Investasi Reksa Dana – Jenis, Cara, dan Kalkulator Hitung

Investasi reksa dana

Investasi reksa dana kini memang tengah populer dan banyak dilirik masyarakat karena caranya yang cukup mudah. Ditambah lagi berinvestasi reksa dana kini bisa dilakukan secara online.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksa dana adalah instrumen investasi sebagai wadah manajer investasi untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Penjelasannya cukup sederhana. Masyarakat melakukan urunan dana dan setelah terkumpul, dana tersebut lantas akan dikelolamanajer investasi ke dalam portofolio efek. 

Portofolio efek itu meliputi kumpulan surat berharga, seperti saham, obligasi, deposito dan lain sebagainya.

Kelebihan yang dimiliki investasi ini adalah memungkinkan adanya diversifikasi investasi. Artinya, investasi yang dilakukan akan dipecah ke dalam beberapa efek.

Tiga pihak penting yang berperan dalam investasi ini, yaitu:

  • investor: pihak yang memberikan dananya untuk dikelola
  • manajer investasi: pihak yang mengelola dana investor.
  • bank kustodian: pihak yang menyediakan jasa penitipan efek dan harta lainnya berkaitan dengan efek, seperti dividen, bunga, dan sebagainya.
  • Jenis reksa dana dalam investasi reksa dana

    Ada banyak jenis reksa dana sebagai pilihan investasi. Tiap-tiap jenis menawarkan keuntungan reksa dana dan cara kerja yang berbeda-beda.

    Karena itu, sebelum memutuskan untuk menggelontorkan uang ke salah satu jenis reksa dana, ada baiknya mengetahui lebih detail tentang jenis reksa dana tersebut. Apa saja? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

    1. Reksa dana pasar uang (RDPU)

    Reksa dana pasar uang ini menempatkan investasinya 100 persen pada produk efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.

    Contohnya adalah deposito, Sertifikat Bank Indoneisa, dan efek utang (surat utang) lainnya yang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saja.

    Oleh karena itu, RDPU kerap menjadi reksa dana yang risikonya paling rendah di antara yang lain. Meski demikian, potensi keuntungannya juga terbatas, dan gak terlalu tinggi.

    2. Reksa dana pendapatan tetap (RDPT)

    RDPT atau reksa dana pendapatan tetap menginvestasikan uang para investor sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio ke instrumen berupa surat utang jangka panjang (obligasi). Sementara itu, 20 persennya ke instrumen pasar uang.

    Salah satu keuntungan investasi di RDPT adalah kebebasan pajak. Coba saja kalau kamu menjadi pemegang obligasi, kamu pasti bakal dikenakan pajak untuk setiap kupon yang didapatkan.

    Namun hal ini gak berlaku di RDPT. 

    3. Reksa dana saham (RDS)

    Reksa dana saham menyimpan risiko yang paling tinggi di antara yang lain. Meski demikian, imbal hasilnya juga paling tinggi.

    Reksa dana saham memiliki underlying asset (aset dasar) berupa saham. Sementara itu, 20 persen aset lain yang ada dalam investasi ini adalah instrumen pasar uang.

    Lain dengan membeli saham langsung, seseorang yang membeli reksa dana saham gak bisa menikmati hak dividen layaknya pemegang saham.

    Namun, tingkat risikonya memang lebih terukur karena adanya instrumen lain di reksa dana pasar uang. Meskipun demikian, di saat saham di portofolio RDS ini harganya naik, RDS pun bakalan naik.

    4. Reksa dana campuran (RDC)

    Sesuai dengan namanya, reksa dana campuran atau RDC bisa melakukan investasinya baik pada efek utang di pasar uang, dan pasar modal maupun efek ekuitas dengan alokasi investasi yang fleksibel. Namanya juga campuran.

    Mengingat ada saham di dalam RDC, maka RDC punya risiko yang lebih tinggi ketimbang RDPU dan RDPT. Namun karena komposisi sahamnya gak sebanyak RDS, maka risikonya masih lebih rendah ketimbang RDS.

