Kuliah Sambil Kerja, Salah Satu Cara Memperbaiki Kualitas Karir Demi Menuju Kesuksesan

Seorang mahasiswa tengah melanjutkan kuliah S2 (Shutterstock)

Saat baru lulus kuliah di usia 20 tahun nan, kamu pasti memimpikan sebuah prestasi karir yang cemerlang. Entah apakah itu memiliki gaji yang besar, atau posisi tinggi di sebuah perusahaan bergengsi. Tentu hal itu tidak bisa dibangun tanpa kerja keras. Demi mendapatkan karir cemerlang di masa depan, tak sedikit orang yang menempuh kuliah sambil kerja. 

Banyak yang percaya bahwa, pendidikan tinggi memengaruhi jenjang karir di sebuah perusahaan. Bahkan, karir cemerlang seringkali dikaitkan dengan masa depan pegawai meskipun hal itu belum menjamin sepenuhnya pada suatu kesuksesan. 

Mengapa pendidikan begitu penting, karena hal itu sudah menjadi kebutuhan dasar bagi banyak perusahaan. Mereka akan mempertimbangkan tingkat pendidikan calon pekerja sebelum menerimanya. Jika pendidikan seorang calon pegawai tersebut tinggi maka ia akan ditempatkan sesuai dengan jobdesk dan tentu iming-iming gaji besar sudah di depan mata. Sebaliknya, jika pendidikan calon pegawai rendah, maka sedikit pintu yang terbuka untuk berkarier lebih baik. Selain itu, pendidikan tinggi juga sangat memengaruhi pada pola pikir dalam menyelesaikan segala permasalahan serta memperbaiki kualitas hidup. 

Tantangan yang bakalan dihadapi oleh mereka yang bekerja sambil kuliah juga banyak. Tidak serta merta mulus dilewati begitu saja, ada hambatan-hambatan mulai dari biaya, waktu dan tenaga yang akan terkuras demi menyeimbangkan keduanya. Tetapi memang benar kata pepatah, di usia muda sebelum 25 tahun, kamu perlu bersakit-sakit dahulu sebelum bersenang-senang. Tentu hal ini demi masa depan yang lebih baik juga. 

Berikut ini beberapa tips menuju karir lebih baik sebelum usia 30 tahun. 

Kuliah sambil kerja 

Mahasiswa program pascasarjana (Shutterstock).
Mahasiswa program pascasarjana (Shutterstock).

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa pendidikan tinggi sangat berpengaruh di dunia kerja. Jika kamu baru saja lulus S1 di usia 22 tahunan, kemungkinan untuk lanjut kuliah S2 harus jeda satu hingga dua tahun. Hal itu karena persiapan dana dan kamu tentunya harus mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu. Ketika kamu merasa sudah punya ruang untuk menyiapkan dana pendidikan tersebut barulah ambil program kuliah sambil bekerja ini. 

Keuntungan kuliah sambil bekerja adalah kamu bisa meniti karir sekaligus memperdalam pengetahuan. Kamu gak perlu mengorbankan karirmu atau menunda bekerja untuk melanjutkan pendidikan. Kamu bisa menerapkan langsung ilmu yang didapat pada dunia kerja. Selain itu karena S2 mayoritas adalah pekerja, maka teman kuliahmu bisa menjadi tempat membangun networking yang lebih luas lagi. Tentu ini akan bermanfaat pada jenjang karirmu juga kan? 

Kamu bisa ambil kelas malam atau online demi kelancaran kehidupan pekerjaan dan pendidikanmu ini. Apalagi saat ini sudah banyak kampus yang mendukung mahasiswanya yang notabene adalah pekerja di sebuah perusahaan. Meski sudah dipermudah, kamu tetap dituntut untuk disiplin agar bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. Jadi, jangan takut ambil S2 hanya karena takut dengan fleksibilitas tersebut. 

Berikut beberapa poin yang perlu kamu perhatikan sebelum mengambil keputusan kuliah sambil kerja.

1. Tentukan prioritas

Kalau kamu merasa kuliah S2 adalah prioritas utama, ya buat itu menjadi penting. Usahakan untuk disiplin untuk bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Kalau tidak, pasti akan membuang waktu secara percuma. Gak cuma waktu yang kebuang, tetapi uang juga. Atur sepintar mungkin bagaimana caranya pekerjaan dan pendidikan bisa berjalan beriringan, tanpa harus dikorbankan salah satunya. Bisa kok! Kuncinya ya disiplin. 

2. Bicara dengan atasan

Sebelum memutuskan untuk lanjut kuliah, ada baiknya kamu diskusikan dengan atasan di kantor. Bagaimanapun dia harus tahu niat baikmu ini. Bicarakan bahwa pendidikan tinggi itu penting untuk mendongkrak jenjang karirmu ke depan. Kamu juga bisa mendiskusikan dengan atasan masalah jurusan yang akan diambil dan apa kontribusi profesional nantinya bisa diberikan untuk perusahaan dengan mengambil bidang tersebut.

