Ingin Kaya Lewat Bisnis? Simak 4 Strategi Christian Rijanto Sang Pendiri Ismaya

Christian Rijanto. (Instagram)

Christian Rijanto adalah otak di balik kesuksesan Djakarta Warehouse Project (DWP), Skye, Blowfish, Sushi Groove, Dragonfly, resto, dan nightclub lain di bawah Ismaya Group.

Perusahaannya yang berdiri pada 2003 ini bisa dibilang berkontribusi atas meriahnya kehidupan malam di Jakarta. Ismaya Group yang bergerak di bidang hiburan dan kuliner sukses membidik target pasar kelas menengah ke atas.

Bayangin aja, mereka bisa menjual minuman keras yang super mahal di Gia, hingga hidangan dengan bujet terjangkau seperti di Sushi Groove atau People’s Cafe.

Tapi ngomong-ngomong, siapa Christian Rijanto? Christian gak lain adalah pendiri Ismaya Group.

Pengin tahu gimana dia membangun usaha? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Bisnis dari hobi

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Christian Rijanto (@christianrijanto) on May 15, 2018 at 5:10am PDT

Sebelum mendirikan Ismaya, Christian Rijanto adalah seorang karyawan. Dia sempat jadi Marketing Research di Amerika Serikat dan konsultan keuangan di Merril Lynch Singapura.

Pada tahun 2002, Christian mendirikan Ismaya Group yang awalnya cuma bergerak di bidang makanan. Bukan tanpa sebab dia memilih bidang ini. Christian ternyata emang hobi makan.

Ketika kuliah di luar negeri, Christian banyak tahu jenis-jenis restoran. Dia pun menikmati kehidupan di sana. Tapi, waktu balik ke Indonesia, dia merasa sepi karena apa yang dinikmati di luar gak ada di sini. Maka dia pun membuatnya sendiri.

2. Bidik kalangan menengah

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Christian Rijanto (@christianrijanto) on May 10, 2018 at 7:00am PDT

Sejak berniat buat terjun ke dunia bisnis, Christian udah tahu siapa target pasar yang pengin dia tuju. Oleh karena itulah dia gak asal-asalan menentukan tempat usaha.

Bersama rekannya, Bram Hendrata dan Brian Susanto, dia membuka Blowfish, sebuah restoran yang terletak di perkantoran Wisma Mulia. Lokasi tersebut merupakan spot yang dihuni banyak warga kelas menengah-atas.

Christian mengaku pada saat itu dia ikut bersih-bersih restorannya sendiri.

Cuma dalam waktu tiga bulan, usaha itu udah balik modal. Mereka sendiri sampai heran, kenapa restorannya bisa selaris ini. Tapi setelah ditelisik, jawabannya emang lokasi yang strategis. Udah gitu tempatnya dihuni orang-orang dengan pendapatan lumayan.

3. Punya identitas yang kuat

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Christian Rijanto (@christianrijanto) on Jul 17, 2018 at 5:41am PDT

“Creating a good life,” adalah tagline sekaligus misi Ismaya Group. Kalimat itu senada dengan jenis bisnis yang diselami oleh Ismaya, yaitu hospitality.

Hospitality adalah tentang gimana caranya agar konsumen merasa dimanja. Caranya beragam, dan tergantung apa bisnis yang lagi dijalankan.

Selain itu, Ismaya Group juga punya identitas yang kuat. Satu contoh aja, setiap lagu yang diputar di gerai-gerai Ismaya selalu sama. Dan cuma ada satu orang yang diizinkan menggonta-ganti lagu tersebut.

Lagu ini kemudian jadi ciri khasnya Ismaya Group.

4. Gak cuma aktif di restoran dan bar, tapi juga “pesta”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Christian Rijanto (@christianrijanto) on Aug 14, 2018 at 12:25am PDT

Semua tentu tahu dengan event terkenal yang diselenggarakan Ismaya, DWP. Saat bisnisnya udah berjalan, Christian Rijanto sempat terpikir bahwa dia bisa untung besar jika bisa mengundang pada DJ ternama ke Indonesia. Sebut aja seperti David Guetta atau Calvin Harris.

Alhasil DWP pun berhasil diramaikan 80 ribu orang Indonesia 23 ribu warga asing pada tahun pertama. Gelaran itu pun jadi pesta kawula muda yang luar biasa sukses.

Intinya, Christian ini mencoba hal lain buat menambah penghasilan yang karakternya beda banget dari bisnis yang dijalankan sehari-hari. Tapi tentunya, usahakan biar target pasar dari event itu sama seperti target pasar dari usaha inti.

Itulah empat hal yang terbukti bikin Ismaya Group sukses hingga saat ini. Selain punya ribuan pegawai, laba tahunan yang diraup mereka kabarnya mencapai Rp 800 miliar.

Kisah sukses Ismaya Group tentu menyadarkan kita kalau masih ada peluang besar buat bisa berhasil dengan menyasar konsumen menengah ke atas. Syaratnya, mampu membaca peluang dan berinovasi tiada henti.

Jadi, apakah kamu tertarik melakukan hal yang sama dengan Christian Rijanto?