Kekayaan Bukan Jaminan Kebahagiaan, Percaya Enggak?
Money can’t buy happiness. Duit enggak bisa membeli kebahagiaan. Pepatah ini terbukti dari pernyataan dua miliarder asal Cina dan Inggris, Jack Ma dan John Caudwell.
Dua orang itu tegas mengatakan kekayaan yang mereka punyai enggak bikin mereka bahagia. Orang-orang yang ngelakuin segala cara buat jadi kaya mungkin kayak kena getok kepalanya kalau mendengar pengakuan mereka.
Kekayaan itu bikin hidup mereka enggak tenang. Pasalnya, mereka selalu dirundung kekhawatiran bakal kolaps. Jadilah mereka hidup dengan penuh tekanan untuk mempertahankan kekayaan.
Apalagi mereka sadar bahwa banyak orang mendekati karena kekayaan, bukan pribadi mereka. Stres bertambah karena mereka mikir, apa jadinya kalau kekayaan ini hilang?
Pilih mana, kaya tapi enggak bahagia atau hidup biasa-biasa saja tapi tiap hari bisa nyanyi-nyanyi bahagia? Jawabannya enggak sulit, kan?
Lain Jack Ma-John Caudwell, lain pula Dobri Dobrev–seorang veteran Perang Dunia II asal Bulgaria yang berusia lebih dari 100 tahun. Kakek Dobri hidup dengan mengemis, tapi duit hasil minta-minta itu enggak dipakai buat sendiri. Dia sumbangkan duit itu ke orang lain yang membutuhkan lewat panti asuhan dan lembaga lain.
Dan, tahu enggak, dia hidup bahagia dengan aktivitas itu. Tampangnya memang kayak gembel miskin, tapi hatinya kaya. Sampai-sampai orang Bulgaria sana menjulukinya orang suci karena kebaikan hatinya.
Kalau kamu lihat foto-fotonya di Google, enggak terlihat raut muka stres di sana. Padahal handphone Nokia 3315 pun dia enggak pernah pegang.
Intinya, kekayaan bukan jaminan kebahagiaan. Kita yang hidup biasa-biasa saja mungkin malah lebih bahagia daripada orang-orang kaya yang hidupnya cuma mikir gimana caranya terus kaya.
Shawn Achor, motivator psikologi lulusan Harvard University, Amerika Serikat, mengatakan ada 7 aktivitas yang bikin kita bahagia tanpa menjadi kaya dalam buku The Happiness Advantage. Apa saja?
1. Meditasi
Duduk diam bersila, tutup mata. Ambil dan keluarkan napas pelan-pelan selama 5 menit. Lakukan ini tiap hari biar hati bahagia.
Riset membuktikan, seusai meditasi, manusia merasa lebih tenang dan lega. Meditasi juga meningkatkan kewaspadaan dan empati terhadap lingkungan. Kalau rutin bermeditasi tiap hari, otak akan rileks dan meningkatkan kebahagiaan serta menurunkan stres.
2. Bikin Rencana yang Menyenangkan
Riset juga mengungkapkan bahwa menyongsong aktivitas yang dinanti-nanti bikin hati bahagia. Misalnya kita rencana mau pacaran di bioskop Sabtu malam. Nah, pas Kamis-Jumat atau mendekati hari-H, hati kita pasti berbunga-bunga lantaran enggak sabar pengin segera pacaran.
Jadi, bikin saja rencana menyenangkan tiap minggu. Lalu, tinggal pastikan rencana berjalan lancar. [Baca: 15 Mal Terbesar di Indonesia]
3. Buat Kebaikan
Setiap kebaikan yang dibuat dengan sadar dan ikhlas mendatangkan kebahagiaan tak terkira. Begitu kata Shawn Achor. Istilah keren perbuatan ini adalah altruism.
Jadi di sini artinya kita membantu orang lain yang enggak kita kenal sama sekali tanpa mengharapkan imbalan. Contohnya membantu orang yang kecelakaan di jalan. Atau contoh yang lebih simpel, membantu nenek-nenek menyeberang.
4. Pergi ke Luar
Jalan-jalan di taman saat cuaca cerah lebih bikin bahagia daripada nonton TV di rumah, apalagi ngambil lemburan demi dapat uang tambahan. Achor mengatakan jalan-jalan ke luar rumah sekitar 20 menit sehari bisa meningkatkan mood.
Enggak perlu jauh-jauh keluarnya. Pergi ke tetangga untuk berbincang sebentar sudah cukup, kok. Asal enggak ngomongin politik atau gosip.
5. Olahraga
Achor membuat riset bersama tiga kelompok orang yang depresi selama 6 bulan. Satu kelompok hanya minum obat, satu lagi minum obat dan olahraga. Sisanya olahraga saja.
Hasil riset itu bikin melongo: 38 persen kelompok yang minum obat sakit depresi lagi setelah 6 bulan, kelompok yang minum obat dan olahraga 31 persen, sedangkan yang olahraga saja cuma 9 persen! Riset itu membuktikan olahraga secara rutin bisa mengusir stres.
6. Keluarin Duit Bukan untuk Belanja Barang
Riset lain menyatakan orang yang ngeluarin duit buat hal-hal sosial, seperti nonton konser bareng pacar dan makan bareng keluarga, lebih bahagia saat “kehilangan” duit itu daripada orang yang habis duitnya buat beli barang kayak handphone, sepatu, atau jam tangan mahal.
Keluarnya duit buat membantu orang lain, kayak korban bencana alam, juga lebih bisa diikhlaskan dan bikin bahagia. Soalnya, kita lebih gampang alias enggak mikir panjang buat mengeluarkan duit untuk tujuan kebaikan kayak gitu. Bandingkan dengan rencana beli handphone yang pasti butuh pertimbangan ini-itu. [Baca: Cerdas Salurkan Bantuan ke Korban Bencana]
7. Gunakan Kekuatan Karakter
Yang ini agak sulit. Setiap orang punya karakter beragam, seperti humoris, kreatif, sampai kepo alias selalu ingin tahu. Kata Achor, kebahagiaan bisa diraih kalau kita memaksimalkan karakter kita yang paling kuat.
Tapi kita harus tahu dulu apa karakter terkuat kita. Itu yang agak sulit diidentifikasi. Tapi kalau sudah tahu, gunakan karakter itu.
Misalnya karakter terkuat kita humoris. Coba maksimalkan dengan rajin membuat lelucon ketika kumpul bareng teman-teman. Atau kalau mau lebih serius, ikut kompetisi stand-up comedy biar sekalian bisa terkenal.
Kesimpulannya, buang jauh-jauh pemikiran bahwa orang yang kaya itu pasti bahagia. Kebahagiaan bisa diraih dengan banyak cara. Kalau enggak percaya, coba deh salah satu dari tujuh aktivitas di atas.
Image credit: