Jenis, Manfaat dan Keuntungan Asuransi Jiwa

Manfaat asuransi jiwa

Baru beberapa tahun bekerja dan masih lajang, memangnya perlu asuransi jiwa? Terus apa jenis, manfaat serta keuntungan asuransi jiwa bagi orang-orang yang masih belum berkeluarga kalau memang perlu dimiliki?

Sebelum tahu jawabannya, mari kita kenalan dulu sama asuransi yang satu ini. Asuransi jiwa menyediakan perlindungan terhadap risiko kerugian finansial akibat kematian anggota keluarga yang merupakan sumber nafkah keluarga.

Seperti yang kita tahu, kematian adalah hal yang tak bisa kita duga serta bisa terjadi pada siapa pun tak memandang usia.

Asuransi ini akan menanggung kebutuhan finansial keluarga yang ditinggalkan, sehingga kelangsungsan hidup mereka tetap terjamin. Untuk mengetahui apakah kamu sudah memerlukan asuransi jiwa atau belum, coba cek dulu dua kondisi di bawah ini.

Kondisi yang mana seseorang memerlukan manfaat asuransi jiwa

Ada dua kondisi yang menjadi alasan kenapa seseorang memerlukan asuransi jiwa. Berikut ini dua kondisinya.

1. Memiliki tanggungan keluarga

Kamu memang belum menikah, tapi menanggung hidup anggota keluargamu seperti orangtua atau saudara. Tanpa penghasilanmu, kelangsungan hidup mereka bisa tak stabil.

2. Memiliki tanggungan utang

Tanggungan juga dapat berupa utang, seperti utang kartu kredit, cicilan rumah, cicilan mobil, serta pinjaman bank, dan jenis utang lainnya.

Jika kamu mengalami kedua kondisi di atas, maka memiliki asuransi jiwa jadi wajib hukumnya. Sekalipun usiamu masih muda.

Pasalnya, selain menanggung kebutuhan finansial keluarga, asuransi ini juga menanggung utang yang kamu miliki, sehingga tidak membebani keluarga atau ahli waris.

Selanjutnya, kenapa harus punya asuransi jiwa sejak muda? Kenapa gak nanti aja saat sudah tua? Pertama, karena kita tidak bisa memprediksi kematian. Kedua, karena punya asuransi sejak muda memiliki lima keuntungan ini.

Keuntungan Asuransi Jiwa kalau dimiliki sejak usia muda

Keuntungan-keuntungan asuransi berikut ini bakal dinikmati seseorang yang memiliki polis asuransi jiwa sejak muda. Apa aja?

  • Biaya premi jadi lebih murah
  • Pilihan produk lebih banyak
  • Masa perlindungan lebih lama
  • Kebutuhan belum sebanyak saat tua
  • 1. Biaya premi jadi lebih murah

    Semakin bertambah usia, semakin tinggi harga premi yang harus dibayar. Pada dasarnya, jumlah premi akan dilihat berdasarkan risiko yang dimiliki nasabahnya.

    Pada usia muda, risiko terkena penyakit dinilai lebih kecil dibanding saat telah tua. Kemungkinan kamu menggunakan fasilitas asuransi dengan segera pun jadi lebih kecil. Karena itu, besaran premi yang harus dibayarkan jadi lebih terjangkau.

    Produk asuransi jiwa dengan premi yang rendah tentu membuatmu bisa membayar lebih mudah. Misalnya, pada usia 25 tahun kamu masih bisa mendapatkan premi Rp 5 juta per tahun, sementara pada usia 40 tahun besar premi bisa menjadi Rp 7 juta per tahun, pada produk sama. Ini menjadi keuntungan asransi tersendiri yang akan kamu dapatkan.

    2. Pilihan produk lebih banyak

    Seiring bertambahnya usia, kemungkinan risiko kesehatan jadi lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan berbagai kondisi pengecualian dalam polis, sehingga nasabah tidak bisa optimal mendapatkan manfaat asuransi.

    Selain itu, tiap polis asuransi jiwa memiliki syarat yang harus dipenuhi. Usia muda memungkinkan kamu dapat memenuhi beragam syarat yang ada pada berbagai pilihan produk.

    Misalnya, terdapat polis yang memiliki batasan usia maksimum 55 tahun. Dengan begitu, pilihan produk yang kamu punya pun jadi semakin banyak dan keuntungan asuransi yang didapatkan akan maksimal.

    3. Masa perlindungan lebih lama

    Punya asuransi sejak muda membuatmu memiliki perlindungan pada jangka yang lebih panjang. Misalnya, kamu membeli polis asuransi dengan batas usia hingga 100 tahun saat berusia 25 tahun.

