Buat Kamu yang Berstatus First Jobber, Ikuti Tips-Tips Ini Supaya Punya Rumah

Buat Kamu yang Berstatus First Jobber, Ikuti Tips-Tips Ini Supaya Punya Rumah

Rencana memiliki rumah sebaiknya harus dibuat sejak pertama kali bekerja. Ada beberapa tips beli rumah yang bisa dilakukan buat kamu yang pengin mewujudkan rencana tersebut.

Seperti yang kamu tahu, biaya yang dibutuhkan buat beli rumah itu cukup besar. Makanya perhitungannya harus dipikirkan sejak awal. Mulai dari perhitungan biaya yang mau disiapkan hingga kapan waktu buat membelinya.

Kalau kamu kebetulan baru pertama kali bekerja alias first jobber, tips-tips beli rumah berikut ini cocok banget buat kamu jalankan. Dikutip dari The Washington Post, inilah tips-tipsnya.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Jika Ingin Menjadi Kaya Raya Saat Tua Nanti

1. Tentukan berapa bujet besar bujet buat beli rumah

Bujet untuk membeli rumah (Shutterstock).

Harga rumah itu bervariasi, tergantung dari lokasi, luas bangunan, dan luas tanah. Lokasi yang strategis menjadi faktor pendorong mahalnya harga rumah walaupun luas bangunan dan tanahnya gak lebar-lebar amat.

Buat gambaran aja nih, harga rumah yang lokasinya berada di sekitaran ibu kota rata-rata berada di harga mulai dari Rp 400 jutaan. Harga itu pun gak selamanya segitu. Dengan perhitungkan kenaikan tiap tahun, pasti ada kenaikan harga rumah tiap tahunnya.

Katakanlah persentase kenaikan harga rumah per tahunnya sekitar 8 persen seperti yang diberitakan Detik. Itu berarti harga rumah Rp 400 juta di tahun depan menjadi Rp 432 jutaan.

Dengan persentase kenaikan 8 persen tersebut, lima tahun ke depan harga rumah diprediksi berada di angka Rp 600 jutaan. Di sinilah kamu harus menentukan kapan kamu mau beli rumah dan berapa kira-kira bujet yang mesti disiapkan.

Kalau lima tahun yang akan datang menjadi waktunya kamu beli rumah, itu berarti bujet yang mesti disiapkan sekitar Rp 600 jutaan.

Baca juga: Gak Pengin Keluar Bujet Lebih, Ini Tips Hemat Wisata di Singapura

2. Apakah belinya dengan KPR atau cash?

Mending beli daripada sewa rumah. (Shutterstock)
Mending beli daripada sewa rumah. (Shutterstock)

Kenaikan harga rumah yang cukup tinggi tiap tahunnya juga jadi pertimbangan gimana cara membeli rumah. Apalagi persentase kenaikan harga rumah itu lebih tinggi ketimbang persentase kenaikan gaji.

Di sinilah beli rumah dengan cara KPR atau cash menjadi tips beli rumah yang patut dipertimbangkan. Sebab kalau kamu sampai salah memutuskan, rencana beli rumah bisa gak terwujud nanti.

Kedua cara beli di atas punya plus minusnya masing-masing. Kalau KPR, plusnya itu kamu bisa beli rumah dengan cara dicicil.

Namun, KPR itu ada minusnya, yaitu cicilan yang dibayar gak selamanya sama besarannya, tergantung pada perubahan suku bunga acuan BI. Terus total keseluruhan uang buat cicil rumah hingga lunas lebih besar ketimbang beli rumah secara cash.

Sementara kalau beli rumah secara cash, plusnya itu kamu gak bakal terbebani utang. Cuma nih minusnya beli secara cash itu pengumpulan dananya bakal bikin kamu mengorbankan beberapa alokasi pengeluaran demi bisa mengejar waktu beli rumah sebelum nantinya naik.

Baca juga: 5 Shio yang Paling Mujur di Tahun 2019 Ini, Kamu Salah Satunya?

3. Alokasikan 30 persen gaji buat ditabung dan diinvestasikan

Segini gaji dua digit tapi banyak utang, apa penyebabnya?
Slip gaji

Karena beli rumah membutuhkan dana yang besar, kamu harus benar-benar alokasikan besaran dananya dengan tepat. Kamu pernah dengar sebelumnya alokasi dana buat tabungan atau investasi itu besaran idealnya 20 persen per bulan.

