Yuk, Utak-atik Gimana Mewujudkan Investasi Deposito Menguntungkan

investasi deposito

Rata-rata ibu rumah tangga akrab dengan produk keuangan seperti deposito. Produk ini beken karena jadi produk simpanan di bank yang punya jangka waktu penyimpanan.

 

Makin besar dan lama orang menyimpan dana dalam bentuk deposito umumnya makin besar pula bunganya. [Baca: Deposito Bank Menguntungkan, Kok! Coba Kenalan Dulu..]

 

Perbedaan utama antara deposito dengan tabungan ada pada jangka waktu serta bunga yang ditawarkan di deposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan. Hanya, bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka dapat dikenakan penalti.

 

Plus Minus Deposito

Sebelum memutuskan ambil deposito di bank, ada baiknya kenali dengan detail plus minus produk ini biar tahu apakah investasi deposito menguntungkan atau sebaliknya. Apa saja itu?

 

1.Ada setoran minimal

Bank memberlakukan setoran minimal agar dapat membuka deposito. Kebijakan setoran minimal ini tergantung dari bank tapi rata-rata sekitar Rp 5 jutaan.

 

2.Jangka waktu

Nasabah bisa memilih jangka waktunya sesuai dengan selera. Jangka waktu yang ditawarkan mulai dari 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan.

 

3. Pencairan dana

 

Nekat cairkan deposito malah gerus duit.
Nekat cairkan deposito malah gerus duit.

 

 

Bila tabungan bebas mencairkan dana sesuka hati, tapi tidak dengan deposito. Pencairannya disesuaikan dengan jangka waktu yang dipilih. Misalnya jangka waktu setahun maka baru 12 bulan kemudian uang di deposito baru bisa dicairkan.

 

4.Bunga deposito

Bunga deposito lebih besar dari tabungan sehingga layak jadi sarana investasi. Suku bunga yang ditawarkan bank berbeda-beda tergantung dari kebijakan masing-masing.

 

Meski begitu tetap perhatikan besaran suku bunganya disesuaikan dengan kebijakan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Pasalnya, LPS menetapkan besaran suku bunga tertentu yang bisa dijamin.

 

5. Risiko rendah

Deposito termasuk simpanan berisiko rendah karena ada jaminan LPS dengan syarat tertentu. Serta, banknya tercatat sebagai anggota LPS.

 

Syarat tertentu itu misalnya deposito yang dijaminkan besarannya kurang dari Rp 2 miliar dan suku bunganya maksimal 7,5 persen. Artinya, LPS tak bakal menjamin deposito yang nilainya di atas Rp 2 miliar maupun bunganya lewati 7,5 persen.

 

6. Deposito bisa jadi jaminan kredit

Mungkin belum banyak yang mempertimbangkan jadikan deposito sebagai jaminan kredit. Lagi pula tak semua bank bersedia menerima jaminan dalam bentuk deposito.

 

Deposito bisa jadi jaminan ngutang ke bank
Deposito bisa jadi jaminan ngutang ke bank

 

 

Meski begitu jaminan deposito ini bisa jadi alternatif di luar aset seperti tanah maupun rumah. [Baca: Aset-aset yang Bisa Jadi Jaminan untuk Pinjaman ke Bank]

 

7. Kena pajak

Deposito termasuk produk yang kena pajak. Jadi, keuntungan yang diterima terlebih dulu dipotong sama besaran pajak yang mencapai 20 persen.

 

 

Tetapkan tujuan berdeposito

Sebenarnya menyimpan uang dalam bentuk deposito itu tekait dengan tujuan keuangan itu sendiri. Bukan sekadar asal ada uang sisa terus dimasukkan deposito demi mengejar tawaran suku bunga dari bank saja.

 

Misalnya saja tujuan berdeposito untuk menggenapkan uang muka pembelian rumah yang akan dibeli setahun kemudian. Maka pilihlah deposito dengan jangka waktu 12 bulan. Sesuaikan jatuh temponya dengan jadwal pembelian rumah.

 

Atau bisa juga mengambil deposito sebagai cara mengumpulkan dana darurat. Deposito membuat duit menjadi aman karena tak bisa diambil sewaktu-waktu.

 

Kalau pun nekat mencairkannya bakal kena denda pinalti. Kalau tujuannya untuk dana darurat, sebaiknya pilih deposito yang jangka waktunya sebulan saja.

 

Setelah menentukan tujuan berdeposito, maka langkah selanjutnya adalah mencari bank yang tepat. Maksud tepat di sini adalah tawaran suku bunga deposito.

 

Simulasi hitung keuntungan bunga deposito

Carilah deposito yang menawarkan bunga tinggi.
Carilah deposito yang menawarkan bunga tinggi.

 

Mungkin masih ada yang bingung cara menghitung keuntungan dari produk deposito? Padahal menghitungnya lebih gampang ketimbang bunga tabungan lho.

 

Berikut ini rumus perhitungan bunga deposito.

 

Keuntungan bunga deposito= suku bunga deposito X nominal uang yang ditanamkan X hari/365
Pajak deposito= Tarif pajak X bunga deposito
Pengembalian Deposito= Nominal Investasi + (Bunga deposito – Pajak)

 

Contohnya ingin mendepositokan uang Rp 10 juta dengan jangka waktu 1 bulan. Bunga depositonya 5% dan pajak sebesar 20%.

 

Keuntungan bunga deposito= 5% X Rp 10 juta X 30 / 365= Rp 41.666,667
Pajak Deposito= 20% x Rp. 41.666,667= Rp. 8333,3334
Pendapatan bersih= Rp. 41.666,667 – Rp. 8333,3334= Rp. 33.333,333

Artinya, jika mendepositokan uang Rp 10 juta dengan bunga 5% dalam jangka waktu bulan maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 33.333,333.

 

Ingat ya mesti setor pajak kalau ambil deposito
Ingat ya mesti setor pajak kalau ambil deposito

 

Deposito bisa menjadi langkah bijak jika dana yang disimpan nasabah relatif kecil. Soalnya, kalau dalam bentuk tabungan bisa terkikis oleh biaya bank dan pajak.


Di samping itu, deposito juga menjadi instrumen investasi karena mendapatkan bunga yang besar. Hanya dengan catatan, tetap ada satu faktor penting sebelum menghitung keuntungan deposito, yakni inflasi.

 

Image credit:

  • http://surviveweddingseason.com/wp-content/uploads/2009/02/istock_000001700791small.jpg
  • http://www.blakblakan.com/products/seo/images/deposito.jpg
  • http://www.seputarforex.com/sfmateri/sf0_Menghitung-deposito_compressed.jpg