3. Pilih kampus yang tepat

Semangat menggebu-gebu ketika ingin lanjut kuliah mendadak drop ketika kamu masih bingung dengan jurusan dan kampusnya. Jangan patah semangat dulu dong! Kamu bisa cari referensi dengan membuka setiap kampus yang kira-kira mudah dijangkau dari kediamanmu. Cek ada jurusan apa disana yang cocok dengan latar belakang pendidikan sebelumnya. Atau kalau mau mencoba jurusan baru, pastikan ini akan berhubungan dengan bidang pekerjaanmu saat ini. 

Prediksi biaya lanjut kuliah S2

Menghitung biaya kuliah (Shutterstock).
Menghitung biaya kuliah (Shutterstock).

Setiap universitas memiliki biaya yang berbeda-beda untuk program pasca sarjana ini. Baik negeri atau kampus swasta pikirkan baik-baik sebelum menentukan pilihan. Kamu wajib mengetahui berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan selama kurang lebih dua tahun menempuh studi disana. Berikut gambaran umum daftar rincian biaya untuk melanjutkan kuliah S2. 

1. Biaya pendaftaran

Sama seperti kuliah S1, kamu harus membayar biaya pendaftaran terlebih dahulu. Biaya tersebut juga beragam, mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung universitas yang kamu pilih. Hitung biaya yang dibutuhkan untuk akomodasi seperti transportasi, penginapan, dan makan yang dibutuhkan jika harus seleksi di luar kota.

2. Biaya akademis

Biaya akademis adalah biaya pendidikan yang dikenakan kepada mahasiswa untuk penyelenggaraan dan pembinaan serta layanan administrasi akademik selama perkuliahan S2. Nah di biaya ini meliputi uang pangkal, uang semester, uang SKS, dan komponen biaya lain yang bersangkutan.

Beberapa kampus sudah memasukkan rincian tersebut pada satu kali pembayaran, namun ada juga yang terpisah. Seperti biaya wisuda, sidang tesis dan lain sebagainya. Hitung jumlah tersebut saat awal masuk dan biaya per semester selama menempuh pendidikan tersebut. Usahakan selesai tepat waktu agar kamu bisa menghemat biaya kuliah.

Besaran biaya akademis ini dapat dicek di situs resmi universitas terkait. Pahami dan kalkulasikan dengan baik agar tidak ada yang terlewatkan. Biaya lain di luar biaya akademis, tapi masih berhubungan dengan perkuliahan seperti biaya buku, fotokopi atau print tugas, serta biaya penelitian juga wajib masuk dalam hitungan.

3. Biaya akomodasi

Biaya ini mencakup semua hal yang digunakan untuk kebutuhan seperti tempat tinggal, transportasi, juga makan. Untuk itu, penting kiranya kamu mengambil kuliah di universitas yang jaraknya terjangkau. Kalau tidak dekat dari rumah, setidaknya satu arah atau tidak berjauhan dari lokasi kantormu. Ini tentunya akan memudahkan kamu menuju kesana sepulang bekerja. 

Atau jika kamu mengambil kelas di akhir pekan, tentu tidak akan sangat memberatkan kalau lokasi kampus dekat dari tempat tinggal. Percayalah, ketika lelah melanda, kamu bisa mengatasinya tanpa keluhan. 

Hitung juga biaya transportasi selama menempuh pendidikan tersebut. Berapa ongkos atau uang bensin yang perlu kamu keluarkan setiap bulan. Masukkan dalam daftar pengeluaran bulanan yang sifatnya wajib. Jangan lupa juga hitung biaya makan ya. Karena gak mungkin kamu makan mi instan selama kuliah kan. 

4. Ambil 20 persen dari gaji

Agar memudahkan kamu mencicil biaya kuliah setiap semesternya, usahakan buat anggaran mati 20 persen dari gajimu tiap bulan. Dengan rumus pengeluaran 50 persen untuk biaya hidup, 30 persen biaya gaya hidup, dan 20 persen untuk biaya kuliah. Jika kamu memiliki penghasilan sebesar Rp 8 juta, 20 persennya adalah Rp 1,6 juta. Jika kamu kumpulkan selama 6 bulan (1 semester) itu berkisar Rp 9,6 juta. 

 

Tabel Pendapatan
20% dari Rp 8.000.000Rp 1.600.000
Selama satu semester, tabungan kamu = 6 x Rp 1.600.000Rp 9.600.000

 

Jika masih kurang untuk membayar biaya semesteran, kamu pangkas dari anggaran gaya hidup. Dengan begitu kamu bisa mengumpulkan biaya kuliah 40 persen dari gaji yang kamu terima setiap bulan. Estimasi gaji Rp 8 juta, 40 persennya adalah Rp 19,2 juta. Jangan lupa kamu juga perlu menyiapkan biaya ongkos dan makan selama perkuliahan berlangsung. 

