Reklamasi Jakarta Bakal Lanjut, Apakah Waktu yang Tepat Beli Saham Agung Podomoro?

Performa Saham Agung Podomoro Sejak IPO (Instagram)

Diterbitkannya IMB di tanah reklamasi oleh Gubernur Anies katanya bikin harga saham Agung Podomoro melesat naik. Faktanya nih saham Agung Podomoro Land, Tbk. yang berkode APLN betul-betul naik sejak beberapa minggu ini menurut chart dari TradingView.

Tentu aja kondisi ini menjadi kabar gembira buat para pemegang saham Agung Podomoro. Pasalnya, setahun terakhir gak ada pergerakan harga yang berarti dari APLN. Malahan kenaikan yang terjadi belum tembus ke harga Rp 200 per lembarnya.

Seperti yang kamu tahu beritanya, Gubernur Anies secara mengejutkan ambil keputusan buat terbitkan IMB di pulau reklamasi. Padahal, sebelum terpilih, Pak Gubernur bersama Wakilnya dengan tegas menolak lanjutkan reklamasi.

Sebanyak 932 bangunan di Pulau D telah mendapat IMB. Asal tahu aja, reklamasi sekaligus pembangunan di Pulau D dilakukan PT Kapuk Naga Indah, anak perusahaan PT Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma atau Aguan.

Terus Pulau G yang di reklamasi Agung Podomoro Land, Tbk. kemungkinan besar tetap berlanjut. Kabar inilah yang kemudian memengaruhi perkembangan harga saham APLN.

Menarik buat diulas, seperti apa performa saham Agung Podomoro Land, Tbk. sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia?  Berikut ini ulasannya.

Baca juga: 7 Hal Umum Tentang Investasi Saham yang Wajib Diketahui Investor Pemula

1. Saham Agung Podomoro Land, Tbk. mulai tercatat sejak 11 November 2010, tapi harganya cenderung menurun

Saham Agung Podomoro
Sahamnya mulai tercatat sejak 2010

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Agung Podomoro Land, Tbk. tercatat pada 11 November 2010. Saat itu saham APLN dilepas dengan harga Rp 365 per lembarnya.

Sepanjang pergerakannya, harga saham APLN pernah naik di angka Rp 510 per lembar pada 28 Maret 2013. Namun, memasuki bulan Juni pergerakannya merosot hingga berada di kisaran Rp 215 per lembar pada 3 Januari 2014.

Baru kemudian pada 20 Februari 2015, harga saham APLN naik menjadi Rp 471 per lembar pada Februari 2015. Namun, sejak kenaikan tersebut harga sahamnya cenderung merosot dan sekarang berada di angka Rp 254 per lembarnya.

2. Pendapatannya yang diraih Agung Podomoro Land, Tbk. cenderung naik, tapi profit yang dicetaknya naik turun

Saham Agung Podomoro
Pendapatan cenderung naik tetapi profit menurun

Berdasarkan data yang disajikan IDX, pendapatan atau revenue yang diraih Agung Podomoro Land, Tbk. cenderung naik. Pada 2014, pendapatan yang diperolehnya sebesar Rp 5,3 triliun. Kemudian naik pada 2015 menjadi Rp 5,9 triliun dan pada 2016 menjadi Rp 6 triliunan.

Alih-alih bakal berbanding lurus dengan kenaikan revenue, profit yang dicetak APLN justru naik turun. Pada 2015, profit pengembang properti ini naik menjadi Rp 1,2 triliun, padahal tahun 2014 profitnya sekitar Rp 984 miliar.

Sayangnya, profit yang dicetak APLN pada 2016 menurun jadi Rp 940 miliar. Pada 2017, profitnya naik lagi menjadi Rp 1,8 triliun.

Baca juga: Harganya Sejak IPO Terus Naik, Seberapa Kinclongkah Performa Saham Kimia Farma?

3. Belum berstatus blue chips karena kapitalisasi pasar saham Agung Podomoro Land baru Rp 4,88 triliun

Saham Agung Podomoro
Agung Podomoro Land

Dengan harga per lembarnya yang sekarang, saham Agung Podomoro Land cuma bisa menyentuh angka kapitalisasi pasar sebesar Rp 4,88 triliun. Besaran kapitalisasi pasar ini jelas belum bisa menggolongkan APLN sebagai saham blue chips.

Perlu kamu ketahui, saham blue chips terbilang lebih aman buat investasi. Sebab perusahaan yang sahamnya digolongkan blue chips cenderung stabil menghasilkan pendapatan.

Walaupun begitu, saham APLN di bursa termasuk saham yang likuid lho. Itu berarti saham ini mudah dibelinya dan gampang dijualnya karena permintaan dan penawaran sama-sama tinggi.

4. Mayoritas sahamnya dimiliki Trihatma Haliman

Saham Agung Podomoro
Mayoritas sahamnya dimiliki Trihatma Haliman

Kalau melihat data IDX, mayoritas yang menjadi pemegang saham Agung Podomoro Land, Tbk. adalah Trihatma Haliman. Kepemilikan sahamnya diketahui melalui PT Indofica. Lembaran sahamnya yang dimilikinya mencapai 15.572.222.400 lembar atau sekitar 80,41 persen.

Trihatma Haliman juga diketahui memiliki langsung saham ini sebanyak 620.693.500 lembar atau sekitar 3,2 persen. Sisanya dimiliki umum sekitar 16 persen dan orang-orang yang menjadi direktur serta komisaris.

Sosok Trihatma Haliman sendiri merupakan anak pendiri Agung Podomoro, Anton Haliman. Selama di bawah kepemimpinan Anton Haliman, Agung Podomoro berperan dalam pendirian Senayan City, Mall Artha Gading, dan Sudirman Park.

5. Agung Podomoro Land, Tbk. memiliki 44 anak perusahaan

Saham Agung Podomoro
Agung Podomoro Land, Tbk. memiliki 44 anak perusahaan

Rupanya PT Agung Podomoro Land, Tbk. memiliki anak perusahaan yang sangat banyak lho. Tercatat jumlah anak perusahaan yang berada di bawah naungan APLN mencapai 44 entitas.

Hampir semua anak perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya di bidang properti. Mulai dari apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, perkantoran, hingga ruko.

Baca juga: Yuk Dipilih, Ini 6 Saham Perusahaan Milik Crazy Rich Surabayan

6. Pergerakan saham Agung Podomoro Land, Tbk. menunjukkan tanda-tanda uptrend

Saham Agung Podomoro
Pergerakan saham Agung Podomoro Land, Tbk. menunjukkan tanda-tanda uptrend

Sempat mengalami downtrend atau penurunan, pergerakan saham Agung Podomoro Land, Tbk. tampak menunjukkan tanda-tanda uptrend. Ini bisa dilihat dari indikator moving average di ChartNexus.

Indikator moving average 100 hari terlihat naik garisnya. Begitu juga dengan moving average 50 hari dan 20 hari. Sementara garis moving average 200 belum terlihat naik-naik banget.

Walaupun begitu, pergerakannya secara teknikal gak bisa dijadikan acuan yang pasti. Kamu harus tetap melihat fundamentalnya buat menentukan apakah saham ini layak dibeli atau gak.

Itulah beberapa fakta mengenai performa saham Agung Podomoro Land, Tbk. Kira-kira menurutmu saat ini waktu yang tepat gak buat investasi saham ini? Jangan lupa share dan tinggalkan komentar ya! (Editor: Winda Destiana Putri)