5 Pendukung Jokowi yang Masih Menduduki Kursi Komisaris BUMN

komisaris bumn

Posisi Ma’ruf Amin di BUMN BNI Syariah dan Mandiri Syariah dipersoalkan oleh kubu Prabowo-Sandiaga, padahal bukan menjabat sebagai komisaris BUMN. Mereka berpendapat kalau kandidat Pilpres 2019 harus melepaskan segala jabatan yang melekat.

Ma’ruf memang tercatat memiliki posisi di dua bank berplat merah itu, tapi sebagai dewan pengawas. Sementara kubu TKN pun melakukan pembelaan yang menyebut kalau dewan pengawas berbeda dengan kursi direktur dan komisaris.

Kasus polemik ini telah diserahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK)i oleh kubu BPN, dan penyelesaiannya tergantung dari MK. Ngomong-ngomong soal posisi di BUMN, sebenarnya, gak cuma Ma’ruf Amin saja orang di lingkungan Jokowi yang memiliki posisi. Sebelumnya setidaknya ada lima politisi dan relawan pendukung Jokowi yang mengisi jabatan komisaris BUMN. Siapa saja?

Baca juga: Ada yang Rp 80 Miliar, Segini Total Harta Bos-Bos BUMN di Bidang Konstruksi

1. Pataniari Siahaan, Komisaris BNI

komisaris bumn
Pataniari Siahaan. (BNI.co.id)

Pataniari Siahaan merupakan seorang dosen dan politisi PDIP. Pataniari menjadi dosen di Hukum Universitas Trisakti, dengan masa pengabdian dari September 2011 sampai Agustus 2012. Tapi, jauh sebelum berprofesi sebagai tenaga pengajar, ia sudah dua periode duduk di kursi DPR RI, yaitu pada tahun 1999 – 2004, dan 2004 – 2009.

Pataniari sempat maju kembali ke Senayan, pada tahun 2014, namun gagal lolos. Pada tahun 2015, ia akhirnya ditunjuk sebagai komisaris BUMN, BNI setelah disetujui lewat Rapat Umum Pemegang Saham pada Maret 2015 dengan akta RUPS nomor 34.

Baca juga: Gaji Capai Ratusan Juta per Bulan, Ini Daftar 5 Bos BUMN Berharta Ratusan Miliar Rupiah!

2. Andrinof A. Chaniago, Komisaris BUMN BRI  

komisaris bumn
Adrinof A. Chaniago. (Instagram/@adrinofachaniago)

Andrinof diketahui sudah lama dekat dengan Presiden Joko Widodo. Kedekatannya tersebut bahkan telah terjalin sejak Joko Widodo maju di Pilgub DKI. Andrinof menjadi salah satu tim sukses Jokowi di Pilpres 2014. Dia bukan dari kalangan partai, tapi kemudian saat Jokowi terpilih, Andrinof ditunjuk sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas.

Namun, posisi itu hanya berlangsung selama satu tahun, karena diberhentikan secara hormat dan digantikan oleh Sofyan Djalil. Tapi, meskipun diberhentikan, ia justru mendapatkan kursi komisaris BUMN. Tahun 2015 – 2016, ia menduduki kursi Komisaris Utama Angkasa Pura I, kemudian di tahun 2017 hingga saat ini menjabat jadi Komisaris Utama di BRI.

Baca juga: Ini Dia 20 Saham BUMN di Indeks BUMN20, Apa Aja?

3. Alexander Sonny Keraf, Komisaris BRI

komisaris bumn
Alexander Sony Keraf. (BRI.co.id)

Alexander Sonny Keraf merupakan politisi senior PDIP yang bergabung pada tahun 1999. Karier politik tertingginya adalah menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup era Presiden Gus Dur. Ia juga dikenal sebagai dosen filsafat di Unika Atma Jaya sejak tahun 1988 sampai sekarang.

Pada tahun 2015, Sonny mendapatkan kursi komisaris BUMN di BRI. Bersama dengan Andrinof, ia menjabat sebagai Komisaris Independen.

4. Roy E. Maningkas, Komisaris Krakatau Steel  

komisaris bumn
Roy E. Maningkas. (Krakatausteel.co.id)

Satu lagi dari Kader PDIP yang mendapatkan kursi Komisaris BUMN adalah Roy E. Maningkas. Ia tercatat juga aktif di Anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden di Pilpres 2014 lalu. Pada tahun 2015, para pemegang saham PT Krakatau Steel menggelar rapat perombakan susunan direksi dan komisaris. BUMN baja itu memilih Roy E. Maningkas menjadi komisaris independen.

5. Ali Mochtar Ngabalin, Komisaris Angkasa Pura I

komisaris bumn
Ali Mochtar Ngabalin. (Instagram/@ngabalin)

Yang paling terbaru adalah pengangkatan Ali Ngabalin menjadi Komisaris Angkasa Pura I. Pengangkatannya ini menjadi kontroversial, karena pengangkatan ini gak berlangsung lama usai Ali Ngabalin diangkat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP).

Politisi Golkar ini diangkat jadi tenaga ahli KSP pada Mei 2018, sementara ia diangkat jadi Komisaris BUMN Angkasa Pura I pada bulan Juli 2018. (Editor: Ruben Setiawan)