Apa itu Asuransi? Beberapa Konsep Dasar Yang Harus Anda Pahami Tentang Asuransi

asuransi adalah

Asuransi adalah istilah yang mungkin sangat sering kamu dengar berkaitan dengan perihal keuangan atau perencanaan keuanga, namun sayangnya, hanya sebagian yang benar-benar memahami definisi dan tujuan istilah tersebut.

Seharusnya asuransi itu dipahami secara benar-benar dan masyarakat dapat melakukan penilaian dengan lebih obyektif. Dan, mereka pun dapat menentukan yang terbaik bagi diri mereka.

Lalu, apa itu asuransi? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini, ya!

Pengertian asuransi dan jenis-jenisnya

Asuransi secara formalnya dibagi menjadi dua: Asuransi Jiwa, dan Asuransi Umum. Namun, secara lebih detailnya, beberapa contoh dari diantaranya adalah:

  • Asuransi Jiwa
  • Asuransi Kesehatan
  • Asuransi Kendaraan
  • Asuransi Perjalanan
  • Tujuan dan pentingnya asuransi

    Simak video berikut untuk mengerti lebih lanjut pentingnya asuransi:

    Sebagai ringkasan, beberapa poin-poin penting adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan suatu jaminan perlindungan dari risiko kerugian yang diderita satu pihak.
    2. Meningkatkan perihal efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
    3. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
    4. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
    5. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak penganggung akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar -> khusus untuk asuransi jiwa.
    6. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja).

    Prinsip-prinsip dasar asuransi

    Asuransi memiliki empat prinsip dasar. Berikut ini dasar prinsip asuransi:

    1. Indemnity

    Pada prinsip ini, penanggung bersedia untuk membayar tidak lebih dari nilai aktual yang harus ditanggung oleh tertanggung. Prinsip ini dibuat dengan alasan.

    Pertama, tujuan kontrak adalah mengembalikan posisi ekonomi sama saat kerugian belum terjadi. Kedua, tertanggung tidak memperoleh keuntungan dari adanya kerugian. Ketiga, mengurangi moral hazard dengan mengeliminasi insentif keuntungan.

    2. Insurable Interest

    Prinsip ini mengatakan bahwa tertanggung harus berada dalam posisi menderita secara finansial saat kerugian terjadi. Prinsip ini dibuat untuk menghindari spekulasi, mengurangi moral hazard, serta agar tidak menanggung lebih dari kebutuhan keuangan tertanggung (mendukung prinsip indemnity).

    3. Utmost Good Faith 

    Utmost good faith artinya nilai kejujuran sangat dijunjung tinggi dalam kontrak.

    4. Subrogatin 

    Subrogation artinya penanggung hanya berkewajiban membayar sesuai dengan yang tertuang dalam polis.

    5. Contribution (kontribusi)

    Jika suatu obyek diasuransikan ke beberapa parusahaan, maka akan berlaku prinsip kontribusi atas masing-masing perusahaan.

    6. Proximate Cause (kausa proksimal)

    Prinsip penyebab utama yang aktif dan efisien menimbulkan suatu kerugian dalam suatu kejadian. Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama Kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.

    Potensi masalah perusahaan penanggung

    Tujuan masyarakat dalam hal membeli asuransi adalah untuk memperoleh perlindungan saat mendapatkan risiko pertanggungan. Perusahaan harus dapat menghindari mereka yang membeli  untuk tujuan spekulasi atau pertaruhanan. Oleh karena itu perusahaan penganggung harus menerapkan prinsip-prinsip dasar.

    Masalah potensial lainnya yang dihadapi perusahaan adalah perilaku pilihan yang merugikan dan bahaya moral dari pelanggan dan/atau calon pelanggan. Biasanya paling ingin membeli asuransi kesehatan adalah mereka yang menderita sakit kronis ketimbang mereka yang sehat atau jarang sakit.

    Dengan kata lain, pihak yang paling ingin membeli adalah mereka yang tahu akan risiko dan berisiko. Mereka berpotensi melakukan pilihan merugikan, berperilaku seolah-olah sehat dengan menunjukan catatan medis yang bagus.

    Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memiliki cara untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Antara lain memberikan syarat pemeriksaan fisik dengan rumah sakit yang telah ditunjuk (meskipun cara ini tidak memecahkan masalah sepenuhnya karena berpotensi memunculkan masalah bahaya moral akibat penunjukan tersebut).

    Selain itu, perusahaan dapat menekan adanya pilihan merugikan dengan menjual asuransi pada suatu kelompok yang anggotanya memiliki karaksteristik yang relatif sama.

    Mungkin dengan beberapa penjelasan diatas bisa bermanfaat bagi Anda. Apabila Anda menginginkan sumber informasi lebih lanjut atau konsultasi gratis, silakan kunjungi Lifepal, atau tanyakan langsung ke Rekan Ahli / Pakar kami melalui halaman Tanya Lifepal.