    Artinya, kamu memiliki masa perlindungan selama 75 tahun. Sementara jika baru membeli di usia 50 tahun, masa perlindungan yang didapat hanya 50 tahun atau menjadi lebih singkat.

    4. Kebutuhan belum sebanyak saat tua

    Semakin bertambahnya usia, kebutuhan hidup biasanya jadi semakin meningkat. Apalagi, jika sudah menikah dan memiliki anak. Jadi manfatkan keuntungan asuransi jiwa ketika masih muda.

    Ada 3 manfaat asuransi jiwa

    Manfaat asuransi jiwa yang paling dasar adalah memberikan ketenangan dalam menghadapi ketikdakpastian hidup. Dengan memiliki asuransi jiwa, kita tahu jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, ada asuransi yang dapat memberikan penanggungan atas kerugian yang timbul.

    Tak hanya itu saja, asuransi jiwa juga masih memiliki manfaat lain, seperti:

    1. Perlindungan atas risiko musibah

    Asuransi jiwa dapat melindungi Tertanggung dari risiko musibah yang ia alami melalui uang pertanggungan. Agar memberikan manfaat maksimal, pilihlah jenis produk asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan.

    Ada berbagai jenis produk asuransi jiwa yang dapat menjadi pilihan, mulai dari perlindungan terhadap kematian, kecelakaan, hingga penyakit kritis.

    2. Perlindungan atas kelangsungan hidup keluarga

    Ketika risiko yang ditakutkan terjadi, misalnya kematian atau kecelakaan yang mengakibatkan cacat, asuransi jiwa dapat memberikan perlindungan kelangsungan hidup keluarga.

    Uang pertanggungan dapat digunakan untuk memastikan kebutuhan sehari-hari keluarga, bahkan rencana pendidikan anak, tetap dapat terpenuhi.

    3. Mendukung pengelolaan keuangan keluarga

    Kita mungkin sudah menyusun rencana keuangan keluarga agar keluarga mendapatkan hal terbaik dalam hidup ini. Namun, rencana keuangan itu bisa terganggu, bahkan bubar jalan, jika sesuatu terjadi pada kepala keluarga atau anggota keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah.

    Dalam kondisi seperti ini, asuransi jiwa dapat turut mendukung pengelolaan keuangan keluarga. 

    Jenis-jenis asuransi jiwa

    Di Indonesia, ada empat jenis asuransi jiwa, yaitu term life (berjangka), whole life (seumur hidup), unit link, dan endowment (dwiguna). Berikut penjelasan lebih lanjut untuk tiap-tiap jenis asuransi jiwa tersebut.

    1. Asuransi jiwa term life (berjangka)

    Sesuai namanya, asuransi jiwa berjangka hanya menawarkan perlindungan jiwa selama jangka waktu tertentu, dikenal dengan istilah masa pertanggungan. 

    Masa pertanggungan ini cukup beragam, mulai dari 5, 10, 15, 20, 25, atau 30 tahun. Jika dalam masa pertanggungan, Tertanggung meninggal dunia maka pihak asuransi akan memberikan uang pertanggungan.

    Jika tidak ada klaim hingga jangka waktu tertentu, pembayaran premi akan hangus. Sekilas ketentuan ini mungkin terdengar merugikan.

    Namun demikian, perlu diingat bahwa premi yang dibayarkan untuk asuransi jiwa berjangka lebih murah, sementara uang pertanggungan yang ditawarkan cukup besar.

    Saat ini, asuransi jiwa berjangka memiliki varian produk yang juga banyak diminati, yaitu asuransi jiwa kredit. Tujuan utama asuransi jenis ini adalah memberikan pertanggungan terhadap sisa kredit yang belum dilunasi apabila Tertanggung meninggal dunia.

    Artinya, pihak asuransilah yang akan menanggung pembayaran sisa utang jika Tertanggung meninggal dunia. Dengan demikian, keluarga dapat terhindar dari risiko gagal bayar kredit.

    2. Asuransi jiwa whole life (seumur hidup)

    Jenis asuransi ini memberikan proteksi jiwa seumur hidup bagi Tertanggung. Yang dimaksud seumur hidup dalam ketentuan asuransi ini adalah batas usia tertinggi, umumnya sampai usia 99 atau 100 tahun.

    Berbeda dengan asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup biasanya menawarkan pengembalian premi di akhir masa pertanggungan.

    Selain itu, Tertanggung juga dapat memperoleh sejumlah uang setelah melewati jangka waktu tertentu.

    Tentunya, untuk beragam manfaat yang ditawarkan di atas, premi yang ditetapkan cukup mahal, dapat mencapai 2x lipat dari nilai premi asuransi berjangka.