    RDC pun dikategorikan sebagai salah satu reksa dana dengan tingkat risiko dan imbal hasil yang moderat. 

    5. Reksa dana terproteksi

    Dikenal dengan istilah Capital Protected Fund (CPF), produk ini memberikan proteksi untuk nilai investasi awal si investor apabila investor memegang produk CPF hingga tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.

    Secara periodik CPF juga melakukan pembagian hasil investasi dalam bentuk dviden.

    6. Reksa dana indeks

    Tingkat kompleksitas dari reksa dana indeks memang cukup tinggi. Intinya, produk ini dikelola 

    untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.

    Di Indonesia sendiri, produk ini sudah ada, tapi masih kalah pamor dengan RDPU, RDPT, RDS, dan RDC. Indeks yang mereka gunakan adalah indeks saham IDX30, LQ45, dan lainnya.

    Jika saham-saham di Indeks itu hijau, reksa dananya juga hijau. 

    7. Reksa dana dengan penjaminan

    Produk ini juga dikenal dengan nama Capital Guaranteed Fund. Intinya, produk ini akan menggaransi nilai investasi awal investor.

    Mekanisme garansi dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan guarantor. Yang bertindak sebagai guarantor adalah perusahaan asuransi.

    Keuntungan investasi reksa dana

    Pada kesimpulannya, apa sih yang jadi keuntungan dari reksa dana ketimbang berinvestasi langsung dengan membuka deposito, beli obligasi atau sukuk, serta beli saham? 

    Kelebihan dan kekurangannya sudah tercantum di tabel di bawah ini. 

    Indikator

    Instrumen 
    ObligasiSukukSahamDeposito

    Reksa dana

    Jatuh tempo

    VVXVX
    Kupon /

    bunga

    VXXV

    X

    Imbal hasil /

    nisbah

    XVXXX
    DividenXXVX

    X

    Potensi

    Capital gain

    VVVXV
    Jaminan negara (SBN)VVXV

    X

    Likuiditas

    di pasar sekunder

    VVVX

    V

    Hitung profit investasi reksa dana dengan kalkulator berikut ini

    Investasi reksa dana memberi potensi imbal hasil (return) yang berbeda-beda sesuai dengan jenis reksa dana. Cek fund factsheet tiap-tiap reksa dana untuk mengetahui kinerja reksa dana di masa lalu sebagai gambaran profit yang diperoleh.

    Kemudian dengan persentase return dari reksa dana tersebut, hitung profitnya dengan Kalkulator Bunga Bergulung berikut ini.

    Cara investasi reksa dana

    Tidak ada yang rumit dalam investasi reksa dana. Berikut ini beberapa tahap membeli produk reksa dana yang bisa kamu ikuti.

    1. Unduh aplikasi agen penjual reksa dana

    Cukup dengan ponsel pintar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh aplikasi agen penjual reksa dana di Google Play store atau AppStore. 

    Seperti yang dijelaskan di atas, produk ini memang bisa dibeli di beberapa e-commerce. Namun e-commerce tersebut gak menyediakan banyak produk unggulan. 

    2. Lakukan registrasi

    Lakukanlah registrasi di platform tersebut, dan sertakan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen yang dimaksud adalah KTP dan NPWP.

    Terkadang, kamu juga akan diminta menyertakan fotokopi buku tabunganmu. Tujuannya adalah untuk mempermudah proses transaksi.

    3. Dapatkan Single Investor Identification (SID) investor reksa dana

    Nomor ini akan otomatis didapatkan setelah kamu melakukan proses registrasi. Pada umumnya, SID ini akan dikirimkan langsung via email.

    Setelah SID jadi, kamu sudah tercatat sebagai investor reksa dana nih. Sudah bisa melakukan transaksi.

    4. Beli produk yang kamu inginkan

    Agen penjual tentu memiliki lebih dari satu produk yang tersedia di pasaran. Carilah produk yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu.

