Kisah Sukses Dian Pelangi Besarkan Bisnis hingga Mancanegara

Dian Pelangi (instagram @dianpelangi)

Usaha gak akan mengkhianati hasil. Itulah kira-kira kalimat yang tepat untuk desainer kenamaan Dian Pelangi.

Ya, perjuangan dan kerja keras dalam membesarkan usahanya selama beberapa tahun membuahkan hasil manis. Bahkan, bisnisnya berhasil menembus pasar internasional.

Kini bisnis yang digeluti wanita kelahiran Padang, 14 Januari 1991 ini telah melebarkan sayapnya bukan hanya di wilayah Asia aja tapi juga merambah pasar Eropa dan Amerika.

Hal itu menjadi sebuah pencapaian yang sangat luar biasa terlebih lagi jika dilihat dari usianya yang masih terbilang muda, 27 tahun.

Kesuksesan yang ia raih sekarang tentu tidak didapatnya secara instan. Pasalnya, Dian tetap mampu bertahan di dunia bisnis fashion muslim saat belum happening seperti saat ini. Apalagi, di awal berdirinya usahanya, pasar busana muslim di Indonesia masih berkutat pada model yang itu-itu aja.

Dian pantang menyerah. Pemilik nama lengkap Dian Wahyu Utami ini terus membuat inovasi dan berjuang hingga sukses seperti sekarang.

Karena itu, perjalanan Dian Pelangi membangun kerajaan bisnis ini patut banget lho di simak sebagai motivasimu.

Mengenal sosok Dian Pelangi

Dian sebenarnya telah mengenakan hijab sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Selain menjadi sebuah kewajiban karena saat itu ia mengenyam pendidikan di pesantren, ia mengenakan hijab atas dorongan kedua orangtuanya.

Godaan melepas hijab sempat muncul saat Dian bersekolah di SMK 1 Pekalongan. Namun, ia memutuskan untuk tetap mengenakan hijab karena tak mau melihat orangtuanya bersedih.

Saat itu, ia juga menuruti keinginan orangtuanya untuk mengambil jurusan tata busana. Meskipun awalnya tidak begitu suka, tapi kini justru saran dari orangtuanya itulah yang membawanya sukses membesarkan bisnis.

Tak puas hanya dengan ilmu di jurusan tata busana perguruan tinggi, Dian lantas memperdalam ilmu ke jenjang yang lebih tinggi di sekolah mode Esmod.

Hal itulah yang kemudian menjadi titik awal karirnya yang cemerlang. Pasalnya, dari sana Dian banyak menemukan ide yang sesuai dengan pasar busana muslim yang lebih modern dan berjiwa muda.

Jatuh bangun Dian Pelangi membangun Bisnis

Fitting time! Jadi misi utama ke New York ini adalah untuk pemotretan. Well I’m a perfectionist even though I’m also a last minute person ? hampir setiap pemotretan atau fashion show, harus aku banget yang susun urutan baju, matchingin kerudung, styling hijabnya, pakein jarumnya, bahkan nyobain bajunya sebelum dipakai model (dulu waktu body nggak selebar sekarang ?). Pemotretan kali ini juga gitu.. bela-belain berangkat deh 27 jam di pesawat demi memakaikan langsung bajunya dan kerudungnya.. bedanya kali ini nggak ada asisten karena kemarin masih libur lebaran jadi staffs nggak ada yang bisa ‘diganggu’ hehe.. Alhamdulillah masih bisa dihandle dengan baik walaupun geret dan angkat 3 koper sendiri, unpack sendiri, setrika sendiri, fitting sendiri, udah kayak lagu dangdut aja ya ? Intinya sih, Your mind will always believe everything you tell it. If you tell your mind you can do it, you can. If you set your standards high, you will reach that standard. Jadi pikirin yang positif aja, Feed your mind with power, feed it faith, feed it with Love ♥️♥️♥️ anyway scarfku dari @dianpelangistudio ‘Alur’ series ♥️ #DPxWardah @wardahfashionjourney

A post shared by Dian Pelangi (@dianpelangi) on

Sukses Dian menjadi seorang desainer terkenal seperti sekarang, tak lepas dari campur tangan keluarga yang dari awal memang sudah nyemplung ke bidang yang sama.

Orangtuanya diketahui memiliki bisnis busana muslim di Jakarta dan Pekalongan. Dian kemudian diberikan kepercayaan untuk mengurus butik orangtuanya yang ada di Jakarta. Nah, dari sanalah ia mulai menyalurkan kemampuannya, terlebih ia baru saja lulus dari sekolah mode Esmod.

Dian dapat bebas berkreasi membuat berbagai mode busana yang menarik dan sesuai keinginannya.

Meski awalnya diminta untuk mengelola bisnis orangtuanya, tapi ia juga ingin memiliki bisnis sendiri. Dian pun mulai membuat desain, memasarkan dan mengelola bisnisnya sendiri secara profesional.

Hal itu tentu bukan hal yang mudah, mengingat Dian tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis.

Tapi Dian justru menganggap itu adalah sebuah tantangan. Ia pun mulai berupaya keras untuk membuat busana yang modern tapi tetap masih mengikuti syariat Islam.

Dian lantas memilih untuk membuat busana muslim yang lebih fresh dan berjiwa muda dengan menggunakan warna yang colorful.

Dari situlah tercetus nama “Dian Pelangi” karena desain busananya yang didominasi dengan warna cerah atau warna-warni.

Perjuangan Dian Pelangi membesarkan bisnis

Tak punya latar belakang di bidang bisnis, mengembangkan usahanya bukan hal yang mudah. Namun, upayanya untuk terus maju dan berkembang mengantarkan ia ke puncak kesuksesan seperti saat ini.

Salah satu caranya, Dian menggunakan software modern untuk mengelola keuangan dan administrasi bisnisnya. Tujuannya, agar bisnis tersebut bisa berjalan dengan baik dan efektif.

Kini, Dian tinggal menikmati hasilnya. Merasa perlu mengenalkan karya-karyanya ke masyarakat global, ia menggelar pameran busana di berbagai tempat bahkan hingga ke luar negeri. Gak cuma itu, Dian bahkan ikut berpartisipasi di berbagai event besar kelas dunia untuk mewakili Indonesia. Salah satunya adalah ajang New York Fashion Week 2017 lalu.

Dian juga tak tanggung-tanggung memperluas jangkauan pemasarannya. Dian diketahui sudah memiliki 14 butik yang tak hanya berada di Indonesia tapi juga di Malaysia dan Dubai.

Itu dia kisah sukses Dian Pelangi membangun dan membesarkan kerajaan bisnisnya. Memetik buah perjuangan dan kerja kerasnya, Dian Pelangi kini bahkan masuk ke dalam jajaran wanita Indonesia yang sukses di usia muda.