Keluarga Muda Penghasilan Rp 10 Juta, Ini Tips Atur Keuanganmu

Tempo/ Dasril Roszandi

Gak selamanya penghasilan besar akan membuat kamu hidup sejahtera. Tanpa perencanaan keuangan yang baik, seberapa pun uang yang diperoleh pasti akan terasa tidak cukup. 

Di sisi lain, tuntutan biaya hidup terus meningkat seiring dengan perkembangan fase kehidupan. Terlebih jika kamu merupakan keluarga muda yang baru memiliki anak.

Jika tidak berhati-hati, kondisinya akan menjadi malapetaka. Kamu memiliki penghasilan rutin bulanan, namun tidak dapat menikmatinya, pas-pasan atau bahkan defisit setiap akhir bulan.

Jika hal itu sudah terjadi, saatnya Kamu instrospeksi diri. Cari tahu penyebabnya. Kemungkinan Kamu tidak menjalankan kebiasaan keuangan yang baik.

Mulailah membuat pembukuan penghasilan dan pengeluaran yang teratur. Niscaya itu dapat membantu kamu disiplin dalam mengontrol keuangan keluarga.

Untuk itu, MoneySmart.id memiliki tips simple membuat pembukuan keuangan yang bisa kamu tiru. Bagi kamu keluarga muda dengan satu orang anak, dan memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan, berikut ilustrasi perencanaan keuangan yang bisa kamu adaptasi.

Seimbangkan Pengeluaran Dengan Penghasilan

MoneySmart.id/ Ayyi Achmad Hidayah
Keuangan Keluarga (MoneySmart.id/ Ayyi Achmad Hidayah)

Untuk menerapkan pengelolaan keuangan keluarga tersebut, kamu bisa mengikuti 5 langkah mudah berikut sebagai panduan:

 

  1.    Cerdas Berbelanja

Kebiasaan berbelanja memang tidak bisa dikesampingkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun agar keuangan tidak jebol, pahami kebutuhan Kamu dan hindari belanja secara berlebihan.

Caranya, buatlah daftar belanja bulanan sesuai dengan kebutuhan, dan selaraskan biaya (budget) belanja dengan penghasilan yang didapat. Usahakan pengeluaran belanja bulanan dan keperluan sehari-hari tidak melebihi 50% dari total penghasilan.

Kelola kebutuhan harian seperti belanja makanan, listrik, air, telepon dan sekolah anak serta gaji pembantu dengan efisien.

  1.    Biasakan Menabung

Dengan menabung, Anda bisa membiasakan diri untuk hidup hemat mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi keuangan tidak terduga yang membutuhkan dana besar. Dengan begitu, Anda dan keluarga dapat menjalani hidup lebih nyaman tanpa harus berutang di kemudian hari.

Idealnya, sisihkan 10% penghasilan untuk ditabung demi berjaga untuk keadaan darurat, seperti sakit, renovasi rumah dan sejenisnya.

  1.    Persiapkan Asuransi

Secara logika, jika masih muda, resiko terhadap penularan penyakit kemungkinan relatif kecil. Namun seiring dengan bertambahnya usia, kondisi fisik akan semakin menurun, dan beragam penyakit rentan berdatangan.

Untuk itu, Kamu  membutuhkan banyak biaya bagi perawatan dan rumah sakit. Dengan memiliki asuransi, Kamu tidak perlu risau lagi memikirkan biaya kesehatan. Maka, ada baiknya menyisihkan 5-10% pendapatan bulanan untuk asuransi.

  1.    Hindari Utang

Utang terutama yang bersifat konsumtif umumnya dapat memberatkan. Bunga kartu kredit yang sering Kamu pakai berbelanja misalnya, bisa mencapai 3% per bulan atau 36% setahun. Angka itu bahkan lebih tinggi daripada bunga deposito di bank yang rata-rata hanya 6-8% per tahun.

Maka dari itu, Kamu harus mengendalikan utang demi mewujudkan kondisi finansial yang baik. Jika pun harus berutang, baiknya jangan melebihi 20% dari pemasukan Kamu setiap bulannya.

Lalu pastikan utang yang kamu ambil adalah untuk kebutuhan produktif seperti rumah contohnya.

  1.    Mulai Berinvestasi

Banyak cara untuk berinvestasi, bisa dengan membeli logam mulia, menempatkan uang di deposito, membeli reksadana atau langsung berinvestasi di saham. Komponen Investasi tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan, yang bisa disesuaikan dengan profil risiko Kamu.

Lebih jauh, investasi merupakan hal yang perlu Kamu persiapkan sedini mungkin, demi menatap masa depan yang lebih baik di kemudian hari. Seyogyanya, Kamu bisa menginvestasikan 10-20% penghasilan bulanan untuk berinvestasi.