    Pilih produknya, lakukan transfer, dan tunggu sehari. Jika transaksimu dilakukan sebelum pukul 13.00, maka reksa dana itu akan masuk ke portofoliomu di keesokan harinya.

    Istilah-istilah dalam reksa dana

    Sama seperti investasi saham, banyak sekali istilah-istilah dalam investasi reksa dana. Pahamilah dengan baik istilah-istilah ini dan jangan sampai gagal paham.

    1. Investor

    Investor merupakan perorangan atau institusi yang berinvestasi dengan membeli produk reksa dana di pasar.

    2. Manajer Investasi

    Manajer investasi adalah yang dipercaya oleh investor untuk mengelola dana suatu reksa dana untuk diinvestasikan pada portofolio efek.

    3. Bank kustodian

    Bank kustodian bertugas mencatat dan mengadministrasikan aset yang terkumpul dalam reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi.

    Bank Kustodian biasanya merupakan bank umum yang telah mendapat persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek.

    4. Agen Penjual Reksa Dana (APERD)

    APERD adalah badan atau perusahaan yang telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dari OJK.

    5. Prospektus

    Pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum  sebuah produk reksa dana yang diberikan ke calon pembeli produk reksa dana tersebut.

    Prospektus berisi informasi detail mengenai sebuah produk reksa dana, mulai pembentukan reksa dana hingga tata cara pembelian dan penjualan unit penyertaan reksa dana serta pembubaran atau likuidasi reksa dana.

    6. Kontrak investasi kolektif (KIK)

    Kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan (investor).

    7. Portofolio efek

    kumpulan dari efek atau surat-surat berharga milik seseorang ataupun suatu badan.

    8. Unit penyertaan (UP)

    Sebuah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.

    Reksa dana diterbitkan dalam satuan unit penyertaan, yang nilai awalnya adalah Rp1.000 (seribu rupiah). Investor yang membeli unit penyertaan disebut Pemegang Unit Penyertaan.

    9. Nilai aktiva bersih (NAB)

    Nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari reksa dana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB dihitung dan diumumkan setiap hari bursa.

    Sementara itu, NAB/UP kerap disebut harga dari suatu reksa dana. Harga NAB/UP akan berubah setiap harinya.

    10. Asset Under Management (AUM)

    Total kelolaan dana pada reksa dana mengacu pada total nilai dari investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi.

    Pada kesimpulannya adalah, keuntungan reksa dana ternyata beragam sesuai dengan jenis-jenisnya dan merupakan salah satu instrumen investasi yang terbilang likuid.

    Proses aplikasinya juga tergolong mudah, modal ponsel saja bisa dan gak perlu ke luar rumah untuk melakukan registrasi. 

    Itu sebabnya mengapa instrumen investasi yang satu ini memang pas buat para pemula sebelum akhirnya mereka terjun ke investasi lain, seperti membeli obligasi langsung atau saham di Bursa Efek Indonesia

    Tertarik mencoba?

    Cocokkah berinvestasi reksa dana dengan profil risikomu?

    Reksa dana emang gak ngerepotin dalam pengelolaan. Tapi apakah sudah sesuai dengan tujuan investasi dan profil kamu?

    Cari tahu investasi yang sesuai dengan mengisi Kuis Profil Risiko Investasi dari Lifepal berikut ini!

    Tanya jawab seputar investasi reksa dana

    Reksa Dana adalah pilihan investasi yang dikelola manajer investasi dan tersedian dalam beberapa jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

    Beberapa keuntungan dari reksa dana, yaitu:

    • Solusi investor untuk menempatkan dana di pasar uang ataupun pasar modal ataupun keduanya sekaligus dalam satu pilihan.
    • Modal mulai dari Rp100 ribu dengan profit di atas bunga deposito.
    • Risiko investasi yang cenderung rendah sekalipun pilihannya adalah reksa dana saham.
    • Bisa diakses secara online.
    • Cara melakukan diversifikasi portofolio investasi.