Untung Triliunan Rupiah, Ini Daftar Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia

Ilustrasi perusahaan batu bara. (Pexels)

Belum lama ini ramai pemberitaan mengenai pemblokiran batu bara dari Australia yang masuk ke Cina. Kabarnya nih, Pemerintah Cina pengin membatasi batu bara yang diimpor dari Australia. Hal ini kemudian dilihat sebagai peluang yang harus diambil perusahaan batu bara di Indonesia.

Banyak analis menyebut momen tersebut dapat menguntungkan Indonesia. Sebab, Cina bisa jadi bakal meningkatkan volume impor batu bara dari Indonesia.

Bukan tanpa alasan hal tersebut dikemukakan, Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu eksportir batu bara ke Cina. Ditambah lagi, perusahaan batu bara di Indonesia cukup banyak jumlahnya.

Namun, isu pemblokiran batu bara Australia oleh Cina dibantah Pemerintah Australia. Isu yang udah terlanjur tersebar luas ini sayangnya udah memberi dampak negatif terhadap nilai dolar Australia yang mengalami penurunan.

Ngomong-ngomong soal batu bara, emang apa aja sih perusahaan batu bara di Indonesia? Berikut ini adalah sejumlah perusahaan yang menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia.

1. Kaltim Prima Coal

perusahaan batu bara
Kaltim Prima Coal. (Instagram/@kaltimprimacoal)

Perusahaan batu bara yang satu ini adalah salah satu produsen terbesar batu bara di Indonesia. Kaltim Prima Coal atau KPC bergerak di sektor pertambangan dan pemasaran batu bara buat kebutuhan industri, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Kaltim Prima Coal berkantor pusat di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Pemerintah Indonesia memberi izin ke KPC buat mengelola area konsesi pertambangan yang luasnya mencapai 90.938 hektar di wilayah Sangatta dan Bengalon.

Sebagian besar saham KPC dipegang PT BUMI Resources Tbk. Sepanjang tahun 2017, anak usaha BUMI ini udah memproduksi 57,6 ton batu bara. Seperti yang dilaporkan Warta Ekonomi, laba bersih KPC tahun 2017 mencapai US$ 271,01 juta atau Rp 3,79 triliun.

2. Adaro Indonesia

perusahaan batu bara
Adaro Indonesia. (Instagram/@adaroenergy)

Adaro Indonesia adalah salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Perusahaan yang udah ada sejak tahun 1966 ini mendapat konsesi dari Pemerintah Indonesia di wilayah di Kalimantan Selatan.

Di area konsesi tersebut, menurut yang diinformasikan di website resminya, Adaro Indonesia memiliki tiga pertambangan, yaitu Tutupan, Paringin dan Wara. Dari pertambangan yang dimiliki Adaro, produksi batu baranya sepanjang tahun 2018 mencapai 54 juta ton.

Dari informasi yang dilaporkan Bisnis Indonesia, Adaro Indonesia mencatatkan pendapatan hingga September 2018 sebesar US$ 2,66 miliar atau Rp 37 triliun.

Adaro sendiri tercatat sebagai perusahaan terbuka. Sekitar 43 persen sahamnya dimiliki PT Adaro Strategic Investments. Sementara sisanya dimiliki publik dan Garibaldi Thohir, saudara dari Erick Thohir.

Baca juga: Punya Laba Hingga Ribuan Triliun, Ini Deretan Perusahaan Terkaya di Amerika Serikat

3. Perusahaan batu bara Berau Coal

perusahaan batu bara
Berau Coal. (Instagram/@beraucoal.id)

Kemudian perusahaan batu bara terbesar di Indonesia berikutnya adalah Berau Coal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983 dan berpusat di wilayah Berau, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama PT Risco. Pada 2010, namanya kemudian berganti menjadi Berau Coal.

Berau Coal sendiri bergerak di sektor pertambangan dan perdagangan batu bara. Perusahaan ini mendapat konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepemilikan saham perusahaan ini sebagian besar dikuasai Vallar Investment UK Limited. Lalu, sisanya dimiliki Sinarmas Group melalui Asia Resource Minerals Plc. Tahun 2016, Berau Coal mencatatkan produksi sebesar 26 juta metrik ton.

4. Kideco Jaya Agung

perusahaan batu bara
Kideco Jaya Agung. (Instagram/@kidecojayaagung)

Lalu ada lagi Kideco Jaya Agung yang termasuk perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Pada 2017, mayoritas saham Kideco Jaya Agung dikuasai PT Indika Energy Tbk.

PT Indika Energy Tbk. menjadi pemilik 91 persen saham Kideco Jaya Agung. Sementara itu, sisanya dimiliki Samtan Co., Ltd.

Kideco Jaya Agung mulai beroperasi sejak 1982. Area pertambangan perusahaan batu bara ini berada di Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Hingga September 2018, produksi batu bara Kideco Jaya Agung telah mencapai 26,1 juta metrik ton.

5. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

ITMG juga merupakan salah satu raksasa batu bara di Indonesia. Nilai kapitalisasi pasar dari perusahaan yang satu ini mencapai Rp 11 triliunan pada Maret 2020.  65 persen saham ITMG dipegang oleh Banpu Mineral Private Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. Sementara itu sisanya diperuntukkan pada publik. ITMG merupakan salah satu perusahaan batu bara yang gak pelit soal urusan dividen juga lho. Mereka dikenal sering membagikan dividen dalam jumlah besar per lembarnya.

6. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Dulunya bernama PN TABA, namun setelah berubah status jadi Perseroan Terbatas, nama mereka menjadi PT Bukit Asam (Persero). Di tahun 2002, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini melantai di bursa saham.

PTBA memiliki beberapa anak usaha, sebut saja seperti PT Bukit Energi Investama, PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam Prima, dan beberapa perusahaan lainnya.

Sebanyak 65,93 persen saham PTBA dipegang oleh Inalum, sedangkan 30,37 persennya diperuntukkan bagi publik. Nilai kapitalisasi pasar PTBA juga cukup besar yaitu Rp 28 triliun pada Maret 2020. Meskipun di tahun 2019 batu bara lesu, mereka berhasil membukukan laba Rp 4 triliun. 

Nah, itu tadi beberapa perusahaan batu bara terbesar yang ada di Indonesia. Udah produksinya besar-besaran, untungnya pun juga gak kalah besar. Apalagi kalau sampai Cina meningkatkan volume impornya, bakal makin gede tuh untungnya.

Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya seputar karier, bisnis, asuransi, hingga keuangan, tanyakan langsung ke para ahli yang telah bekerja sama dengan Lifepal di Tanya Lifepal!