Beli 4 Saham Ini di Tahun 1990-2010, Sekarang Untungnya Berkali-kali Lipat

Beli 4 Saham Ini di Tahun 1990-2010, Sekarang Untungnya Berkali-kali Lipat

Berinvestasi saham menjadi pilihan investasi yang menjanjikan untung besar. Terbukti, ada beberapa saham di indeks saham Indonesia yang kalau dimiliki bisa bikin orang yang punya jadi kaya.

Sebagaimana yang pernah MoneySmart bahas sebelumnya, investasi saham itu memberi return yang lebih besar ketimbang instrumen-instrumen investasi lainnya.

Kalau deposito setahun cuma 6 persen, investasi saham bisa kasih return hingga 20 persen lho. Apalagi, kalau kamu investasi di saham-saham yang tepat, makin cuan tuh.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan MoneySmart, ada beberapa saham di indeks saham Indonesia yang terus konsisten kasih untung.

Bahkan, siapa aja yang dulu memilikinya di harga perdana bisa kaya saat ini. Pengin tahu apa aja saham-saham Indonesia yang juara cetak untung? Simak, ulasannya berikut ini yang dilansir dari Indonesia Stock Exchange.

1. Gudang Garam (GGRM)

Gudang Garam (Wikipedia).

Dalam daftar indeks saham Indonesia, saham Gudang Garam atau GGRM memuncaki nomor satu paling mahal per lembarnya. Terakhir, harga saham GGRM berada di sekitaran Rp 84.500 per lembar.

Karena aturan pembelian saham itu minimal 1 lot alias 100 lembar, uang yang mesti kamu sediakan kalau investasi saham GGRM dalam jumlah kecil, yaitu Rp 8.450.000. Mahal banget ya? Mahalnya itu udah sama dengan dua bulan gaji UMR.

Padahal, saham perusahaan yang menjadi produsen terbesar rokok di Indonesia ini sewaktu penawaran pertama kali di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijual dengan harga Rp 10.250 per lembar. Harga perdana tersebut tercatat pada 27 Agustus 1990.

Baca juga: Murah dan Liquid, Ini 4 Saham LQ45 yang Harganya Masih di Bawah Rp 700

2. Unilever Indonesia (UNVR)

cara investasi saham
Saham Unilever udah pasti yahud banget deh kalau bisa kamu beli (Liputan 6)

Saham yang bernilai fantastis berikutnya adalah saham Unilever Indonesia. Harga saham perusahaan consumer goods ini tercatat di indeks bursa saham Indonesia sekitar Rp 49.975 per lembar.

Perusahaan yang masuk kategori perusahaan transnasional ini emang cukup menjanjikan. Karena itu, banyak investor yang kesengsem sama saham UNVR. Pasalnya, dari tahun ke tahun, nilai sahamnya terus melonjak naik.

Sekadar diketahui, pada 2011, harga saham Unilever Indonesia sekitar Rp 11 ribuan. Coba perhatikan sekarang, harganya menjadi Rp 49 ribuan. Untung besarlah kalau beli tahun 2010 dalam jumlah banyak, terus jualnya sekarang.

Di banding-bandingkan dengan harga perdananya, harga saham UNVR itu gak mahal-mahal banget lho.

Saat initial public offering atau IPO tahun 1982, harga saham UNVR dilepas di angka Rp 3.175 per lembar. Itu berarti naiknya udah berlipat-lipat hingga saat ini.

Baca juga: Gaji di Bawah UMR Jakarta tapi Mau Investasi Saham? Ini 6 Caranya

3. United Tractors (UNTR)

United Tractor
United Tractor

Saham berikutnya yang tercatat punya harga mahal adalah saham United Tractors. Saham perusahaan yang bergerak di sektor energi kini dijual pada harga Rp 27.800 per lembar.

United Tractors dikenal sebagai salah satu perusahaan tambang yang terbilang besar di Indonesia.

Awalnya, perusahaan ini merupakan perusahaan yang mendistribusikan peralatan berat di Indonesia, seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.

Seiring perkembangannya United Tractors masuk ke sektor pertambangan. Perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki Astra International makin pesat perkembangannya.

Nama United Tractors resmi tercatat di bursa pada 19 September 1989. Saat itu, saham berkode UNTR ini ditawarkan dengan harga Rp 7.250 per lembar. Walaupun mahal, kenaikan harganya yang sampai puluhan ribu saat ini cukup menggiurkan.

4. Bank BCA (BBCA)

BCA
BCA

Kalau perusahaan yang satu ini, pastinya udah gak asing lagi buat kamu. Bank Central Asia atau BCA menjadi salah satu bank swasta yang sahamnya bisa sangat mahal di bandingkan bank-bank lainnya.

Di indeks saham Indonesia, harga saham Bank BCA mencapai Rp 27.775 per lembar saat ini. Harga saham bank yang berkode BBCA ini malah lebih mahal dibanding harga saham bank-bank BUMN, seperti BRI, BNI, BTN, hingga Bank Mandiri.

Perkembangan Bank BCA saat ini emang layak diacungi jempol. Pasalnya, kondisi bank ini benar-benar memburuk setelah diterpa krisis 1998.

Bank yang mayoritas sahamnya kemudian dimiliki konglomerat bersaudara Robert Budi dan Bambang Hartono ini perlahan-lahan bangkit.

Hasilnya, Bank BCA yang meraih banyak kepercayaan punya saham yang nilainya puluhan ribu rupiah. Padahal, dulunya sewaktu IPO pada 31 Mei 2000, harga perdana BBCA cuma Rp 1.400 per lembar.

Itulah tadi beberapa saham yang masuk indeks saham Indonesia dengan harga per lembar yang fantastis.

Gak menutup kemungkinan harga saham-saham tersebut bakal terus meningkat seiring bagusnya kondisi perusahaan dan kemajuan-kemajuan yang diciptakan. (Editor: Chaerunnisa)