Rata-rata biaya per semester kuliah S2 mulai dari Rp 9 jutaan, tergantung jurusan apa yang kamu ambil dan di universitas apa, apakah negeri atau swasta. Kamu bisa mengeceknya langsung ke universitas terkait. 

Memperdalam hard skill selain kuliah sambil kerja

Public Speaking (Shutterstock).
Public Speaking (Shutterstock).

Untuk mendapatkan jenjang karir yang baik juga bisa lewat hal lain seperti hard skill. Fokus pada apa yang menjadi keahlianmu dan apakah ini berhubungan dengan pekerjaan yang sedang kamu geluti. Beberapa keahlian seperti digital marketing, SEO, public speaking atau data analisis sedang dibutuhkan saat ini. Keuntungan memiliki dan memperdalam hard skill adalah memudahkan kamu mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. 

Apalagi dengan berkembangnya digital, semua orang akan dituntut untuk melek teknologi. Sehingga hard skill ada kaitannya dengan perkembangan teknologi. Untuk menggapai peluang kesuksesan di bidang karier tentu tidaklah mudah. Selain harus memiliki pendidikan tinggi, memperdalam hard skill menjadi poin plus menuju kesuksesan. 

Berikut ini hard skill yang bisa memperluas peluang karier kamu.

1. Teknologi informasi

Beberapa perusahaan saat ini identik dengan hal yang berkenaan dengan teknologi. Teknologi informasi sangat dibutuhkan dan dicari oleh banyak perusahaan. Misalnya saja programmer, web designer, web programmer, technical engineer, juga networking engineer. Jika tidak memungkinkan menguasai semuanya, cari yang paling banyak dicari saat ini saja. Untuk biayanya mulai dari Rp 2 juta, tergantung apa yang kamu pilih. 

2. Digital marketing

Posisi ini paling banyak dicari perusahaan. Digital marketing sangat luas, minimal kamu menguasai salah satunya agar bisa memiliki karir cemerlang. Salah satunya adalah SEO. Search Engine Optimization (SEO) juga menjadi bidang yang saat ini banyak dicari perusahaan, terutama startup. Dengan menggunakan SEO diharapkan keyword yang telah dibuat pada website atau postingan bisa masuk ke halaman mesin pencarian google. 

Penggunaan SEO tak terbatas pada artikel saja, namun juga pada video juga gambar. Semakin sering keyword yang digunakan muncul, maka perusahaan tersebut akan dikenal di dalam maupun luar negeri. Di Webhozz, untuk kelas SEO biaya yang dikenakan mulai dari Rp 1.6 juta – Rp 4.5 juta.

Kemudian, bagian lain dari digital marketing adalah sosial media. Digital marketer sebetulnya bekerja diantara kerumunan media sosial. Pengaruh teknologi saat ini membuat banyak perusahaan mulai mengandalkan media sosial sebagai mesin pencari uang. Biaya kelas Google Adwords mulai dari Rp 1,5 juta – Rp 4,5 juta, dan kelas Facebook & Instagram Ads mulai dari Rp 1 juta – Rp 4,5 juta.

Selanjutnya ada desain grafis yang menjadi bagian dari pemasaran digital saat ini. Memiliki keahlian di bidang desain saat ini sangat penting. Pasalnya, tidak semua informasi bisa disampaikan secara efektif hanya dengan kata-kata. Visual bisa bekerja lebih baik dan mendalam ketimbang rentetan kata-kata biasa. Untuk keahlian ini kamu perlu mengocek uang mulai dari Rp 2,5 juta untuk 8 kali pertemuan. Sesuaikan dengan bujet juga ya pastinya. 

Terakhir data analisis yang juga menjadi poin penting hard skill saat ini. Data analisis atau data scientist ini merupakan salah satu keahlian dengan fokus pada perkembangan teknologi. Seorang data analis mengumpulkan data, mengolah, dan menganalisa informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan suatu organisasi atau badan usaha. Harganya mulai dari Rp 1,3 juta untuk satu kali course di salah satu lembaga kursus. Ada baiknya kamu perlu sering mencari tahu harga-harga tersebut karena lembaga itu suka memberi potongan harga. 

