Pertanyaanmu Terjawab! Ini 6 Alasan Kenapa Harga Produk Supreme Mahal Banget

harga supreme

Meskipun harga Supreme sangat mahal, tapi produk-produknya tengah digandrungi banyak anak muda di dunia, termasuk di Indonesia. Padahal, kalau dilihat-lihat harganya gak manusiawi banget untuk sebuah produk.

Kamu pasti sudah mengetahui fenomenal brand streetwear asal Amerika Serikat ini. Produk-produk fesyennya sering digunakan oleh para artis papan atas.

Inilah mengapa brand ini bisa sebegitu booming-nya di kalangan anak muda dunia. Selain itu, produk-produknya juga terkenal inovatif banget, meskipun hanya sebatas kaos, jaket, dan sweater, tapi mereka mampu menghipnotis anak muda untuk membelinya.

Brand asal New York ini kalau ngasih harga gak tanggung-tanggung mahalnya. Untuk satu kaos bila dilihat dari laman streetwearofficial.com harganya bisa US$ 160 – US$ 400 atau Rp 2,2 juta – Rp 5,7 jutaan.

Kemudian untuk jaket dan tasnya rata-rata dijual seharga US$ 300 – US$ 450 atau sekitar Rp 4,3 juta – Rp 6,4 jutaan.

Produk andalan mereka kini juga sudah merambah ke berbagai produk, termasuk asesoris sampai ke benda-benda yang gak mutu banget.

Seperti misalnya sebongkah batu bata berlabelkan Supreme yang dijual seharga Rp 400.000, namun karena saking langkanya, di internet harganya mencapai Rp 13 juta.

Punya hobi belanja barang bermerek boleh-boleh aja, asalkan jangan sampai lupa melindungi keuanganmu ya. Manfaat aja asuransi jiwa untuk menjaminmu dari dampak di masa-masa krisis finansial.

Kira-kira apa sih strategi bisnis yang mereka terapkan sehingga harga Supreme bisa mahal banget? Yuk simak selengkapnya seperti dirangkum dari Gigtrooper dan Youtube Business Insider.

1. Harga Supreme mahal karena produk yang dijual jumlahnya terbatas

harga supreme
Contoh produk Supreme. (Instagram/@supremenewyork)

Kalian mungkin telah mengetahui teori ekonomi dasar yang di mana jika permintaan akan suatu barang tinggi namun persediaannya sedikit, maka harga jualnya bisa sangat mahal.

Itulah yang dilakukan oleh Supreme. Seluruh produk yang mereka ciptakan jumlahnya hanya sedikit alias limited edition. Makanya, saat Supreme mengeluarkan produk baru, antrean panjang langsung terlihat mengular di depan toko pertamanya di New York.

Bahkan, produk langka tersebut jika dijual kembali harganya bisa lebih fantastis. Hal itulah yang terjadi dengan produk bata dari Supreme.

Supreme menjual batu bata seharga sekitar Rp 400 ribuan, beberapa orang memboyongnya hingga barang tersebut habis, kemudian si pembeli tersebut menjual kembali melalui internet dengan harga yang sangat tinggi dari harga belinya, sekitar Rp 13 jutaan.

2. Bahan produknya menggunakan material berkualitas tinggi

harga supreme
Contoh produk Supreme. (Instagram/@supremenewyork)

Meskipun kalau dilihat dari jauh dan secara sepintas gak ada bedanya dengan produk merek lain, tapi ternyata Supreme selalu menggunakan material berkualitas terbaik untuk setiap produk mereka.

Banyak dari para pembeli yang merasa produk kaos dari Supreme sangat nyaman untuk dikenakan, bahkan enak untuk dipakai sehari-hari. Semua kaos yang dijual menggunakan 100 persen katun.

Kalau bahan-bahan yang dipakai berkualitas tinggi, wajar aja sih harga Supreme mahal.

3. Inovatif

Mungkin kalau dilihat dari desain-desain kaos dan produk lainnya sangat biasa-biasa aja, tapi mereka kerap melakukan terobosan-terobosan unik nan inovatif.

Saat brand streetwear lainnya hanya memproduksi kaos dan jaket, Supreme justru hadir dengan produk lainnya yang unik seperti tongkat baseball, korek, alat pemadam, dan masih banyak lagi.

4. Sering dipakai sama artis-artis populer  

harga supreme
John Mayer dengan t-shirt Supreme. (azcentral.com)

Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk menetapkan harga sebuah produk adalah tingkat popularitas. Supreme telah meraih popularitas yang sangat tinggi di dunia.

Buktinya banyak artis dan musisi Amerika Serikat sering banget pakai produk mereka, sebut saja Kanye West, John Mayer, dan masih banyak lagi.

Produk Supreme dipakai oleh mereka di setiap kesempatan kasual dan khusus, seperti misalnya John Mayer yang menggunakannya saat manggung.

Kebayang dong kalau kaos sudah dipakai artis apalagi saat manggung, pasti banyak penggemarnya yang memburu. Kepopuleran itulah yang dimanfaatkan untuk meningkatkan harga Supreme.

5. Sering kolaborasi dengan brand papan atas

harga supreme
Hasil kolaborasi dengan The North Face. (Instagram/@supremenewyork)

Supreme juga kerap melakukan kolaborasi dengan brand-brand papan atas. Ketika brand tersebut dilabeli tulisan Supreme, pasti harganya bakalan langsung melejit. Mereka pernah berkolaborasi dengan The North Face, Vans, Nike, Comme des Garcons, dan masih banyak lagi.

Jaket outdoor The North Face anti air misalnya dijual seharga US$ 300 atau Rp 4,3 juta, tapi ketika ada label Supreme, harganya langsung melejit jadi US$ 1.300 atau Rp 18,6 jutaan.

6. Budaya hypebeast yang berkembang

harga supreme
Contoh produk Supreme. (Instagram/@supremenewyork)

Kamu mungkin sudah mengenal budaya hypebeast, yaitu ketika anak muda sangat terobsesi dengan brand-brand kekinian dan trendi yang harganya mungkin gak ada murah-murahnya sama sekali. Budaya seperti ini ternyata terus berkembang hingga kini di dunia, termasuk di Indonesia.  

Inilah yang dimanfaatkan oleh brand-brand seperti Supreme. Ketika permintaan terus naik, mereka dengan mudahnya menaikkan nilai jual produk buatannya. Karena asumsinya, mau berapapun harga Supreme, anak-anak muda yang telah kecanduan ini pasti bakal membelinya.

Itulah enam alasan mengapa harga Supreme bisa mahal banget. Akan tetapi, fenomena ini menuai pro-kontra di kalangan anak muda.

Ada beberapa yang menganggap bahwa kualitasnya sebanding dengan harganya, tapi ada juga yang menilai bahwa harganya sangat kemahalan dan gak sepadan dengan kualitas dan desain yang ditawarkan.