6 Biang Kerok Bengkaknya Tagihan Kartu Kredit yang Gak Kamu Sadari

Menunggu datangnya tagihan kartu kredit memang berasa naik roller coaster, bawaannya deg-degan terus. Hal itu disebabkan karena gak sedikit dari kita yang pada akhirnya menyaksikan tagihan yang bengkak tanpa kita sadari.

Tagihan bengkak jelas gak baik karena bisa mengganggu pengeluaranmu secara bulanan. Dan kalau kebiasaan ini dibiarkan terus menerus, bisa jadi kamu bakal malah besar pasak daripada tiang.

Dan lambat laun kamu pun bisa kehabisan dana darurat. Lantas apa jadinya kalau dana darurat terkuras kita ternyata butuh dana untuk keperluan mendesak? Terpaksa ngutang deh.

Mulai dari sekarang, ada baiknya buat kamu untuk mengetahui seputar hal-hal yang tanpa disadari membuat tagihan kartu kredit kamu bengkak.

Ingin tahu apa saja? Berikut ulasannya.

1. Membership layanan streaming musik atau film

Biaya membership layanan streaming musik atau film Spotify, Joox, Netflix, Hooq, Iflix, dan lainnya jelas harus dibayar pakai kartu kredit. Biaya membership itu memang secara langsung masuk ke tagihan kartu kreditmu setiap bulan.

Padahal, kalau dipikir-pikir apakah kamu sering menggunakan fasilitas layanan itu? Apakah setiap hari dipakai?

Walaupun nominalnya Rp 50 ribuan atau Rp 100 ribuan, tanpa disadari biaya membership ini bisa menambah beban pengeluaran lho. So, buat yang memang gak nonton streaming setiap hari mending di unsubscribe saja deh.

2. Membership mega gym

Mega gym itu kayak apa sih? Tentunya seperti Celfit, Goldsgym, Fitness First, dan gym mewah lainnya.

Mega gym seperti itu memang menawarkan paket 1 years commitment buat membernya. Kamu bakal diberikan harga murah asalkan kamu membeli paket membership setahun.

Bayarannya bakal masuk di tagihan kartu kredit yang kamu terima bulanan.

Tapi yakin gak dalam setahun fitnessnya gak bolong-bolong? Kalau ngegymnya cuma sekali atau dua kali seminggu, jelas paket satu tahun itu gak berguna. Apalagi kalau sewaktu-waktu kamu harus cuti ngegym.

Tagihan kartu kreditmu bisa bengkak tanpa disadari karena biaya membership gym tersebut masih harus kamu bayar perbulan.

3. Tagihan cicilan e-commerce

Gak sedikit e-commerce yang menawarkan paket cicilan 0 persen untuk setiap pembelanjaan bukan?

Tapi sayangnya, gak sedikit juga dari kamu yang gak sadar bahwasannya ada biaya layanan yang bakal dikenakan ke kamu. Tujuannya ya sebagai biaya jasa dari e-commerce tersebut.

Biaya tersebut tentu membuat barang yang kamu beli jadi lebih mahal. Kalau gak percaya coba cek sendiri deh, makin lama tenor cicilannya makin besar juga biaya layanannya.

4. Biaya tahunan

Beberapa bank mungkin menggratiskan biaya tahunan untuk tahun pertama. Tiba-tiba di tahun kedua biaya itu sudah diberlakukan.

Bila kamu memang sedang belanja banyak, tentu biaya yang satu ini bikin kaget.

Beberapa bank memang punya opsi untuk menghilangkan biaya tahunan. Coba saja ngobrol dengan pihak customer care, barangkali dengan poin reward atau minimal transaksi tertentu kamu bisa menghilangkan biaya tahunan.

Atau ya paling mudahnya adalah ganti kartu kredit.

Baca juga: Pengin Wajah Bersih dan Bebas Kerutan, Ini 7 Make up Remover Murah yang Bisa Kamu Pakai

5. Pernah tarik tunai kartu kredit

Ini juga merupakan salah satu hal yang membuat tagihan kartu kredit bengkak. Mengapa demikian?

Tarik tunai kartu kredit jelas ada biayanya, dan biaya setiap bank beda-beda. Biasanya 4 persen dari biaya penarikan dan minimal adalah Rp 40 ribu. Itu saja gak sedikit bukan?

Belum lagi, selain dari biaya tarik tunai kamu juga harus bayar bunganya yang kurang lebih 2,25 persen. Kayak apa gedenya tuh.

6. Pernah bayar minimum payment

Pembayaran minimum memang bisa meringankan pengeluaran dalam satu bulan. Namun sisa dari tagihan itu akan dibebani bulan depan dengan bunga lho.

Bayangkan saja apabila kamu bayar minimum di bulan ini dan di bulan depan nyatanya pengeluaranmu lebih besar. Siapkah kamu melihat tagihan kartu kredit yang bikin jantungan?

Itulah enam hal yang sering membuat tagihan kartu kredit jadi bengkak. Intinya, mohon diwaspadai saja dan jangan besar pasak daripada tiang. (Editor: Winda Destiana Putri).