3. Public speaking

Public speaking merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung kepada banyak orang. Komunikasi yang dimaksud adalah upaya penyampaian informasi secara efisien, efektif dan akurat di depan khalayak banyak. Tentu, bagi sebagian besar orang berbicara di depan umum sangat menyulitkan, terlebih kamu harus membawa suasana dan meyakinkan mereka untuk mau mendengarkan penyampaian mu. Namun dengan menguasai bidang ini tentu akan membawa banyak keuntungan. Kamu bakalan sering menerima tawaran sebagai MC maupun pembicara lainnya. Juga kamu bisa memperbaiki perkataan yang keluar dari mulutmu. 

Lembaga yang menawarkan kursus public speaking ini juga sudah banyak, contohnya Tantowi Yahya Public Speaking School dengan biaya mulai dari Rp 3,5 juta untuk kelas reguler. Ada juga Merry Riana School of Public Speaking dengan biaya mulai dari Rp 1 juta. Atau kalau kamu ngefans dengan Becky Tumewu bisa daftar lembaga kursusnya di TALKinc, mulai dari Rp 2 jutaan. 

Tantangan kuliah sambil kerja

Setiap keputusan yang diambil, pasti memiliki tantangannya sendiri, termasuk kuliah sambil kerja. Jika bekerja atau kuliah saja sudah memiliki tantangannya sendiri, lalu bagaimana jika keduanya digabung? tentu makin terasa berat bukan. Tetapi kamu gak perlu merasa takut atau ragu, jika mengenyam pendidikan tinggi dapat menuju kesuksesan, kenapa tidak. Untuk hasil yang maksimal, membutuhkan proses yang tidak sebentar. 

1. Waktu muda terlewat begitu saja

Mengenyam pendidikan sambil bekerja tentu membuat waktu kamu menjadi habis, bahkan kurang! Kamu akan sulit mengatur me time (waktu untuk diri sendiri) dengan baik. Beberapa sudah habis mengerjakan pekerjaan kantor, dan tugas kuliah. Seringkali malah ada waktu yang tercuri karena tidak bisa menyelesaikan salah satu diantaranya dengan baik. Otomatis, waktu untuk bermain pun jadi menipis. 

Jika biasanya tiap akhir pekan kamu pergi nonton bersama pasangan atau sahabat, lupain deh hal ini bisa terulang kalau kamu sudah kuliah lagi. Karena waktu tersebut malah digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah. Atau kalau kamu memilih kelas di akhir pekan, wah siap-siap aja satu minggu penuh hidupmu tanpa istirahat. Kalau sudah begini, kamu perlu perencanaan waktu yang baik. 

Gambarkan kapan waktu kamu harus pergi ke kantor untuk bekerja, ke kampus, belajar, dan juga istirahat. Ketahui kapan-kapan saja waktu kamu bisa melakukan hal-hal tersebut tanpa tumpang tindih. Buat daftar kegiatan setiap harinya dengan baik, dan lakukan sesuai yang kamu tulis. Waktu adalah uang dan menjadi sumber daya terbatas sehingga perlu dijaga. Kamu pun perlu menyingkirkan segala hal yang bisa merusaknya. Ubah waktu yang terbuang menjadi hal produktif meski hanya sedikit.

2. Anggaran bertambah

Kalau kamu sudah memutuskan akan melanjutkan pendidikan hingga S2, tentu ada biaya yang bertambah. Biaya kuliah S2 ternyata gak murah lho! Kalau kamu gak bisa menggunakan kesempatan ini dengan baik, sama saja dengan menghambur-hamburkan uang. 

Potong separuh dari biaya gaya hidup yang biasa kamu lakukan setiap bulan. Memutuskan untuk mengenyam pendidikan tinggi demi jenjang karir, sudah siap menerima segala risiko tidak bisa membeli apa yang kamu inginkan dalam waktu cepat. 

3. Tenaga terkuras habis

Orang yang melakukan dua pekerjaan sekaligus memang membutuhkan tenaga ekstra setiap harinya. Tetapi bagaimana jika itu tidak bisa? Solusinya adalah menggunakan tenaga semaksimal mungkin. Jika tidak ada pekerjaan yang terlalu berat, gunakan tenaga yang kamu punya untuk aktivitas kuliah sepulang kerja. 

Penting pula untuk mulai mengatur kesehatan. Jika pekerjaanmu sudah berat ditambah dengan tekanan kuliah S2 yang gak mudah, sering-seringlah mengonsumsi makanan sehat, berolahraga dan minum suplemen. Otomatis kamu akan kekurangan jam tidur, siasati dengan kegiatan positif lain demi menjaga kesehatan. Hentikan kebiasaan begadang kalau itu tidak diperlukan sama sekali. 

Itu tadi yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan jenjang karir lebih baik menuju kesuksesan yang diimpikan. Meskipun kuliah sambil kerja sangat menyita semua waktu, tenaga, pikiran serta uang, percayalah bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Pendidikan tinggi tidak hanya berpengaruh pada karir, namun juga kehidupan sehari-hari. (Editor: Winda Destiana Putri).