Jangan Gegabah! Lihat 4 Hal Ini Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

tanda tangan kontrak kerja

Para pekerja tentu udah gak asing lagi dengan kontrak kerja yang biasanya diberikan oleh perusahaan sebelum kamu mulai bekerja di perusahaan tersebut.

Nah, isi kontrak kerja itu adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pemberi kerja. Kontrak kerja berisi syarat-syarat serta hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Kontrak kerja biasanya berisi:

  • Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha.
  • Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja/buruh.
  • Jabatan atau jenis pekerjaan.
  • Besarnya upah dan cara pembayaran.
  • Awal mula dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja.
  • Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat serta ditandatangani para pihak dalam perjanjian kerja.
  • Hal-hal lainnya sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
  • Sayangnya, masih banyak pencari kerja yang gak memperhatikan isi kontrak kerja dan langsung menandatanganinya aja. Apalagi kalau udah lama menganggur atau keterima di perusahaan idaman, belum lagi kalau penawaran gajinya amat menggiurkan.

    Emang sih rasanya pasti senang banget. Tapi hati-hati lho, jangan sampai kamu terjebak dan menyesal sendiri di kemudian hari karena gak teliti baca klausul-klausul dalam kontrak kerja sehingga ujung-ujungnya bikin kamu rugi sendiri.

    Beberapa contoh yang umum adalah klausul soal ijazah asli yang ditahan selama masa kontrak, atau ketentuan buat bayar penalty kalau mengundurkan diri sebelum habis kontrak.

    Jangan kesampingkan poin-poin berikut sebelum tanda tangan kontrak kerja

    Karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk menandatangi kontrak kerja perhatikan dulu empat poin penting ini biar gak menyesal di kemudian hari.

    Apa aja itu? Simak yuk!

    1. Gaji

    Gaji menjadi salah satu poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum tanda tangan kontrak kerja. Yang pertama, apakah nominalnya sesuai dengan kesepakatan saat wawancara.

    Selain itu perhatikan juga, gaji yang tertera di kontrak kerja itu sudah net atau masih gross alias dapat potongan.

    Kalau perusahaanmu menawarkan kenaikan gaji setelah masa percobaan alias probation, kamu harus memperhatikan juga, nominalnya sudah sesuai atau belum.

    Jangan sampai kamu baru menyadari kalau nominalnya berbeda tapi udah terlanjur tanda tangan. Yang ada rugi kan?

    2. Tunjangan dan asuransi

    Sebelum memutuskan untuk tanda tangan kontrak kerja, kamu juga harus mempertanyakan tentang tunjangan dan asuransi yang akan kamu terima kalau bergabung di perusahaan tersebut.

    Misalnya saja, perlindungan finansial dengan BPJS Kesehatan, kalau perusahaan tersebut hanya memberikan benefit asuransi kesehatan dari pemerintah. Tanyakan juga, apakah perusahaan memberikan asuransi lainnya.

    Hal itu sangatlah penting, terlebih lagi jika pekerjaanmu cukup berisiko. Lagipula rugi juga kan kalau kamu harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk biaya berobat.

    3. Potongan

    Penting banget kamu ketahui kalau segala hal yang berurusan sama uang harus diperhatikan dengan detail.

    Selain gaji pokok dan tunjangan yang diberikan perusahan, kamu juga harus jeli melihat segala potongan administrasi yang ditetapkan oleh perusahaan.

    Contohnya potongan BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan maupun pajak. Pasalnya, gak semua kantor menanggung pajak para karyawannya.

    Meskipun total nominalnya kecil, tapi kalau banyak potongan tetap aja akan memakan gajimu juga. Lebih baik ditanyakan di awal, daripada kamu kaget melihat total gaji yang kamu terima setiap bulannya gak sesuai perkiraan.

    4. Status pegawai

    Status pegawai juga harus banget kamu perhatikan sebelum tanda tangan surat kontrak.

    Misalnya apakah kamu bekerja paruh waktu atau full time. Selain itu berapa lama masa percobaan sampai diangkat menjadi karyawan tetap.

    Pasalnya, gak semua perusahaan langsung mengangkat karyawan yang lulus probation jadi karyawan tetap. Ada juga perusahaan yang mengontrak karyawannya usai lulus probation.

    Karena itu, kejelasan status pegawai itu sangat penting lho untuk menjadi pertimbanganmu bekerja di perusahaan tersebut.

    Nah, kalau kamu sedang mengikuti proses perekrutan karyawan di sebuah perusahaan, wajib hukumnya kamu perhatikan empat poin di atas kalau hendak menandatangani kontrak kerja nanti. Jangan diabaikan ya!

