berlari-lari dari dapur ke tempat Aldo, “Ada apa sih Mas? Bikin kaget aja!”
“Coba lihat nih dek, tagihan telepon rumah kenapa jadi Rp 3 juta?” jelas Aldo sembari menunjukkan kertas tagihan kepada Rita.
Setelah cek dan ricek, penyebabnya adalah keponakan Rita, Dito yang baru sebulan numpang tinggal di rumah mereka. Keduanya pun cuma bisa mengelus dada.
Ada kalanya kerabat dari kampung hijrah ke kota tempat kita tinggal untuk mengadu nasib. Memberi mereka tumpangan tempat tinggal adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk meringankan bebannya.
Tapi sebagai sang empunya rumah, hubungan keluarga hendaknya gak membuat rasa “gak enak” jadi alasan buat gak disiplin soal pengeluaran rumah tangga. Gak mau tagihan tiap bulan jadi gak terkendali kan?
Nah buat kamu yang orangnya “gak enakan”, jangan patah arang dulu. Masih ada cara buat meminimalisir pengeluaran tanpa membuat hubungan dengan kerabat menjadi retak. Berikut ini trik mengakalinya:
1. Gunakan listrik pra bayar
Supaya penggunaan listrik jadi lebih terukur dan hemat, sekarang kan sudah tersedia listrik pra bayar. Cara kerjanya serupa dengan kalau kita menggunakan smartphone pra bayar kok. Beli saja misalnya Rp 300 ribu pulsa listrik atau yang biasa disebut token listrik.
Nah, anggap saja selama sebulan, anggaran buat kebutuhan listrik diharapkan gak lebih dari nominal tersebut. Jadi penggunaannya pun bisa lebih diukur dibandingkan sistem pascabayar.
Saat isi pulsa listrik sebesar Rp 300 ribu tersebut sudah hampir habis, token listrik pun akan berbunyi. Siapa tahu bunyi token listrik itu juga bisa memberi efek psikologis buat anggota keluarga yang suka boros sama listrik, kan?
2. Jangan simpan semua stok makanan di dapur
Bukan bermaksud pelit atau pilih-pilih, tapi gak apa-apa kok menyimpan stok makanan secara bertahap di dapur. Misalnya untuk dua minggu pertama, simpan saja setengah dari stok makanan selama sebulan di lemari dapur. Setengahnya lagi simpan di lemari di kamarmu.
Kalau udah memasuki minggu ketiga, dan stok makanan di dapur udah habis, barulah keluarkan sisa stok yang sebelumnya kamu simpan di kamar. Dengan begitu, konsumsi makanan menjadi lebih hemat dan terkontrol. Belanja bulanan pun gak membengkak deh.
3. Buat tulisan-tulisan pengingat
Namanya juga manusia, gak lepas dari yang namanya lupa. Mengakali alasan “Oh iya, aku lupa gak matiin lampu dapur atau keran air” setelah selesai digunakan, bisa disiasati dengan menempel tulisan-tulisan pengingat di sudut-sudut rumah.
Contohnya, kamu bisa tempel tulisan “Jangan lupa siram toilet dan matikan lampu setelah digunakan” di dinding kamar mandi.
Intinya semacam kind reminder saja, daripada harus ngomel atau berkali-kali mengingatkan. Mungkin nanti kerabat yang numpang malah jadi risih atau baper.
Tulisan-tulisan ini sebaiknya diletakkan di beberapa bagian rumah sebelum kerabat datang. Kenapa? Supaya menyiratkan bahwa itu adalah kebiasaan yang sudah berjalan bahkan sebelum mereka menumpang.
4. Lakukan pengecekan ulang setiap malam
Sebagai pemilik rumah yang menanggung semua pengeluaran rumah, mau gak mau harus rela capek sedikit. Demi menghindari kesalahpahaman dan memastikan gak ada pemborosan listrik, rajin lakukan pengecekan ulang tiap ingin beranjak tidur.
Setiap malam keliling rumah deh, periksa semua peralatan elektronik dan pompa air, serta kompor gas, apakah sudah dalam kondisi mati. Demikian juga halnya dengan jendela dan pintu, pastikan sudah dalam keadaan terkunci. Toh demi menjaga keamanan harta benda kita juga kan.
5. Libatkan dalam aktivitas bareng keluarga
Nah, kalau yang satu ini lebih kepada biar semua anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah bisa lebih intim dan punya rasa kebersamaan yang tinggi.
Terutama buat kerabat yang numpang, hal ini penting agar mereka memiliki sense of belonging atau perasaan memiliki rumah yang ditempati. Dengan hubungan yang dekat, kerabat akan berpikir ulang kalau ingin membebani.
Kegiatan bisa berupa apa saja, misalnya setiap malam duduk bareng makan bersama dan saling ngobrol tentang kegiatan seharian. Atau kalau masing-masing sibuk, usahakan seminggu sekali pergi jalan-jalan bareng, bisa ke mall, makan bareng di restoran, atau piknik.
Yang pasti libatkan kerabat yang numpang dalam kegiatan-kegiatan ini supaya mereka gak merasa asing atau ngerasa dibedakan.
Mengizinkan kerabat buat numpang tinggal di rumah kita itu hal yang baik. Terlebih lagi jika situasinya membantu mereka yang sedang membutuhkan bantuan, seperti untuk mencari pekerjaan.
Jadilah tuan rumah yang baik tanpa harus kehilangan wibawa di rumah sendiri. Tapi kalaupun mau menegur atau mengingatkan, pakai cara-cara yang sopan dan halus ya. Pengeluaran tentu harus dijaga, tapi hubungan keluarga pun wajib dipertahankan.