Gurita Bisnis Sukanto Tanoto Penguasa Lahan Ibu Kota Baru Asal Medan

Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto mendadak jadi perbincangan publik karena pengusaha yang satu ini dikabarkan memiliki banyak lahan di Kalimantan Timur, Ibu Kota baru RI. Lahan berupa hutan tanaman industri (HTI) ini dikabarkan dimiliki oleh Sukanto Tanoto. 

Menurut laporan dari CNBC, informasi seputar kepemilikan lahan Tanoto di Kaltim diterima oleh Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia MS Hidayat dari dua menteri yang hadir di Rakornas Bidang Properti Kadin. 

Asal kamu tahu, Tanoto merupakan seorang crazy rich kelahiran Medan yang menempati posisi 17 deretan orang terkaya Indonesia versi Forbes. Total kekayaannya mencapai US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18 triliun.

Putra dari imigran Fujian, China, ini kabarnya sempat berhenti sekolah karena pemerintahan Orde Baru kerap menutup sekolah Tiongkok di Tanah Air. Namun sepeninggal ayahnya, Sukanto mengambil alih kepemimpinan usaha keluarganya dan sukses hingga kini. Penasaran dengan gurita bisnis miliknya? Berikut ulasannya.

Baca juga: Ada yang Punya Rp 170 T dan Ada Pendiri Facebook, Ini 7 Orang Terkaya di Singapura

Sukanto Tanoto pemilik Royal Golden Eagle (RGE)

Sukanto Tanoto
Tanoto bisa dibilang salah satu pengusaha yang menguasai area lahan ibu kota baru, (tanotofoundation.org).

Sukanto Tanoto adalah pendiri dari RGE, sebuah perusahaan induk yang menaungi beberapa perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam. Berdasarkan informasi di Wikipedia, perusahaan ini memiliki puluhan ribu pegawai yang tersebar di seluruh dunia dan total asetnya mencapai US$ 20 miliar. 

Beberapa perusahaan yang berada di bawah RGE antara lain adalah:

Baca juga: 5 Saham Perusahaan Ini Dikuasai oleh Para Mertua Artis Papan Atas Indonesia

1. Kertas

Sukanto Tanoto
Tanoto merupakan pemilik perusahaan kertas, PaperOne, (Instagram).

Di bidang kertas alias pulp and paper ada Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group yang memiliki produk unggulan bernama PaperOne. Produk ini udah dipasarkan di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. 

APRIL didirikan oleh Tanoto pada 1973 silam dan lokasi usaha mereka memang berfokus di Riau. Selain APRIL ada pula, Asia Symbol yang beroperasi di China, lebih tepatnya di Shandong dan Guangdong. 

Baca juga: Ingin Seperti Mario Teguh dan Merry Riana, Ini 7 Tips Menjadi Motivator Sukses

2. Kelapa sawit

Sukanto Tanoto
Gak cuma perusahaan kertas, ia juga memiliki company yang bergerak di kelapa sawit, (Instagram).

Gak cuma di bidang kertas lho, Tanoto juga memiliki sektor usaha di perkebunan kelapa sawit lewat perusahaannya yang bernana Asian Agri. Apakah kamu pernah mendengar perusahaan ini?

Asian Agri didirikan pada tahun 1979 dan menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di Asia! Wajar aja, lahan yang mereka kelola di Sumatera Utara, Riau, dan Jambi mencapai 100 ribu hektare. 

Selain itu mereka juga punya 25 ribu pegawai buat mengelola perkebunan sawitnya. RGE juga menaungi sebuah perusahaan bernama Apical Group. Perusahaan ini adalah salah satu eksportir minyak sawit terbesar di Indonesia.

Apical Group memiliki 10 fasilitas pengolahan sawit yang tersebar di seluruh dunia, lima kilang, dan tiga tempat produksi biodiesel. 

3. Selulosa khusus

Sukanto Tanoto
Bracell salah satu perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha asal Medan ini, (Instagram).

Pernah dengar industri selulosa khusus? Selulosa itu bisa menjadi bahan yang sangat bermanfaat untuk membuat LCD, hingga tambahan bahan dasar pasta gigi.

RGE ternyata mengelola Bracell, sebuah perusahaan yang beroperasi pertama kali di Brasil, dan bergerak di bidang industri kertas dan selulosa khusus. Perusahaan ini mengelola kurang lebih 234 ribu hektare lahan yang dimiliki oleh perusahaan, dan sekitar 83 ribu hektare lahan di area konservasi.

Perusahaan ini juga melantai di Bursa Efek Hongkong pada 2010 silam dan memiliki kantor pemasaran di  Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

4. Serat Viscose

sukanto tanoto
APR merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh Tanoto, (Instagram).

Perusahaan Tanoto ternyata memiliki anak usaha yang berbasis di Fujian, yaitu Sateri Viscose. Produk mereka adalah serat viscose. Apa itu serat viscose atau viscose-rayon ini?

Viscose-rayon merupakan serat alami dan berkualitas tinggi, yang bahan dasarnya ternyata berasal dari serat kayu dan ditanam di perkebunan. Serat viscose terdapat pada bahan tekstil serta produk-produk perawatan diri yang ramah untuk kulit.

Sateri sendiri adalah produsen serat viscose terbesar di dunia lho. Kalau Sateri itu perusahaan di luar negeri. Nah di dalam negeri ada juga Asia Pasific Rayon (APR), perusahaan ini didirikan tahun 1973 dan beroperasi di Pangkalan Kerinci.

5. Energi

Sukanto Tanoto
Ia juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang energi, (Facebook/
Pacific Oil and Gas
@PacificOilNGas).

Kalau yang di atas berkaitan dengan perkebunan dan yang terakhir ini bergerak di bidang energi. Tapi sama aja sih intinya sama-sama memanfaatkan sumber daya alam.

RGE menaungi Pasific Oil & Gas yang aktif dalam kegiatan eksplorasi pengembangan, serta produksi minyak dan gas di Pulau Sumatera, Indonesia, dan wilayah-wilayah sekitarnya. Sementara itu di sektor hilir, mereka mengembangkan terminal penerima LNG dan pembangkit listrik Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) besar di China.

Sukanto Tanoto dikenal sosok yang dermawan

Itulah deretan gurita bisnis milik Sukanto Tanoto sebagai seorang konglomerat. Ia juga cukup aktif di berbagai kegiatan sosial. 

Jadi, selain jago di bidang bisnis, taipan yang satu ini juga gencar menyalurkan donasi. Yayasan ini ia dirikan tepat setelah Keluarga Tanoto membangun sekolah TK dan SD di Besitang, Sumatera Utara.

Namun singkat cerita, proyeknya di bidang pendidikan justru berevolusi menjadi sebuah program pemberdayaan sosial. Selain memajukan pendidikan di Indonesia, Tanoto Foundation juga berambisi membantu Pemerintah RI mengentaskan kemiskinan. 

Tanoto Foundation merupakan yang didirikan Sukanto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Tujuan didirikannya adalah buat meningkatkan kualitas pendidikan pendidikan agar setiap orang dapat mengembangkan potensinya. 

Lewat programnya yang bernama PINTAR, Tanoto Foundation mencoba untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)