    Sebelum membubuhi tanda tangan kontrak kerja, perhatikan kecocokan pekerjaan yang kamu akan geluti dengan karaktermu

    Gaji, tunjangan, asuransi, potongan, dan status kepegawaian memang perlu untuk kamu pertimbangkan sebelum membubuhi tanda tangan kontrak kerja. Tapi jangan lupa, kamu juga harus memastikan bahwa pekerjaan yang kamu pilih ini cocok dengan karaktermu. 

    Sebab jika pekerjaan yang kamu ambil tidak sesuai dengan minat dan karaktermu, kamu bisa merasa terbebani dan tertekan saat mengerjakannya. Kalau ini sudah terjadi, pekerjaan kamu bisa jadi berantakan dan tidak menutup kemungkinan kamu malah menjadi stres.

    Kamu masih bingung bagaimana cara menentukan pekerjaan apa yang cocok dengan karaktermu? Ini tipsnya. 

    1.  Kenali bakat dan kemampuanmu 

    Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda. Jadi, sebelum kamu memutuskan berkarier di bidang apa, kamu harus mengenali dulu bakat dan kemampuan yang kamu miliki. 

    Hal ini bisa kamu mulai dengan membuat list bakat dan kemampuan yang ada dalam dirimu. Misalnya, kamu memiliki hobi menulis, membuat kerajinan, merancang busana, atau menyanyi, maka tuliskan bakat dan kemampuanmu tersebut dalam secarik kertas. 

    Jika kamu masih kurang yakin dengan bakat dan kemampuan mana yang lebih menonjol, coba tanyakan kepada orang terdekatmu seperti orang tua, sahabat, ataupun pasangan. Mereka tentu akan memberikan saran mengenai karier apa yang cocok untukmu. Saran dari mereka ini,  bisa kamu jadikan sebagai masukan dalam memutuskan dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuanmu. 

    2. Kenali pribadimu

    Sama halnya dengan bakat dan kemampuan, setiap orang juga memiliki kepribadian yang berbeda. Ada orang yang memiliki sifat terbuka, ada pula yang cenderung tertutup. Ada yang suka untuk berinteraksi dengan orang banyak, ada pula yang tidak. Jadi, kenali dulu karaktermu agar karier yang kamu ambil sesuai dengan kepribadianmu. 

    Untuk kamu yang memiliki kepribadian introvert misalnya, pekerjaan di belakang layar atau tidak banyak berhadapan dengan orang lain seperti penulis, akuntan, design grafis, atau programer mungkin lebih cocok untukmu. 

    Sementara untuk kamu yang extrovert, pekerjaan yang berhubungan atau berinteraksi dengan orang banyak seperti public relation, pengacara, sales, wartawan, ataupun pembaca berita akan lebih cocok untukmu. 

    3. Ikuti tes minat karier

    Jika kamu masih ragu, coba ikuti tes minat karier. Dalam tes ini, kamu akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan dengan tenggang waktu yang sudah ditentukan. Dari tes ini, akan terlihat bidang karier atau pekerjaan apa yang cocok untukmu dan kamu akan diberikan list pekerjaan-pekerjaan tersebut.

    Untuk mengikuti tes minat juga tidak sulit. Kini di internet sudah banyak website yang menawarkan tes minat karier melalui online. Ada yang gratis, ada pula yang berbayar. Jadi, sesuaikan dengan bujet dan kebutuhanmu, ya! 

    4. Mulai dari internship atau magang

    Bagi yang masih belum yakin, pertimbangkan untuk bekerja sebagai internship atau anak magang. Internship atau magang bisa menjadi ruang untukmu mengenal dunia kerja secara nyata, termasuk dalam mengembangkan dan mengukur kemampuanmu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. 

    Dengan melakukan internship atau magang, kamu akan mendapat banyak pengalaman dan ilmu dari para senior yang bekerja denganmu. Dengan cara ini pula, kamu bisa terbantu dalam menentukan karier apa yang cocok denganmu di kedepannya. Internship atau magang juga menguntungkan karena selain mampu memberikan pengalaman yang berharga, networking-mu juga akan menjadi lebih luas. 

    Nah, itulah hal yang perlu kamu perhatikan saat membubuhi tanda tangan kontrak kerja dan menentukan bidang kariermu. Kamu wajib mempertimbangkan hal-hal tersebut agar kamu tetap senang dan tidak terbebani dengan pekerjaan yang ada. Ini hal yang penting karena jika produktivitasmu dalam bekerja terjaga, tentu gaji, bonus, dan kenaikan jabatan akan kamu peroleh dengan lebih mudah.