    Saat ini, asuransi jiwa seumur hidup juga ditawarkan dengan varian lain, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

    Tujuan utamanya adalah mempersiapkan masa pensiun. Pemberian manfaat dalam asuransi jenis ini melalui uang pertanggungan yang diberikan per bulan, seperti gaji.  

    3. Asuransi jiwa unit link

    Ada dua cakupan perlindungan yang ditawarkan asuransi ini, yaitu asuransi jiwa dan investasi dengan risiko. Dengan demikian, sebagian premi yang kita bayarkan disalurkan untuk diinvestasikan ke berbagai portofolio, seperti saham, deposito, atau obligasi.

    Kelebihan asuransi jenis ini adalah Tertanggung tak hanya mendapatkan asuransi jiwa, tetapi juga hasil investasi. Namun demikian, hasil investasi yang didapat biasanya tidak terlalu besar karena dana yang disetorkan juga dipotong biaya asuransi.

    Jadi, jika kamu memang menyukai investasi jangka panjang dan paham mengenai risiko investasi, kamu dapat memilih asuransi jiwa unit link.

    Biar lebih gampang buat memilih jenis asuransi jiwa yang cocok buat kamu, yuk gunakan kalkulator jenis asuransi jiwa terbaik berikut yang Lifepal sediakan.

     4. Asuransi jiwa endowment (dwiguna)

    Asuransi ini menawarkan manfaat perlindungan untuk asuransi jiwa dan akumulasi dana. Yang perlu diperhatikan, fokus utama asuransi jiwa jenis ini lebih kepada akumulasi dana sehingga manfaat uang pertanggungan untuk asuransi jiwa lebih kecil. Sebagian besar premi yang kita bayarkan akan ditujukan untuk akumulasi dana.

    Salah satu contoh asuransi jiwa endowment adalah asuransi pendidikan. Fokus penyaluran dana premi adalah pendidikan anak dari Tertanggung.

    Jadi, jika Tertanggung meninggal dunia, pendidikan anak tetap terjamin hingga selesai.

    Biaya premi untuk asuransi jiwa endowment memang lebih mahal, bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya. Akan tetapi, asuransi ini juga memiliki beberapa kelebihan, seperti polis yang dapat diklaim sebelum masa asuransi berakhir dan pemberian uang pertanggungan jika Tertanggung masih hidup hingga masa asuransi berakhir. 

    Biar lebih gampang buat memilih jenis asuransi jiwa yang cocok buat kamu, yuk gunakan kalkulator jenis asuransi jiwa terbaik berikut yang Lifepal sediakan.

    Hindari kesalahan ini agar mendapat asuransi jiwa yang sesuai

    Ada beberapa jenis kesalahan yang umum dilakukan ketika membeli produk asuransi jiwa. Agar tak salah sasaran, bahkan merugi ketika membeli produk asuransi jiwa, kenali kesalahan berikut ini.

    1. Tak memerhatikan nilai uang pertanggungan

    Ingat, alasan utama kita membeli asuransi jiwa adalah agar uang pertanggungan dapat melindungi orang-orang terkasih jika musibah terjadi. Abai terhadap nilai uang pertanggungan dapat berakibat pada gagalnya asuransi memberikan manfaat perlindungan.

    Untuk mengetahui apakah uang pertanggungan yang ditawarkan cukup atau tidak menanggung hidup keluarga kita, setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, biaya hidup keluarga per bulan saat ini. Kedua, inflasi yang bisa mencapai 6 – 7 persen per tahun.

    Sebagai ilustrasi, biaya hidup keluarga per bulan mencapai Rp10 juta. Uang Pertanggungan yang ditawarkan sebesar Rp300 juta. Jika dihitung tanpa mempertimbangkan inflasi, uang pertanggungan tersebut hanya mampu menanggung kehidupan keluarga selama 30 bulan saja atau 2,5 tahun.

    2. Terlalu berfokus pada nilai uang jika tidak ada klaim

    Ketika kita membeli asuransi jiwa dengan tujuan mendapatkan nilai uang jika tidak ada klaim, kita sebenarnya tidak sedang mencari proteksi jiwa, tetapi fokus pada investasi.

    Tidak salah jika kita menginginkan hasil investasi, yang bahaya adalah jika kita jadi mengabaikan nilai uang pertanggungan.  

    3. Tidak memahami kebutuhan

    Melanjutkan poin ke dua, sering kali seseorang membeli asuransi jiwa dengan tujuan sekalian berinvestasi. Tidak salah jika ia memang paham kebutuhan dan risikonya. Jadi masalah kalau ia tidak paham apa kebutuhannya.

    Sebagai ilustrasi, ia sebenarnya sudah aktif berinvestasi, baik dalam bentuk reksadana atau emas. Lantas untuk apa ia membeli asuransi jiwa dengan investasi, seperti unit link, yang menetapkan biaya tambahan untuk jasa perantara investasi melalui perusahaan asuransi?

