Cek Kesehatan Keuanganmu dengan Menghitung 4 Rasio Ini

Cek kesehatan keuangan

Dalam mengelola keuangan pribadi, gak jarang kita merasa uang gaji bulanan gak pernah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan. Bahkan beberapa dari kita yang sudah bekerja lebih dari lima tahun pun kadang masih belum punya tabungan.

Kalau ini yang kita alami, berarti kondisi keuangan kita gak ideal atau kita salah dalam mengatur keuangan. Sama seperti badan manusia, kondisi keuangan pribadi itu harus sehat dan perlu menjalani cek kesehatan keuangan secara rutin.

Dengan tubuh yang sehat tentunya kita dapat beraktivitas dan produktif, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang menguntungkan, baik secara materi ataupun non-materi.

Nah, ini juga yang berlaku untuk kondisi finansial. Kalau kondisi keuangan sehat, tentunya memungkinkan kita untuk mengalokasikan uang ke hal-hal yang sifatnya menghasilkan keuntungan (produktif) seperti investasi.

Lalu, bagaimana cara mengukur kesehatan keuangan ini?

Gak susah kok, dan ini bisa dilakukan sama siapa pun. Kita bisa mengukur kesehatan uang ini dengan menggunakan rasio dalam pengaturan keuangan pribadi. Pada umumnya, dalam perencanaan keuangan terdapat 4 rasio cek kesehatan keuangan, yakni sebagai berikut:

1. Rasio utang konsumtif

Rasio ini merupakan pengukuran kesehatan keuangan yang berdasarkan total utang konsumtif dibandingkan dengan total pendapatan setiap bulan.

Utang konsumtif sendiri merupakan utang yang digunakan untuk konsumsi, misalnya utang kartu kredit, membeli gadget, atau furniture dengan cara mencicil. Utang konsumtif ini juga meliputi utang dengan fasiltas kredit tanpa agunan (KTA).

Baiknya rasio ini adalah 0 persen, artinya jangan sampai kita berutang untuk barang konsumtif. Kalau mau beli barang-barang konsumtif ini, lebih baik kita membelinya secara tunai.

Kadang emang sulit untuk menahan atau menunda berbelanja dengan kartu kredit, tapi dengan kedisiplinan kita dapat menjaga keuangan tetap sehat.

2. Rasio cicilan

Rasio ini memperhitungan total cicilan bulanan yang dibandingkan dengan pendapatan tetap bulanan kemudian dikalikan 100 persen.

Cicilan bulanan ini meliputi cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), cicilan kendaraan (motor/mobil), cicilan apartemen, dan lainnya.

Misalnya, kita punya penghasilan sebesar Rp 4 juta per bulan dan cicilan bulanan sebesar Rp 1 juta. Maka rasio cicilan kita adalah sekitar 25 persen.

Berdasarkan rasio ini, kalau hasilnya gak lebih dari 30 persen, maka keuangan tergolong dalam kondisi yang sehat.

3. Rasio dana darurat

Dana darurat merupakan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu apabila kita tertimpa suatu kondisi yang sifatnya urgent (penting), mendadak, dan segera. Dana cadangan ini sangat penting untuk kita miliki sebagai solusi keuangan di saat situasi darurat.

Rasio dana darurat ini memperhitungkan antara total aset likuid dengan total pengeluaran. Aset likuid ini meliputi aset yang mudah diuangkan seperti tabungan, deposito, emas atau reksa dana pasar uang.

Bagi kalangan yang masih lajang, rasio dana darurat umumnya minimal 3 kali penghasilan bulanan. Sedangkan untuk kalangan yang sudah berkeluarga, rasio dana darurat minimal 12 kali penghasilan bulanan.

Hal ini berarti, kita bisa tetap bertahan membiayai hidup 6 sampai 12 bulan apabila kita terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Lalu jika telah mencapai rasio minimal, ada baiknya dana darurat selebihnya ditempatkan di instrumen investasi sehingga uang kita dapat bertumbuh lebih besar.

4. Rasio biaya terhadap pendapatan

Rasio selanjutnya untuk melakukan cek kesehatan keuangan adalah rasio yang membandingkan antara total biaya tetap bulanan dengan pendapatan tetap bulanan. Rasio ini menunjukkan gaya hidup dan model pengelolaan keuangan.

Idealnya rasio ini adalah sama dengan satu, yang artinya seluruh penghasilan bulanan dapat menutupi kebutuhan biaya tetap secara rutin.

Jika rasio ini lebih besar dari satu, maka kondisi keuangan sedang dalam keadaan yang tidak sehat karena pendapatan yang diterima bulanan tidak dapat memenuhi kebutuhan biaya hidup.

Kalau ini sampai terjadi, maka hal yang harus dilakukan adalah berhemat atau berusaha meningkatkan penghasilan.

Jadi, sudah sehat belum kondisi keuangan kamu sekarang? Ketahui lewat perangkat terbaru Lifepal, yakni Cek Kesehatan Keuangan.