Bikin Keuangan Ambrol, Ini Lho Dampak-Dampak Negatif Hedonisme

Dampak-dampak Hedonisme. (Shutterstock)

Pernah dengar kata hedonisme? Tahu gak itu artinya apa? Selama ini istilah yang satu ini lekat dengan stigma buruk yang disematkan banyak orang. Makanya cukup banyak orang yang menganjurkan agar paham yang satu ini dijauhi kalau gak pengin dirugikan.

Walaupun cuma mendengar samar-samar, faktanya nih belum banyak orang yang memahami sepenuhnya seperti apa hedonisme ini. Bisa aja tanpa disadari, mereka telah terjerumus dengan berperilaku yang menjurus ke paham ini.

Buat kamu yang juga masih belum tahu-tahu banget apa itu hedonisme, seperti apa ciri-cirinya, dan kenapa bisa berdampak buruk, kali ini Moneysmart mau berbagi informasinya nih dalam ulasan berikut ini.

Baca juga: Lebih dari Rp 30 Miliar, Ini Koleksi Mobil Hary Tanoe yang Boros Bensin

Apa itu hedonisme?

Apa sih artinya hedonisme? (Shutterstock)
Apa sih artinya? (Shutterstock)

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani hedonismos yang berakar dari kata hedone. Kata hedone didefinisikan sebagai kesenangan. Makanya, kalau kamu perhatikan hedonisme itu identik dengan bersenang-senang.

Seperti yang dijelaskan Wikipedia, hedonisme adalah aliran pemikiran yang beranggapan mengejar kesenangan menjadi tujuan utama atau paling penting dari kehidupan manusia.

Simpelnya, hedonisme bertujuan meminimalkan perasaan-perasaan yang menyakitkan dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan. Terdengar seperti paham yang positif, bukan?

Sejarah hedonisme sendiri dimulai sejak masanya filsuf kenamaan Yunani, yaitu masanya Socrates. Saat itu salah seorang murid Socrates yang bernama Aristippos berpandangan kalau kesenangan menjadi hal terbaik dalam hidup manusia.

Pandangan Aristippos juga diamini filsuf Yunani lainnya, yaitu Epikuros. Menurutnya, udah menjadi watak alamiahnya kalau manusia mencari kesenangan.

Baca juga: Dompet Milenial Cepat Tipis, Bisa Jadi karena 6 Hal yang Bikin Boros Ini

Ini lho ciri-ciri hedonisme

Ciri-ciri hedonisme apa? (Shutterstock)
Ciri-cirinya apa? (Shutterstock)

Ada beberapa hal yang menunjukkan seseorang menganut paham hedonisme atau gak. Hal yang paling jelas adalah setiap hal yang dilakukan gak lepas dari tujuan kesenangan semata.

Berikut ini adalah ciri-ciri hedonisme yang perlu kamu ketahui.

  • Seorang hedonis (penganut hedonisme) melihat kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup. Pokoknya nih apa pun yang dilakukan bergantung pada kesenangan yang bisa dinikmatinya.
  • Karena pengin nikmatnya aja, rasa sakit atau hal yang gak enak harus menjadi hal yang harus diminimalkan atau dihilangkan dalam hidup seorang hedonis. Sekalipun menahan rasa sakit tersebut bisa datangkan keuntungan, hedonis tetap gak mau menerimanya.
  • Seorang hedonis menganggap kesenangan itu segala-galanya. Gak ada yang lebih berharga dibandingkan kesenangan.
  • Baca juga: Boros Gak Karuan? Lakukan Ini Agar Selalu Ada Uang di Dompet

    Apa aja contoh-contoh hedonisme?

    Apa aja contoh hedonisme? (Shutterstock)
    Apa aja contohnya? (Shutterstock)

    Karena hakikat dari hedonisme adalah kesenangan semata, banyak hal yang bisa dikatakan menyenangkan buat dilakukan. Pokoknya, apa pun yang menyenangkan, itulah yang diinginkan para hedonis.

    Namun, hal yang menyenangkan menurut satu orang belum tentu menyenangkan buat orang yang lain. Bisa dibilang hal yang menyenangkan itu tergantung dari perspektif tiap-tiap orang.