    Biaya tambahan, seperti biaya top up, dapat dihindari dan dialokasikan untuk menambah investasinya jika ia langsung berinvestasi saja.

    Oleh karena itu, sebaiknya, ia fokus pada investasi awalnya dan memilih asuransi jiwa murni, seperti asuransi term life, karena biaya preminya akan lebih murah, tapi manfaat yang ditawarkan lebih optimal.

    4. Tidak memahami istilah

    Ketidakpahaman akan istilah dalam asuransi bisa berujung perlindungan salah sasaran. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah penetapan Tertanggung.

    Perusahaan asuransi akan membayarkan uang pertanggungan jika Tertanggung meninggal dunia. Oleh karena itu, orang yang perlu menjadi Tertanggung dalam keluarga adalah orang yang menjadi sumber penghasilan atau pencari nafkah untuk keluarga.

    Jangan jadikan anak atau istri yang tak bekerja sebagai tertanggung karena keduanya tidak memberikan risiko keuangan bagi keluarga.

    Bagaimana jika suami dan istri sama-sama bekerja? Siapa yang perlu menjadi Tertanggung lebih dahulu? Keduanya bisa sama-sama memiliki asuransi jiwa.

    Akan tetapi, jika tidak memungkinkan keduanya memiliki asuransi jiwa dalam waktu bersamaan, prioritaskan pihak yang memiliki penghasilan lebih besar saat bekerja.  

    5. Membeli asuransi tambahan tanpa memahaminya

    Pahamilah bahwa asuransi tambahan tentu juga akan meminta tambahan biaya. Jika memang membutuhkan, silakan. Kesalahan yang sering terjadi, seseorang membeli asuransi tambahan tanpa memahaminya.

    Sebagai ilustrasi, ia membeli tambahan asuransi atas penyakit kritis dengan harapan jika menderita penyakit kritis, asuransi akan mengganti biaya pengobatan.

    Kenyataannya, yang dimaksud kritis dalam polis adalah kondisi penyakit di tingkat kritis. Artinya, setelah Tertanggung didiagnosa mengalami penyakit di tingkat kritis, asuransi baru akan memberikan uang pertanggungan, bukan biaya pengobatan seperti pada asuransi kesehatan. 

    Jadi, sebelum membeli asuransi tambahan, pastikan kita sudah memahami seluruh syarat dan ketentuan, serta pengertian istilah yang dimaksud dalam polis, ya.

    Faktor-faktor yang memengaruhi premi asuransi jiwa

    Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya premi asuransi jiwa. Apa saja? Berikut ini rinciannya.

    • Usia
    • Riwayat medis
    • Hobi dan kebiasaan

    1. Usia

    Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin besar risikonya jatuh sakit. Pihak asuransi mempertimbangkan hal ini sebagai risiko pertanggungan yang harus diberikan pun akan semakin besar untuk nasabah yang berusia lanjut.

    Oleh karena itu, semakin tua usia seseorang, semakin besar pula premi asuransi yang perlu ia bayarkan.

    2. Riwayat medis

    Perusahaan asuransi meminta riwayat medis calon nasabahnya untuk memperhitungkan besarnya risiko dan kemungkinan yang perlu ditanggung.

    Jika kita memiliki riwayat medis atas penyakit tertentu, bukan tidak mungkin pihak asuransi menolak pengajuan pembelian asuransi kita atau menetapkan premi yang lebih tinggi.

    3. Hobi dan kebiasaan

    Apa kaitannya hobi dan kebiasaan dengan nilai premi? Pertimbangannya ada pada kemungkinan hobi dan kebiasaan kita membawa risiko tinggi terhadap keselamatan jiwa.

    Oleh karena itu, tak jarang orang-orang dengan hobi berolahraga ekstrem, seperti skydiving atau panjat tebing, atau kebiasaan merokok akan dikenakan premi yang lebih tinggi daripada orang lain seusianya yang tidak memiliki hobi atau kebiasaan tersebut.

    Membeli asuransi sejak dini membuat kondisi finansial bisa tetap aman. Apalagi, premi yang dibayarkan pun jadi lebih murah.Hal tersebut akan memberikan keuntungan asuransi yang lebih buat kamu.

    Biar gak menyesal saat tua, manfaatkan usia muda sebaik mungkin. Selain giat mencari penghasilan dengan bekerja, menjalankan usaha, serta berinvestasi, jangan lupa lindungi finansial diri, dan keluarga dengan asuransi. 

    Bingung cari asuransi terbaik? Temukan asuransi pilihan yang cocok buat dirimu di lifepal.co.id. Daftarkan diri sekarang untuk mendapatkan penawaran menarik.