Hemat Pengeluaran! Ini 5 Cara Jaga Kesehatan Finansial Saat Punya Anak Balita

Anak balita

Punya anak balita dalam kehidupan berumah tangga memang penuh tantangan. Di samping harus punya kesabaran ekstra dalam mengasuh anak balita, kamu juga harus sedia dana darurat yang cukup signifikan. 

Pasalnya, akan muncul pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang berkaitan dengan keperluan si kecil. Sebut saja seperti pampers, susu, pakaian ketika dia tumbuh besar, dan sebagainya. 

Lantas, apa ya yang harus kita lakukan dari segi finansial untuk menghadapi hal ini? Yuk, ketahui lebih lanjut di bawah sini:

1. Atur ulang pengeluaran

anak balita
anak balita

Keberadaan anggota keluarga baru tentu harus diiringi pula dengan pengaturan ulang manajemen keuangan. 

Seperti disebutkan di atas, dengan adanya anak balita di rumah, maka pengeluaran juga akan bertambah. 

Cobalah untuk menerapkan strategi 40/20/40 untuk pengeluaran sehari-hari. Berikut detailnya:

– 40 persen dari penghasilan utamamu untuk keperluan si kecil

– 20 persen untuk investasi serta dana darurat

– 40 persen untuk keperluan sehari-hari plus kewajibanmu.

Kok gede banget ya sampai 40 persen? Jelas saja besar, tumbuh kembangnya sang anak adalah “prioritas” bagi orangtuanya.

Karena itu, 40 persen untuk biaya hidup, membayar tagihan, atau cicilan utang. Gak salah kok untuk men-downgrade pengeluaran biaya hidup sesekali daripada harus ngutang. Setuju gak?

Sementara itu, porsi 20 persennya alokasikan langsung 10 persen untuk investasi dan 10 persen untuk dana darurat. Aman deh!

Lantas, bagaimana dengan gaya hidup? Kok sama sekali gak ada ya di atas? Kesampingkan dulu deh pengeluaran buat gaya hidup. 

Kira-kira seberapa penting sih gaya hidup di saat kondisi keuangan lagi pas-pasan dan ada anggota keluarga baru?

2. Asuransi jiwa dengan nilai perlindungan minimal Rp 1 miliar

anak balita
anak balita

Khusus buat para Dads, punya asuransi jiwa sebelum atau sesudah memiliki anak balita hukumnya memang wajib. 

Dengan adanya keluarga, berarti kita punya tanggungan. Bila kelak kita mendapat celaka tanpa diduga, keluarga bisa mendapat dana pertanggungan dari asuransi yang bisa digunakan untuk melanjutkan hidup.

Semakin besar nilai perlindungan yang diberikan asuransi, tentu makin ringan pula beban keluarga yang ditinggalkan. Begitu pun sebaliknya.

Intinya, memilih nilai pertanggungan itu harus didasari dengan inflasi. Jika cuma ratusan juta Rupiah, sayang banget. 

3. Usahakan punya penghasilan tambahan

anak balita
anak balita

Sebisa mungkin, luangkanlah waktu untuk cari penghasilan tambahan. Memang sih aktivitas ini pasti bikin capek, tapi ingat juga dong pengeluaranmu juga lagi besar kan.

Jika penghasilan tambahanmu setara dengan 20 persen gaji, maka kamu bisa gunakan untuk investasi.

Berdasarkan strategi manajemen keuangan 40/20/40 di atas, kamu memiliki sisa uang 20 persen yang gak terpakai. 

Gak salah kok digunakan untuk menambah biaya hidup atau  dialokasikan untuk kebutuhan si kecil. Sebut saja seperti membeli bahan makanan yang lebih bergizi atau yang lainnya. 

4. Sewa jasa babysitter? Pikir-pikir dulu deh

anak balita
anak balita

Zaman sekarang, jasa pengasuh anak balita atau babysitter memang cukup diperlukan. Terutama buat pasangan suami istri yang sama-sama kerja.

Tapi, harga jasa tersebut tentu saja gak murah. Dan kita juga gak tahu, seberapa baik orang yang bakal menjadi pengasuh anak kita untuk sementara waktu.

Mengasuh anak sendiri tentu lebih menyenangkan. Pasalnya, momen-momen seperti ini bakal cuma terjadi sekali dalam seumur hidup. Tapi, tentunya itu hanya bisa dilakukan jika istri sepakat untuk resign kerja.

Jika orangtuamu atau pasanganmu gak keberatan mengasuh si kecil untuk sementara waktu, mungkin itu adalah poin plus. Tapi, ini adalah opsi terakhir ya. Ada baiknya gak merepotkan mereka ketika kita berumah tangga. 

5. Belanja di pasar dan masak sendiri

anak balita
anak balita

Harga bahan makanan di pasar tentunya bisa jauh lebih murah ketimbang di swalayan. Mulai dari sekarang, belajarlah blusukan di pasar demi menekan biaya pengeluaran sehari-hari.

Memang sih, tempatnya gak nyaman udah gitu kadang bau. Tapi banyak pilihan bahan makanan, sayuran, atau buah-buahan segar yang harganya kompetitif.

Jika keukeuh gak mau melakukan ini, opsi lain yang bisa kamu lakukan adalah mengajukan kartu kredit yang dilengkapi promo swalayan. Lumayan kan kalau belanja bisa dapat potongan harga atau cashback.

Itulah lima hal yang bisa kamu lakukan demi menyehatkan kondisi finansial di saat punya anak balita. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba! (Editor: Chaerunnisa)