menu-image
  • Home
  • Earn Money
    • Bisnis
    • Karier
    • Kerja Sampingan
    • Inspirasi
  • Smart Money
    • Berita
    • Investasi
    • Tabungan
    • Budgeting
    • Asuransi
  • Borrow Money
    • Pinjaman
    • Kartu Kredit
    • Utang
  • Lifestyle
    • Belanja
    • Kuliner & Travel
    • Otomotif
    • Hunian
    • Ragam
menu-image
  • Home
  • Earn Money
    • Bisnis
    • Karier
    • Kerja Sampingan
    • Inspirasi
  • Smart Money
    • Berita
    • Investasi
    • Tabungan
    • Budgeting
    • Asuransi
  • Borrow Money
    • Pinjaman
    • Kartu Kredit
    • Utang
  • Lifestyle
    • Belanja
    • Kuliner & Travel
    • Otomotif
    • Hunian
    • Ragam
Berita

Pemerintah Fokus Dongkrak Investasi Pariwisata dan Ekonomi Digital pada 2019

Winda Destiana Putri
by Winda Destiana on 12 March 2019
Pemerintah Fokus Dongkrak Investasi Pariwisata dan Ekonomi Digital pada 2019
Nusa Penida, Bali, Indonesia (Instagram).

Pemerintah Indonesia fokus untuk mendongkrak jumlah investasi pariwisata dan ekonomi digital pada 2019. Terlebih dua sektor itu menjadi perhatian banyak investor asing maupun domestik yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumpulkan ratusan perusahaan teknologi rintisan (startup), investor, dan pemerintah daerah dalam Regional Investment Forum (RIF) 2019 yang digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/3).

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menuturkan tema yang diusung merupakan lanjutan dari gelaran serupa tahun-tahun sebelumnya yaitu digital ekonomi dan pariwisata.

“Kali ini, kita sharing dengan pelaku, soal perkembangan terkini. Tapi, kita juga dorong lebih kencang sinergitas antara ekonomi digital dengan pariwisata. Harapannya, investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata juga bisa naik signifikan,” tuturnya.

Baca juga: 6 Cara untuk Kamu yang Introvert Agar Betah Bekerja di Kantor, Gak Susah Kok!

Thomas Lembong juga menjelaskan, pertumbuhan pariwisata di dunia cukup tinggi mencapai 7-7,5 persen per tahunnya. Hal tersebut didorong juga oleh pergeseran pengeluaran masyarakat ke arah leisure (kesenangan) termasuk pariwisata.

“Arus modal ke ekonomi digital dan startup masih menjadi andalan Indonesia sebagai penyelamat FDI atau Foreign Direct Investment yang lebih banyak lagi. Selain pada sektor-sektor lainnya,” katanya.

Dari data BKPM, riset Google dan Temasek menyebutkan Indonesia memiliki ukuran market ekonomi digital yang besar, mencapai 27 miliar dolar AS dan berpotensi menjadi 100 miliar dolar AS pada 2025. Selain itu, aliran investasi asing pertahun yang berada di level 20 miliar dolar AS sampai 25 miliar dolar AS dengan 10 persennya merupakan sumbangan dari sektor ekonomi digital.

Melalui RIF yang sekaligus menjadi ajang promosi peluang investasi di Indonesia terutama untuk bidang ekonomi digital dan pariwisata, BKPM berharap dapat membuka jalur komunikasi antara pemda, calon investor, dan startup. Dengan demikian investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata bisa meningkat.

Baca juga: Membangun Daihatsu Ayla Turbo, Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan?

Indonesia targetkan jadi destinasi wisata dunia

Salah satu bentuk investasi pariwisata. Keindahan alam NTT (Instagram).

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi, Samsriyono Nugroho mengatakan Indonesia ditargetkan menjadi destinasi wisata berkelanjutan kelas dunia.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mendatangkan investor salah satunya dengan meningkatkan daya saing global. Salah satu yang sangat penting dilakukan adalah dengan memperbaiki regulasi dan Go Digital.

Oleh karena itu, platform digital sebaiknya mulai diterapkan karena konsumen sudah berubah jauh perilakunya menjadi semakin digital. Apalagi jika Gen Y (milenial) dan Gen Z semakin besar jumlah dan pengaruhnya.

Baca juga: Setara dengan Harga Mini Cooper, Segini Lho Total Biaya Kuliah Selama 4 Tahun di Jakarta

“Kini kita mengenal istilah ‘always-connected travellers’ di manapun dan kapanpun mereka saling terkoneksi dengan adanya mobile apps atau devices. Ingat, jika kita tak berubah mengikuti perubahan konsumen, kita pasti akan mati,” kata Samsriyono.

Hal itu juga, kata Samsriyono diperkuat dengan gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, membandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi. Semuanya telah mereka lakukan secara digital.

Singkatnya mereka melakukan “search and share” menggunakan media digital. Ada 3 ciri digital lifestyle, yakni mobile, personal, dan interactive. Dalam mencari informasi, membeli, dan mengonsumsi produk wisata, wisatawan telah menggunakan mobile device. Melakukan engagement secara personal, dan interaksinya bersifat two-way bahkan many-to-many dengan cara berbagi dengan peers dan komunitasnya.

“Saat ini travelers melakukan pencarian produk dan berbagi informasi di industri pariwisata kini sudah sekitar 70 persen menggunakan media digital,” ujarnya. (Editor: Winda Destiana Putri).

Tags: indonesia travel, investasi pariwisata, pariwisata indonesia, pesona indonesia, wonderful indonesia
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
Gamers! Telkomsel Gelar Kompetisi eSport dengan Total Hadiah Rp 1,6 Miliar Lho
Berita
Gamers! Telkomsel Gelar Kompetisi eSport dengan Total Hadiah Rp 1,6 Miliar Lho
generasi milenial
Berita
Erick Thohir Pengin Generasi Milenial Mendominasi Perusahaan BUMN
Nadiem Makarim
Berita
Merdeka Belajar! 4 Gebrakan dan Inovasi Pendiri Gojek di Dunia Pendidikan
Pegadaian
Berita
Kamu Nasabah Pegadaian? Siap-siap Bakal Ada “Badai Emas Pegadaian” Senilai Rp 14 Miliar
Bank Permata
Berita
Bank Bangkok Resmi Menjadi Pemegang Saham Baru Bank Permata!
harbolnas
Berita
Sambut Harbolnas 12.12, Konsumen Rela Bedagang Demi Belanja Online
harga minyak dunia
Berita
Harga Minyak Dunia Hari Ini Naik atau Turun? Cek Informasi dan Grafiknya Berikut Ini
harga batu bara
Berita
Bahan Bakar Andalan Pembangkit Listrik, Segini Harga Jual Terkini Batu Bara

© 2013-2019 PT Loangarage Indonesia Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Tentang Kami | Kebijakan Privasi | Pedoman Media Siber