Namun, dalam rencana membeli rumah, ada baiknya alokasinya ditingkatkan menjadi 30 persen tiap bulan. Besaran tersebut awal-awal ditujukan buat mengumpulkan dana darurat yang besarnya sekitar 6 – 9 kali gaji bulanan.

Katakanlah gaji bulanan kamu Rp 8 juta begitu pertama kali kerja. Kalau menurut persentase 30 persen alokasi di atas, besaran dana yang mesti ditabung buat dana darurat tiap bulannya adalah Rp 2,4 juta.

Kalau kumpulkannya hingga 9 kali gaji, dana darurat kamu harus sebesar Rp 72 juta. Dengan kata lain, kamu harus kumpulkan selama 30 bulan atau 5 tahun.

Emang lama sih. Makanya perlu alokasi buat tabungan dan investasi lebih baik berbarangan. Misalnya aja alokasi buat tabungan 20 persen tiap bulan dan investasi sebesar 10 persen tiap bulan.

Nah, buat investasi, kamu harus pilih instrumen yang tepat buat mempercepat peningkatan nilainya. Kamu bisa tempatkan di saham atau reksa dana yang bisa kasih return hingga 20 persen per tahun.

4. Terus cari dan dapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang besar

Fokus bekerja
Fokus bekerja

Gaji menjadi penentu utama terealisasinya rencana kamu buat membeli rumah. Semakin besar gaji yang dimiliki, semakin besar peluang buat beli rumah.

Makanya jangan pernah puas dengan pekerjaan yang kamu jalani sekarang. Teruslah cari dan temukan pekerjaan yang baru dengan gaji yang besar.

Misalnya aja kamu baru kerja dan dapat gaji Rp 8 juta. Setelah enam bulan, carilah pekerjaan baru dengan gaji bulanan lebih besar dari sekarang. Dengan modal pengalaman yang miliki, cukup banyak kok perusahaan yang berminat.

Teruslah berpindah-pindah tempat kerja sampai gaji yang kamu terima benar-benar besar. Gak usah ambil pusing dengan stigma “kutu loncat” asalkan rencana kamu bisa terwujud. Emangnya kalau gak pindah-pindah kerja dan terima gaji segitu aja, cukup buat kamu beli rumah?

5. Lunasi semua utang

Utang membuat dompet semakin cekak (Shutterstock)
Utang membuat dompet semakin cekak (Shutterstock)

Pengin punya rumah namun baru pertama kali bekerja? Mungkin kok! Meski biasanya orang baru kerja pertama kali ingin beli ini itu, tahan godaan tersebut ya! Ada baiknya kamu lunasi setiap hutang yang ada, baru setelah itu fokus untuk menabung demi membeli sebuah rumah. Jika tidak ada utang atau cicilan lain seperti kendaraan dan sebagainya, kami tinggal fokuskan berapa lama akan menabung, tentukan dp dan mulai cari lokasi rumah.

6. Kelola pengeluaran dengan baik

Cek daftar kewajiban atau utang salah satu langkah mendapat tunjangan kerja
Mata uang Rupiah (Shutterstock)

Baru mulai bekerja memang banyak godaannya. Mulai dari ingin belanja kebutuhan fashion, perlengkapan bekerja, hingga skincare (bagi wanita). Nah jika kamu ingin tujuan membeli rumah terwujud dalam waktu dekat, usahakan batasi pengeluaran gak penting dan alihkan ke tabungan. Tahan setiap godaan diskon yang ada. Jangan download e-commerce di ponselmu, jaga keuangan tetap baik meski harus ada yang dikorbankan.

7. Hidup hemat

Hemat kopi mana
Kurangi jajan kopi agar lebih hemat (Shutterstock).

Demi membeli sebuah rumah, penghematan itu perlu dan sangat dianjurkan. Kamu harus menghemat biaya transportasi, makan, dan gaya hidup. Gunakanlah tranportasi umum seperti MRT atau busway. Jika mendesak baru lah sesekali menggunakan transportasi online seperti ojek. Untuk lebih hematnya lagi kamu bisa bawa bekal ke kantor demi menghemat uang makan satu hari. Kamu bisa siapkan bekal untuk makan siang dan camilan, untuk sarapan buatlah yang mudah seperti roti dan segelas susu. Juga kamu perlu mengurangi jajan kopi atau snack kekinian lainnya agar tujuannmu makin mudah tercapai.

Nah, itu tadi tips-tips beli rumah yang bisa kamu jalankan begitu pertama kali bekerja. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu ya! (Editor: Winda Destiana Putri).