Kerja Serabutan di Usia Kepala 2 Gak Apa-apa, Asalkan Ingat 5 Hal Ini

kerja serabutan

Namanya umur masih muda, wajar jika masih ingin menikmati semua tantangan di depan. Habis lulus kuliah, masih pengin main-main, bertualang, menjelajah keindahan negeri.

Uang belum begitu jadi masalah karena belum ada tanggungan yang berarti. Kerjaan apapun diembat, asal waktunya fleksibel.

Semua hal di atas gak ada yang salah. Justru mumpung masih muda alias di usia kepala 2, gak ada salahnya menumpuk pengalaman. Jadi giliran sudah memasuki usia senja kamu bisa bilang, “Ah, dulu saya sudah pernah nyobain itu.”

Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Intinya jangan sampai kebablasan.

  • Umur tak bisa dibohongi
  • Kamu gak bakal selamanya muda. Begitu memasuki usia tertentu kamu kudu berkompromi dengan sistem negara dan masyarakat.

    Gak bisa dong kamu selamanya bersenang-senang. Ada kalanya kamu harus bekerja ekstra keras dan hidup mandiri.

  • Masa depan tetap harus direncanakan
  • Masa depan mungkin suatu hal yang nun jauh di sana. Makanya orang kadang bingung menyiapkan masa depannya. Maunya hidup untuk hari ini saja. Hari esok pikir nanti.

    Merencanakan masa depan berarti kita bisa siap jika sewaktu-waktu ada hal yang tak diinginkan terjadi. Gak perlu panik karena semua sudah direncanakan.

  • Kerja serabutan gak apa-apa, asal….
  • Banyak orang gak mau terikat dengan sistem kerja kantoran yang cenderung kaku. Makanya banyak juga yang memiliki jadi pekerja lepas.

    Tapi walaupun gak terikat hubungan kerja, kamu tetap harus profesional dan ulet mencari objekan. Pekerja freelance juga kudu membangun imej dan nama demi menjaring klien. Gak cuma itu, portfolio yang bagus juga kudu kamu kantongi agar ga kesulitan mencari kerjaan baru.

  • Kamu bakal memiliki tanggungan
  • Hidup itu penuh fase. Tentu saja nantinya kamu bakal memasuki fase berkeluarga (walaupun banyak juga yang masih memilih hidup melajang, tapi itu bisa dibahas nanti).

    Kalau sudah memasuki fase tersebut, kamu bakal memiliki tanggungan keluarga. Tentu kamu kudu bertanggungjawab terhadap masa depan mereka. Masa depan di sini juga berarti memiliki pemasukan yang stabil untuk mensupport keluarga.

    Main-main sih masih boleh, asal jangan lari dari tanggung jawab.

  • Lagi-lagi soal investasi
  • Lagi-lagi ini soal investasi. Pasalnya, investasi itu menyangkut kesiapan menghadapi masa depan. Gak perlu investasi yang muluk-muluk. Yang jelas kamu perlu menginvestasikan tenaga dan materi yang sesuai dengan tujuan dan kemampuanmu.

    So, sah-sah saja menjajal pengalaman baru di usia muda. Tapi begitu fase selanjutnya sudah tiba, kamu kudu siap melakukan perubahan.