    Contohnya aja nih kamu suka sekali makan. Dengan makan, kamu memperoleh kenikmatan yang luar biasa. Sampai-sampai dalam sehari kamu bisa 5 – 6 kali makan. Sialnya, kalau makan sampai dibatasi, kamu bisa menderita dan mengalami kesedihan yang mendalam.

    Contoh lainnya kamu senang banget menonton film. Saking sukanya menonton film, kamu menganggap gak ada yang lebih penting daripada menonton film. Sehari aja gak nonton, rasanya ada yang salah dalam hidup dan kamu merasa gelisah karenanya.

    Bisa disimpulkan apa pun itu bisa menjadi salah satu kesenangan di mata hedonis. Hal tersebut makin digandrungi kalau si hedonis bertemu dengan orang-orang yang menyenangi hal yang sama.

    Begini dampak hedonisme buat keuangan

    Dampak hedonisme buat keuangan. (Shutterstock)
    Dampaknya buat keuangan. (Shutterstock)

    Dilihat dari sisi positifnya, hedonisme ini punya maksud yang baik, yaitu membimbing orang-orang buat selalu senang. Orang-orang yang senang hidupnya cenderung bahagia.

    Namun, di sisi lain, hedonisme membawa efek negatif, terutama buat keuangan. Pasalnya, demi kesenangan, orang-orang jadi gak peduli dengan keuangannya. Hal ini kalau dibiarkan berlarut-larut, bisa berbahaya lho nantinya.

    Lalu, apa aja dampak-dampak hedonisme buat keuangan?

    1. Hedonisme bisa bikin kondisi keuangan jadi gak sehat

    Demi kesenangan semata, hedonis gak pikir panjang buat keluarkan uangnya. Sampai-sampai pemenuhan kebutuhan bisa terganggu karena memprioritaskan kesenangan yang lain.

    2. Hedonisme dapat memicu utang

    Utang, asal digunakan dengan tepat pada dasarnya sangat bermanfaat. Lain cerita kalau hedonis yang berutang. Alih-alih utang, sebaiknya buat kepentingan produktif, namun hedonis justru mengambilnya buat kepentingan konsumtif.

    Makanya orang-orang yang punya perilaku hedon sama sekali gak dianjurkan punya kartu kredit. Sebab mereka bakal sulit buat mengontrol penggunaannya. Ujung-ujungnya nih, aturan utang yang idealnya 30 persen gaji gak dihiraukan dan jadi sulit buat dibayarkan.

    3. Hidup jadi boros

    Hedonis gak sungkan buat menghambur-hamburkan uangnya. Makanya orang-orang yang berperilaku hedon hidupnya cenderung boros. Wajar aja kalau keuangan mereka itu minus melulu. Baru terima gaji, gak sampai seminggu udah habis. Gimana gak boros coba?

    4. Mustahil punya dana darurat dan investasi

    Jangan pernah berharap seorang hedonis memiliki dana darurat. Soalnya sangat gak mungkin mereka bisa memilikinya. Begitu punya uang, mereka bakal habiskan buat hal-hal yang mereka senangi.

    Memiliki dana darurat aja mustahil, apalagi punya investasi. Ini lebih gak mungkin lagi. Mana ada hedonis mau ambil risiko berinvestasi saham?

    Sebenarnya sih sah-sah aja menjalani perilaku hedonisme. Asalkan kamu punya banyak uang yang sampai tujuh turunan pun gak habis-habis.

    Menjadi persoalan kalau gaji udah pas-pasan, tapi penginnya senang-senang melulu. Padahal, kesenangan yang dijalaninya benar-benar menguras banyak uang. Model kayak gini mana mungkin bisa kaya? Wong uangnya habis terus.

    Jadi, kalau gak mau jadi orang kere, setop deh berperilaku layaknya orang-orang kaya yang banyak uangnya. Orang kaya macam Warren Buffett aja hidupnya gak hedon sampai keluar banyak uang, masa iya kamu yang isi dompetnya gak seberapa mau berlagak kebanyakan uang? (Editor: Ruben Setiawan)